BLACK HELLEBORE || Part 8-Dangerous Beauty

37 5 1
                                    

Alessia merasakan selimut tebalnya ditarik. Dengan sekali hentak, Alessia meraih selimutnya kembali. Seorang pria dengan balutan kaus hitam serta trench coat musim dinginnya yang berwarna senada, berdiri dengan frustasi di sisi ranjang king size Alessia.
Sudah lima belas menit dirinya berusaha membangunkan Alessia yang entah masih hidup atau mati.

"Baiklah jika kau memang tidak ingin bangun, Al. Jangan salahkan aku setelah ini. Aku benar-benar akan membungkam mulutmu jika kau protes," putusnya final. Dia sudah lelah membangunkan Alessia dengan berbagai cara.

_______________________________________

Black Hellebore || Part 8-Dangerous Beauty

||

||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Alessia mengerjapkan matanya perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alessia mengerjapkan matanya perlahan. Menyandarkan badannya di kepala ranjang. Badannya juga terasa sangat lelah. Setelah beberapa menit, Alessia mulai melihat ke sekelilingnya. Sedikit terpukau dengan interior kamar yang terlihat klasik, simpel tetapi elegan. Ditambah jendela-jendela kecil yang berjajar rapih seperti jendela-jendela pesawat, membuat kamar ini terlihat aesthetic. Pemandangan gunung-gunung bersalju di luar jendela, membuatnya teringat dengan gunung Rainier di Seattle- what?! Tunggu! Jendela pesawat? Gunung? Seattle?!
Alessia segera mengerjapkan matanya kembali. Memukul-mukul kepalanya sendiri. Khawatir dirinya sedang berhalusinasi. Tapi interior kamar ini?!

Black HelleboreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang