satu -

75 12 6
                                    




jihoon menghela nafas. lagi-lagi sepasang kekasih itu kembali bertengkar. terlihat muka sang perempuan yang sudah memerah, matanya pun terlihat berkaca-kaca menahan tangis.

"aku gak pernah ngelarang kamu ini itu. kenapa kamu childish banget sih? dia itu temen aku, udah berapa kali aku bilang, aku gak ada apa-apa sama dia. kamu ini kenapa sih?"

"kamu yang kenapa. jujur sama aku apa susahnya? bilang kalo kamu lagi di luar sama dia, kenapa harus bohong?" air mata yang sudah tena tahan dari tadi akhirnya pun lolos juga. yena memalingkan wajah. ia benci terlihat lemah di depan hyunsuk.

hyunsuk terdiam. hatinya berdenyut, melihat kekasihnya sendiri menangis di depannya. hyunsuk maju selangkah lebih dekat, namun yena malah melangkah mundur. "aku capek sama kamu."

baru saja ingin mengucapkan kata maaf, jihoon datang dan langsung merangkul pundak yena. "lo apa-apaans sih? dia cewe bang. selesain pelan-pelan, ga usah pake urat bisa?"

hyunsuk terdiam. jihoon menatap hyunsuk sejenak sebelum mengajak yena untuk pergi dari sana. setelah kepergian yena dan jihoon, hyunsuk menggeram kesal. mengacak rambut hitamnya frustasi.

lelaki itu duduk di sofa, menyenderkan kepala pada badan sofa lalu memejamkan matanya. hanya sebentar, karena ia kembali membuka matanya ketika mendengar ada notif masuk dari hapenya yang ua taruh di atas meja.

dara : hyunsuk, bisa jemput aku malam ini?

💌

"minum dulu kak," yena tersenyum. menerima gelas berisi air putih pemberian jihoon.

"makasih ya. sorry juga yang tadi, lo pasti keganggu ya?"

jihoon reflek menggeleng. meskipun omongan yena ga salah juga. "enggak, santai aja. tadi gua kebetulan lewat, ga sengaja liat lo sama bang hyunsuk."

yena tersenyum tipis. bukan hanya sekali ini jihoon melerai pertengakaran kedua insan itu. beberapa kali jihoon sudah turun tangan sendiri untuk melerai mereka. yena jadi merasa malu dengan adik tingkatnya itu.

jihoon mengambil handphonenya di saku celana, "gua ada kelas nih. lo mau gua anter pulangnya apa gimana kak?"

"gak usah ji. ngerepotin. gua bisa balik sendiri."

"yah enggak dong kak. kan kampus sama rumah lo searah," yena menggeelng kecil, "gak usah. udah sana, nanti lo telat."

jihoon terkekeh pelan. lantas bangkit berdiri, "kalau ada apa-apa telefon gua aja ya kak." yena mengangguk kecil, "iya, bawel lo."

setelah pamitan dengan yena, jihoon kembali ke kamarnya untuk bersiap pergi ke kampus. yena menghela nafas. menatap kantong keresek berisi bubur yang tadi ia beli di perjalanan saat akan kesini. padahal niatnya kesini mau ngajak hyunsuk makan bareng.

perempuan itu menghela nafas memikirkan hubuangannya dengan hyunsuk saat ini. pertengakaran dan adu mulut udah jadi makanan sehari-hari mereka. padahal apa yang mereka ributkan masalahnya pasti selalu sama.

yena tidak tahu, sampai kapan hubungannya dengan hyunsuk akan bertahan. jujur, dia sendiri sudah capek menghadapi hyunsuk. namun di lain sisi permepuan itu belum siap berpisah dengan hyunsuk.

"yena,"

💌

Hai aku up ff baru nih. Dengan Cast nya ofc Yena dan Hyunsuk. Gimana?

Lanjut gak?

Kalau mau lanjut, komen ya !

kalau banyak yg komen, besok aku lanjut cerita ini .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can We? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang