12 - Terbuli

515 64 22
                                    

"Princess," panggil Karma.

"Hmm?" jawab Tobio sembari mengunyah makanan. Dia lalu memberi suapan pada Karma.

"Keu edu letehen jem berepe?"

"Ish! Telan dulu!"

Karma menelan makanannya. Dia menatap isi bekal Tobio. "Sosis, aku mau sosisnya juga!"

"Itu ada sosis tadi!"

"Yang tidak kecampur sama nasi gorengnya, Princess!"

"Oh tidak bisa! Ini sosis aku yang makan!"

"He~ aku tau bekalmu sekarang selalu ekstra banyak~ itu sosis pasti buatku." Karma mengambil garpu yang belum digunakan.

Dapat menebak tindakan apa yang akan Karma lakukan, Tobio berdiri. "Tidak-tidak!" Dia berlari sembari membawa kabur bekalnya.

"Hei!" Karma juga tidak tinggal diam. Dia langsung mengejar Tobio.

Tobio berlari keluar kelas dengan melihat ke belakang untuk memastikan Karma. Karena tindakan tersebut, dirinya tidak sengaja menabrak seseorang. Untung tubuhnya hanya terpental sedikit, tidak sampai terjatuh hingga menyebabkan pantatnya mencium lantai.

"Brengsek!" Orang yang ditabrak Tobio, mengumpat.

Tobio tersentak. Mengangkat wajahnya sedikit, menyadari siapa orangnya, dia segera meminta maaf dengan bersalah, "Saya minta maaf senpai..."

"Kau! Tidak bisa lihat, ha?! Sudah tau jelas-jelas ada orang jalan masih aja nabrak!" orang itu membentak Tobio.

Tobio menundukkan wajahnya. "Maaf.. Senpai, aku tadi tidak liat..."

Senpai yang diketahui Tobio itu mendorong-dorong dahi Tobio menggunakan jari telunjuknya. Dia merasa kesal, marah, dan geram karena sudah diganggu oleh bocah. "Mata itu dipakai untuk melihat! Bukan hanya untuk pajangan!"

"Oi!" Tiba-tiba suara Karma terdengar dari belakang. Dia menghampiri Tobio, mengecek kondisi tubuhnya. "Kau tidak apa?" tanyanya.

"Mn! Daijoubu!" Tobio berusaha meyakinkan Karma, dirinya mengangguk.

Karma menghela napas lega. Setelah selesai memeriksa Tobio dan merasa bahwa baik-baik saja, dirinya berbalik menghadap kakak kelas tersebut. "Bukankah kau Senpai?"

Perempuan itu memutar mata. "Ya, terus kenapa?" Menjawab dengan nada sengak.

Karma yang menyadari bahwa sikap perempuan itu belagu, mendengus tidak suka. "Memangnya begitu ya tingkah seorang senpai?"

Tobio yang dapat merasakan aura permusuhan Karma dan kakak kelasnya mulai tersulut, berusaha menarik lengan baju Karma untuk diajak pergi. "Karma udah ayo, tadi itu salahku."

Karma melepaskan cengkeraman tangan Tobio. Tatapannya berubah sengit menatap kakak kelas tersebut. "Tidak Tobio. Senpai satu ini sudah berlagak keterlaluan sebagai kakak kelas. Hanya karena kelas dia satu tingkat di atas kita, bukan berarti mereka dapat bertingkah seenak jidat."

"Tapi Karma kita bisa bicaraka--"

Mendengar penuturan berani karma, perempuan itu berteriak marah, "Siapa yang kau maksud bertingkah seenak jidat, bocah?!" Matanya melotot garang.

"Ara~ bukankah sudah jelas aku membicarakan siapa?" Karma terkekeh.

Perempuan itu merasa geram. Bertindak gegabah, ia langsung menerjang, berusaha meraih rambut Karma bermaksud untuk menjambaknya. Tapi untunglah sebelum tangan dapat mencapai rambut, Karma langsung menghindar ke samping dan mendorong perempuan itu hingga membuatnya jatuh tersungkur.

Raven's Sibling || Fem!KageyamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang