part 27

2.8K 173 6
                                    

Zico berjalan menuju parkiran bersama teman-temannya. Terlihat jelas wajah Zico yang menampakkan raut yang begitu lesu. Entahlah hari ini dia begitu tidak bersemangat seperti biasanya, rasanya dirinya ingin sekali marah marah nggak jelas, tugas OSIS pun dia tinggalkan dan lebih memilih pulang.

Teman temannya dapat melihat hal itu, mereka hanya bisa diam, karena tahu jika memberi nasehat ke Zico hanya akan berakhir sia sia. Karena mereka tahu untuk saat ini biarlah Zico berperang dengan hati dan pikirannya.

"Muka lo kusut amat zic, kayak nggak dapet jatah aja lo," canda Riski yang berjalan di sebelah Zico dkk.

"Jatah apaan tuh ris?" Tanya Yuda yang tujuannya ikut bercanda.

"JATAH CINTA,"
"EAAAAA ," balas Riski dan Noval secara bersamaan.

Zico cuek dia enggan untuk menanggapi candaan ketiga sahabatnya ini.

"Muka jangan datar datar mas, ntar nggak laku lho!" Kata Yuda.

"Eits___ "
"Kan sahabat kita yang satu ini udah nggak jomblo lagi man," Yuda dengan sengaja merangkul pundak Zico,

"Yoi, gue sampai lupa status sahabat kita ini,"

"Kita aja yang jomblo man," kata Noval.

"Kita??? Lo aja kali, gue mah punya bebeb Revi," bantah Riski.

"Halah gaya lo, jadian aja belum lo," ejek Yuda

"Kita lihat aja ntar juga bebeb Revi klepek klepek sama gue,"

"Elo yang klepek kelpek, pake gayaan buat revi klepek klepek sama lo,"

Riski hanya mendengus sebal.

Sepanjang perjalanan hanya di penuhi candaan dari ketiga sahabatnya Zico, Zico kadang hanya membalasnya ucapan mereka dengan deheman nya.

Sampailah mereka kini di parkiran sekolah yang sudah di padati oleh para siswa siswi yang hendak mengambil kendaraan mereka masing-masing.

"Zic lo ikut kita nggak?" Tawar Yuda.

"Kemana?"

"Biasa nongkrong, ngilangin rasa penat. Ikut nggak lo?"

"Ikut__" balas Zico.

Dia pun segera melangkahkan kakinya mendekati mobil miliknya. Tapi tiba tiba ada suara seorang cewek yang menghentikan kegiatannya.

"Kak Zico!!!" Panggil Disa,

Disa sebenarnya heran kenapa Zico tak menjemput dirinya ke kelas seperti biasanya, bahkan dia merasa jika Zico bersikap cuek terhadap dirinya hari ini.

Bukan tak menyadari jika Zico memang sedikit berubah, ralat bukan sedikit tapi sangat berubah. Dia selalu menepis pikiran pikiran negatif yang selalu berputar di otaknya. Dirinya lebih memilih berfikir positif mungkin saja Zico sedang capek makanya dia berubah.

Disa lalu mendekati ke Zico yang sudah berada di depan pintu mobil.

"Kak Zico kenapa tidak jemput aku ke kelas?"

Zico yang pikirannya sedang kacau sampai lupa kebiasaan barunya sesudah mempunyai kekasih, yaitu selalu mengantar dan menjemput Disa ke kelas.

"Sorry dis, aku lupa." Balas Zico penuh sesal.

Zico berfikir kenapa dirinya sekarang mudah sekali melupakan Disa, yang notabenenya adalah kekasih nya.

"Nggak papa kak, aku maklum kok, pasti Kaka lagi cepek ya?"

Disa tersenyum manis, dia berusaha memaklumi kelupaan Zico. Walau terbesit rasa kecewa di hatinya yang paling dalam.

"Yaudah kak kita pulang sekarang yuk," ajak Disa.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang