A DREAM

106 13 0
                                    


'Hari pertama sekolah, mendapat teman baru dan lingkungan baru. Aku berharap semuanya berjalan dengan sangat normal.'

-Jakarta, 12 Juni 2015
____________________________________

'Hari ini adalah hari yang sangat kutunggu, hari dimana aku akan mendapatkan teman baru dan juga lingkungan baru. Ya, ini adalah hari pertama dimana aku akan melangkahkan kakiku di SMA favorit Jakarta.'

"Ela, ayo sarapan dulu!" Ucap seorang wanita paruh baya.

"Tidak Bun, Ela sudah terlambat." Sahut Ela yang sedang mengikat tali sepatunya.

Namaku Kaela Ladiba , salah seorang siswi dari SMA Mandala, SMA Favorit di Jakarta. Masuk ke SMA Mandala bukanlah hal yang mudah, ujian masuk yang sulit dan persaingan prestasi yang ketat. Namun dengan usaha dan keberuntunganku, Aku dapat lolos bahkan dengan beasiswa yang menjamin.

Tidak terasa waktu telah berlalu, Aku sudah sampai di depan pintu gerbang SMA Mandala yang besar dan elegan. Segera Aku melangkahkan kaki masuk ke dalam tetapi-

"Halo! Selamat datang di SMA Mandala! Silahkan ke lapangan terlebih dahulu untuk persiapan MOS ya!" Seru seorang panitia MOS Tahun ini.

"Ah, baik Kak. Terima kasih" Jawab Ela.

Segera Aku berjalan menuju lapangan yang tampak sudah ramai dengan kerumunan Siswa-Siswi baru SMA Mandala. Lalu mendudukkan tubuhku di atas kursi yang sudah disediakan oleh panitia.

puk puk

Seseorang menepuk bahuku, Aku menoleh ke belakang namun tak ada siapapun setelahnya Aku menoleh kesamping dan menemukan seorang Siswi yang menepuk bahuku tadi.

"Hai! Siapa namamu?" Tanya seorang siswi yang duduk di sebelahku.

"Oh, Hai..! Namaku Ela, ........ Dan siapa namamu?" Balas Ela.

"Salam kenal Ela! Namaku Aluna Francis, You can call me Luna." Ucap Luna dan setelahnya dia tersenyum. Oh Tuhan, senyumnya seperti matahari yang cerah.

"Haha, baiklah Luna. Apa kita bisa menjadi teman?" Tanya Ela.

"Sure! Why not?" Balas Luna.

"Ah iya, Kamu ber-

"ATTENTION PLEASE!" Ah ya, ucapanku terpotong oleh suara yang berasal dari salah satu Siswa. Sepertinya dia adalah anggota Osis.

Kata demi kata, kalimat demi kalimat arahan diucapkan. Semua murid memerhatikan dengan baik, hingga sore hari pun tiba.

"ELA!" Seru Luna.

"Ada apa Luna?" Tanya Ela.

"Bisakah kau memberikan nomormu? Agar seterusnya kita dapat saling bertukar pesan." Jelas Luna.

"Tentu, 08xxx." Balas Ela.

"Baiklah, sudah kusimpan ya. Tunggu pesan dariku nanti!" Setelah Luna berkata, ia langsung pergi menuju Mobil yang menjemputnya. Oh, betapa enaknya dia memiliki orang tua berada. Aduh Ela, mengapa kamu berpikir seperti itu?

                                To be continue

Ingin tahu bagaimana kelanjutan nya?

Jangan lupa untuk vote & komen ya, biar aku jadi semangat bikin chapter selanjutnya!

Sampai jumpa semua, Assalamu'alaikum....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang