Monster (1)

812 75 31
                                    

Catatan: Fiksi. Tidak bermaksud untuk mendiskreditkan salah satu suku, agama, dan ras tertentu. Dimohon kebijakannya

.

Dahyun adalah salah satu alumni di SMA Katolik St. Agatha, sekolah khusus putri termahsyur di kota Seoul. Dahyun memiliki luka bakar di wajah sebelah kirinya dan matanya hampir buta karena menolong kakaknya yang disabilitas mental dari kebakaran yang melahap rumahnya saat ia masih duduk di sekolah dasar.

Sejak saat itu, karena malu dengan wajahnya yang mengerikan seperti monster, ia mengenakan topeng untuk menyembunyikan wajahnya. Beruntung, para guru tidak mempermasalahkannya. Namun, semenjak SMA, saat masa orientasi siswa, ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya untuk melepas topeng yang ia kenakan.

FLASHBACK

MOS SMA Katolik St. Agatha, tahun 2013

Dahyun turun dari mobil Ayahnya. Setelah memberi salam pada Ayahnya, mobil itu pun langsung melaju ke tempat kerja Ayahnya. Dahyun yang saat masuk gerbang sekolahnya disambut sinis oleh pengurus OSIS yang melihat Dahyun datang dengan mengenakan topeng, atribut selain yang ditugaskan oleh panitia MOS.

Hal itulah yang membuat Dahyun menyerahkan beberapa berkas yang dibawa olehnya agar tahu kondisi Dahyun. Pengusus OSIS pun segera minta maaf dan mengantar Dahyun menuju lapangan untuk bergabung dengan siswi baru lainnya.

Dahyun yang sedikit takut pun berkumpul dengan siswi baru lainnya.

"Mina," ucap seorang perempuan yang mengulurkan tangannya bermaksud untuk mengajak berkenalan.

Meskipun sedikit kaget, Dahyun pun meraih uluran tangan Mina, "Dahyun. Kim Dahyun."

"Senang berkenalan denganmu, Dahyun. Tetaplah di sisi-ku sampai masa orientasi ini selesai," ucap Mina memohon pada Dahyun agar tidak meninggalkannya.

Beruntung, selama masa orientasi Mina dan Dahyun tidak terpisahkan karena mereka satu kelompok. Hingga pada hari terakhir masa orientasi, pada jam istirahat tiba, Mina membawa Dahyun ke atap sekolah yang memang dibuka untuk siswi lain.

"Dahyun, maaf jika aku lancang. Namun, kenapa kamu mengenakan topeng?" tanya Mina berhati-hati.

Dahyun tidak mempermasalahkannya. Karena memang penampilannya yang mencolok lah yang membuat orang yang melihatnya selalu bertanya-tanya. Dahyun menceritakan semuanya tentang bagaimana ia mendapat luka bakar hingga mengenakan topeng.

Mina yang mendengar cerita Dahyun pun sedikit merasakan sesak di dadanya. "Apa aku boleh minta sesuatu padamu, Dahyun?" tanya Mina.

"Apa itu?" Dahyun balik bertanya.

"Sebenarnya aku penasaran dengan wajahmu. Aku tahu ini sangatlah lancang, tapi bisakah kamu menanggalkan topeng itu?" pinta Mina.

Entah angin apa yang membuat Dahyun menuruti perkataan Mina. Dahyun pun menanggalkan topengnya dan terlihatlah wajah Dahyun tanpa topeng, penuh akan luka bakar. Mina yang melihatnya pun sedikit kaget, tapi tidak membuatnya takut akan Dahyun atau pun ingin menghindar dari Dahyun.

"Kamu cantik ya, ternyata. Luka bakar itu justru tidak mengurangi kecantikanmu," ucap Mina tesenyum tulus.

Dahyun sedikit kaget dengan ucapan Mina. Dahyun takut jika apa yang diucapkan Mina adalah sebuah kebohongan, tapi saat melihat senyum tulus yang terlukis di bibir Mina, Dahyun percaya bahwa Mina tidak berbohong.

Dengan kalimat positif yang diucapkan Mina tadi, rasa percaya dirinya meningkat, membuat Dahyun berpikir untuk menanggalkan topeng untuk selamanya.

Anthology: MiHyun & SaiDaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang