02🐣

39 32 48
                                    

Hai readers🤍
Apa kabar nih, semoga baik dan selalu baik yaaa😁
Jangan lupa vote sebelum membaca dan jangan lupa tinggalkan pendapatmu untuk part ini di kolom komentar💬
Dan jangan lupa untuk bersyukur🤗✨

Hai readers🤍Apa kabar nih, semoga baik dan selalu baik yaaa😁Jangan lupa vote sebelum membaca dan jangan lupa tinggalkan pendapatmu untuk part ini di kolom komentar💬Dan jangan lupa untuk bersyukur🤗✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



" Iyah bun,Waalaikum salam,huft... " helaan nafas keluar dari bibir seorang laki-laki setelah mematikan sambungan telfon nya.

Aaravkalif Muhammad, dia seorang Dosen muda baru yang tampan dan juga ramah, Aarav lelah dan juga bosan karena terus-terusan di tanyai oleh sang Bunda soal pasangan,bukan karena dia tidak laku, tapi karena Aarav seorang yang pemilih soal pasangan hidup, dan tentunya soal hati karena untuk saat ini hatinya belum tergerak kepada wanita manapun.

Aarav anak kedua dari 3 bersaudara, kaka pertamanya seorang perempuan yang sudah menikah, dan adik laki-laki nya yang masih sekolah SMA yang sekarang sedang mencari ilmu di pondok pesantren di bogor.

" Oyy... " Panggil seorang lelaki yang tiba-tiba berada di samping Aarav


Rendi Atmaja, teman Aarav semasa dia kuliah di amerika, karena pada saat itu mereka tidak terlalu dekat dengan orang disana dan kebetulan mereka bertemu di sebuah caffe ketika Rendi memerlukan bantuan dan Aarav membantunya, jadilah mereka dekat sampai sekarang Aarav menjadi dosen di indonesia dan Rendi menjadi pengusaha melanjutkan perusahaan keluarganya.

" Ngagetin aja sih lo!datang-datang bukannya salam malah ngagetin. " Balas Aarav sedikit meninggikan suaranya karena terkejut.

" Yee maaf lupa hehe.. " ucap Rendi sambil tersenyum memperlihatkan giginya, " Assalamualaikum Pak Dosen. " lanjut salam Rendi sambil mengatupkan kedua tangan nya di depan dada.

" Waalaikum salam. " jawab Aarav dengan mendelikan matanya malas, " Ada perlu apa datang ke kampus gue ? " Lanjut Aarav bertanya, karena merasa aneh dengan teman nya yang satu ini,  tumben sekali seorang Rendi yang bisa di katakan super sibuk bisa sampai ke kampus tempat dia mengajar saat ini.

Sebenarnya Aarav tidak hanya menjadi Dosen, tapi dia juga menjadi seorang Dokter di rumah sakit keluarganya, tapi mungkin karena tidak terlalu minat tentang masalah kedokteran jadi dia mencari sampingan dengan mengajar menjadi seorang Dosen di salah satu fakultas milik om nya.

" Yaelah pake di tanya lagi, gue kangen lah sama temen gue yang jomblo sejak dari lahir ini hahaa..." Jawab Rendi di akhiri dengan tawa mengejek kepada Aarav, yang hanya di balas delikan mata oleh Aarav.

" Kapan sih lo mau punya cewe Rav ?" Tanya Rendi tiba-tiba, pasalnya teman nya ini tidak pernah terlihat dekat dengan wanita, ya maksudnya berpacaran mungkin.

" Penting gue jawab?" Jawab Aarav dengan malas, bukan tanpa alasan Aarav menjawab seperti itu, karena dia sudah bosan dengan pertanyaan teman nya itu yang selalu menanyakan perihal wanita padanya.

" Apa jangan-jangan lo ga demen betina lagi ? " Tuding Rendi dengan ekspresi terkejut yang di buat-buat.

" Omongan nya, pengen deh gue ruqyah bibir lo!" Jawab Aarav dengan melemparkan buku yang agak tebal ke arah Rendi, enak saja dirinya dikatain tidak suka wanita, padahalkan memang belum ada aja yang bisa merebut hati seorang Aarav.

Karena seorang Aarav punya prinsip " Jangan membuat hubungan yang tidak pernah di dasari dengan cinta, karena sekuat apapun kamu bertahan, suatu saat nanti hatimu akan merasakan lelah, karena kamu tau cintamu tak pernah terbalas "  Maka dari itu Aarav tidak pernah over respon terhadap lawan jenis, karena dia tidak ingin di cap lelaki yang tidak bertanggung jawab karena hanya memberi harapan palsu.

Beri tepuk tangan untuk seorang Aaravkalif Muhammad 👏

" Yeee....gini-gini bibir gue bermanfaat saat meeting yaa " cibir Rendi karena merasa tidak terima bibirnya di nistakan oleh Aarav.

" Dahlah gue mau ngajar dulu, 15 menit lagi ada kelas soalnya, gaenak kalo telat, masa pertama ngajar telat, kan galucu, " ucap Aarav sambil membereskan barang-barang yang di perlukan untuk mengajar " lo kalo mau nunggu silahkan kalo enggak juga al-hamdulillah. " lanjutnya sambil berjalan keluar ruangan.

" Bilang aja lo ngusir gue woy.." balas Rendi sedikit berteriak karena Aarav sudah keluar dari ruangan, " Nasib punya temen gaada ahlak ya gini " ucap rendi pada dirinya sendiri.

" Sabar, sabar Ren orang sabar pacarnya banyakk hahahahaaa...." Monolog Rendi sambil mengelus dadanya sendiri dan berakhir dengan tawa yang sedikit menyakitkan telinga bagi siapa saja yang mendengar nya.

" Canda Ren, baperan amat hidupnya. " batin author.😅

~***~

Dengan langkah terburu-buru, karena jam kelas nya sebentar lagi akan di mulai, semua ini karena Dela yang susah dibangunkan tadi saat di perpustakaan, jadi sekarang Aileen yang telat untuk masuk kelas, sampai-sampai Aileen harus sedikit berlari dan tidak memperhatikan jalan, dan hampir saja menabrak seorang pria, jika saja pria itu tidak menghindarinya.

" Eh!, Maaf maaf saya sedang buru-buru. " ucap Aileen sembari membereskan bukunya yang tak sengaja terjatuh karena kaget sebab hampir saja menabrak seseorang, setelah mengatakan maaf dan mengambil bukunya Aileen pun melanjutkan acara lari kecilnya tanpa menoleh pada seseorang yang hampir saja ia tabrak.

Sedangkan Aarav,dia di buat kagum oleh kecantikan Aileen, dan suara Aileen yang menurutnya terdengar sangat lucu ketika sedang cemas, sampai Aileen pun menghilang dari pandangannya.

" Astaghfirullah, dosa Rav " sadar Aarav setelah apa yang dia lakukan, baru kali ini dia dibuat kagum oleh seorang perempuan selain sang Bunda dan kaka perempuannya.

" Tapi siapa wanita itu?, " Tanya nya pada diri sendiri, " gue harus tau siapa dia. " Lanjutnya tersenyum sambil melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

" Bun, calon menantunya udah ada, hihi. " batin Aarav sambil terus tersenyum bahagia.



Ning nong ning nong.... Eheheheee😁

Yee bagian cewenya cantik ajaa dilirik,dasar Aarav😅

Bagai mana sampai sini readers ?
Ada yang mau di sampein ga ke Aarav ?
Atau Rendi mungkin ?

Jangan lupa vote ya kawand-kawand🤗
Jangan lupa spam next untuk part selanjutnya 🐣
Kalo bisa bantu PM cerita ini yaa😁
Ouiyaa,Jangan lupa bahagia dan jangan lupa sama akuu eakksss 😅

Bantu follow akunku ya:
Instagram : @nesa_sftr15
Tiktok      : @Zuyn71

Maaf jika ada kesamaan tokoh atau tempat,itu murni hanya kebetulan,cerita ini aku bikin dengan imajinasiku sendiri dan segenap jiwa ragaku,jadi mohon baik dalam berkarya ya🤗

See you the next part🐣
Bye-bye👋
Assalamualaikum😘

BANGKIT ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang