Ingkar Janji

1.6K 145 44
                                    

Setelah semua yang terjadi, Hinata memendam rasa kecewanya pada sang suami. Hinata tak ingin berlarut-larut dengan masalah ini, dia dengan berlapang dada memaafkan Naruto. Dilain sisi Naruto justru merasa bahwa sang istri akhir-akhir ini sedikit emosional padanya meski dia sudah meminta maaf, tetap saja Hinata seperti menghindarinya.

Setelah menyelesaikan sarapan bersama, keluarga Uzumaki sibuk dengan urusan mereka masing-masing, Boruto yang pergi bermain bersama Shikadai dan teman-temannya, Himawari yang bermain sendiri di kamarnya, Naruto yang sedang sibuk di ruang kerjanya dan Hinata yang bersiap-siap untuk pergi ke pasar.

"Aku titip Himawari, aku mau ke pasar sebentar" ucap Hinata pada Naruto.

"oh.. iya" jawab Naruto.

Hinata pergi meninggalkan rumah menuju ke pasar. Saat Hinata berada di sebuah toko, Hinata tiba-tiba mendengar perbincangan beberapa perempuan yang membuatnya ingin menangis saat itu juga.

"eh lihat dia Hinata kan? Istrinya Naruto senpai?" bisik salah seorang dari mereka.

"iya, kenapa?" jawab perempuan yang lainnya.

"dia hanya menjadi ibu rumah tangga?"

"memangnya kenapa?"

"ya.. tidak apa-apa sih tapi kan suaminya calon Hokage apa dia tidak malu?"

"kenapa begitu?"

"semua teman seangkatannya kan punya peran penting di Konoha misalnya saja Ino-san dia jadi pemimpin unit sensor Konoha dan Sakura-san dia jadi kepala rumah sakit, sedangkan dirinya hanya ibu rumah tangga haha dia tidak pantas dengan dengan Naruto-san yang punya nama besar di Konoha"

"husst... jangan begitu, Nanti dia dengar"

"biar kan saja"

Setelah mendengar semua itu, Hinata langsung pergi meninggalkan toko tersebut dan pergi ke kediaman sang guru untuk mencurahkan semua isi hatinya.

"eh Hinata, ada apa?" tanya Kurenai.

Hinata mengatakan semuanya pada Kurenai mengenai pertengkarannya dengan Naruto akhir-akhir ini dan tentang omongan orang-orang tentang dirinya, Hinata tak dapat lagi menahan tangisnya.

"sudah jangan dengarkan ucapan mereka" ucap Kurenai.

"apa menurut sensei aku tidak pantas untuk Naruto-kun?" tanya Hinata.

"eh.. jangan bilang begitu, Naruto sendiri yang meminta mu berhenti dari dunia shinobi kan, mereka tidak tau apa-apa tentang kehidupan kalian" tutur Kurenai.

"akhir-akhir ini Naruto-kun berubah, dia lebih memilih berlama-lama di luar setelah misi, apa dia sudah tak mencintai ku lagi?" tangis Hinata menjadi-jadi.

"itu tidak mungkin terjadi, kau tahu sendiri kan kalau dia sebentar lagi akan menjadi Hokage jadi wajar jika dia sibuk" nasihat Kurenai "kau itu hanya lelah Hinata, kalian membutuhkan waktu berdua untuk berbicara makanya kalian jadi sering berbeda pendapat akhir-akhir ini" lanjutnya.

"apa yang harus aku lakukan Kurenai-sensei?"

"pulang lah dan bicarakan semuanya dengan Naruto baik-baik"

"tapi.."

"Hinata, kalian itu punya tanggung jawab selain urusan kalian sendiri, jangan egois dan melupakan anak-anak kalian"

"aku akan coba, Kurenai sensei"

"bagus itu, pulang lah dan jangan menangis lagi"

Akhirnya Hinata bisa sedikit berdamai dengan hatinya. Hinata pulang dan ingin membicarakan semuanya dengan Naruto.

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang