👹Sembilan👹

372 100 10
                                    

🍁🍁🍁
-Berkumpul-

Di bawah pohon beringin yang rindang, ke delapan anak laki-laki itu menikmati bekal yang mereka bawa.

Matahari bersinar cukup terik meskipun tetap saja warna sinarnya tak secerah matahari yang mereka lihat di kota dulu.

"Ini Jaemin kenapa belum balik juga ya?" tanya Jeno yang sedari pagi tak menjumpai Jaemin

"Iya juga ya. Katanya mau ngecek air. Tapi sampai sekarang ga balik-balik. Jangan-jangan tenggelam lagi tuh anak" jawab Renjun

"Cari aja gimana? Takutnya dia kenapa-kenapa" Asahi membuka suara

"Iya, kayanya emang perlu kita cari. Feeling gue ga enak . Soalnya ini masih kawasan hutan" Jihoon menimpali

Baru saja hendak beranjak, tiba-tiba sebuah panggilan masuk ke handphone Haechan. Dengan segera pria itu mengangkatnya

"Halo Jaem lo dimana anjir, ini udah jam berapa belom nongol juga lu?" ucap Haechan dengan suara yang cukup tinggi

"Anjir ga usah pakai teriak segala kamvret. Ini, gue masih ada urusan bentar disini. Kalian lanjutin aja deh kegiatannya. Ini menyangkut masa depan gue soalnya " ucap Jaemin di sebrang sana

"Dih masa depan apaan dah? Lagi bertapa lu disana demi karier gemerlang?"

"ya kagak lah. Ini soal Aisya "

"Aisya siapa?"

"Anak kepala desa yang gue taksir itu lho. Udah ya, gue mau lanjut lagi. Bye"

Panggilan pun di putuskan secara sepihak oleh Jaemin

"Jaemin katanya lagi PDKT sama anak kepala desa itu. Kalau ga salah namanya Aisya " ucap Haechan seolah sudah tau maksud dari tatapan penuh tanya dari sahabat-sahabatnya

"Dih pasti berbuat maksiat tuh" jawab Renjun

"napa iri lo?" Junkyu yang disebelahnya bertanya

"kalau iya emang kenapa? "

"ya gue cuma bisa bilang 'syukurin' " ucap junkyu yang disertai gelak tawa khas miliknya. Sedangkan Renjun hanya mendengus kesal

"Tapi kenapa gue khawatir ya sama Jaemin" Asahi

"Khawatir kenapa sih? Kalau anaknya hamil tinggal dinikahin" Jeno

"Mulut lo yang gue nikahin sama belalang sembah. Sembarangan aja kalau ngomong" Jihoon

"Galak bener lo hoon" Yoonbin

"Tapi iya juga sih. Gue masih kepikiran sama ucapan Asahi tadi" Yoshi

"Tentang apa?" tanya Jihoon

"Tentang keanehan tempat ini"

....

Mereka semua kini telah duduk melingkar di bawah pohon beringin yang mejadi atap itu.

Suasana benar-benar tegang. Dengan seksama mereka mendengarkan cerita Asahi yang tadi sudah ia ceritakan pada Yoshi.

"Masuk akal sih. Gue juga ga inget kenapa kita bisa pingsan waktu itu. " Jihoon membenarkan cerita Asahi

"Ga cuma itu sih keanehannya. Tadi waktu gue ke ruang kepala desa, ada bau bangkai yang kuat banget. Sampai gue muntah tadian" cerita Yoonbin

"Iya, gue juga nyium tapi masih bisa gue tahan. " Jeno

"Lah gue sama Junkyu juga nemu hal aneh di gudang" Renjun kini bersuara

"Iya, masa ya kita nemu bangkai rusa digantung di atap gudang . Mana darahnya netes lagi . sialnya kena muka renjun, makin jelek deh mukanya. Tapi nih ya, yang aneh banget. Masa iya kita nemuin jari kelingking manusia di lantai. Horor banget ga sih?" cerita Junkyu dengan ekspresi seram, namun malah kelihatan menggemaskan

"Ada yang ga beres di tempat ini. " Jeno

"Gue juga mikir gitu sih. " Jihoon

"Paling itu perasaan kita aja ga sih? Bisa aja bau anyir di tempat kepala desa itu akibat daging yang belum dimasak sempurna kan? Terus soal jari kelingking di gudang bisa aja kan itu jari bekas jenazah masyarakat disini yang kebawa anjing?" lagi-lagi Yoshi mencoba untuk berfikir rasional dan sepertinya pendapatnya bisa sedikit diterima oleh akal mereka.














🌸🌸🌸
-Dia ada, lalu Jaemin?-

Seperti malam-malam sebelumnya, acara makan malam akan dilakukan bersama sama.

Mereka semua serta para penduduk sudah bersiap untuk melangsungkan makan malam, kecuali Asahi yang tak pernah ikut dengan segala macam alasan .

"Sa, ga mau ikut makan malam? Tubuh lo udah kurus banget tuh. Masa makan sekali sehari sih" ucap Yoshi sebelum ia turut keluar menyusul yang lainnya.

"iya hari ini gue ikut. Tapi gue mau masak mie aja. " jawabnya

Akhirnya mereka semua telah berkumpul di meja panjang yang menjadi tempat mereka melangsungkan makan malam.

Di tempat yang beratapkan ilalang dan tanpa dinding , mereka mulai bersiap untuk menyantap hidangan yang tersedia.

Di saat sedang asiknya menyantap makanan, seorang gadis cantik berambut hitam panjang itu terlihat membantu menyiapkan air untuk minum .

"Lah itu si Aisya. Terus Jaemin kemana ya?" tanya Jeno

"Perasaan gue lagi-lagi ga enak. Ayo kita samperin "

Setelah acara basa basi dengan para penduduk termasuk sang kepala desa, mereka ber delapan segera menghampiri gadis cantik bernama Aisya itu.

"Aisya.."

Suara panggilan Jihoon membuat gadis yang sibuk membuat kue tradisional itu teralihkan

"Iya, ada apa mas?" tanya gadis itu dengan suara yang begitu sopan memasuki gendang telinga. Pantas saja Jaemin menyukainya

"Katanya tadi Jaemin bersama mu di sungai. Tapi sampai saat ini dia belum juga kembali. Apa kamu tau dia ada di mana?" tanya Yoshi

"Eh mas Jaemin ya? Tadi saya dan mas Jaemin memang sempat bertemu dan mengobrol di sungai. Tapi kemudian, saya pulang duluan karena hari sudah semakin gelap. Tapi mas Jaemin masih disana untuk mandi.  Apa dia belum kembali juga?" tanya Aisya

Mereka semua sontak menggeleng .

"Terimakasih atas informasinya Aisya. Sepetinya kami akan menyusulnya ke sungai" Renjun

"Sama-sama mas. Kalau begitu saya permisi untuk lanjut memasak"

Setelah itu, mereka bertekad untuk mencari jaemin meski malam semakin larut.

"Ayo siap-siap"

"Tunggu sebentar, gue ada urusan sebentar"  ucap Asahi yang terlihat serius

"Urusan apa?" tanya Yoshi , namun Asahi memilih acuh dan segera melangkah pergi entah kemana

"Biarin aja, kita tunggu di asrama aja" ucap Jihoon

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Wahhh ga ada pembaca pun aku tetap melanjutkan cerita ini? Bingung mau bangga atau miris

-Felis 10'9'21

Illusion Village ¦¦ NCT Dream x Treasure✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang