Catatan: Fiksi. Tidak bermaksud untuk mendiskreditkan salah satu suku, agama, dan ras tertentu. Dimohon kebijakannya
.
Dahyun yang mengantar Karina ke kelasnya, jantungnya deg-degan karena dia bingung bagaimana dia harus menghadapi mantan kekasihnya itu.
"Kamu aneh ya. Kebanyakan siswi di sini ingin bolos pelajaran di UKS, tapi di saat kamu bisa bolos pelajaran kamu malah ingin ikut pelajaran karena kekasih kamu itu tidak bisa ikut bolos bersama kamu." Dahyun terkekeh dengan kelakuan Karina yang bucin itu.
"Apa sih dok, ah." Ucap Karina dengan wajah memerah menahan malu karena kebucinannya
"Dok?" Karina yang membuka pembicaraan lagi.
"Hmm" Dahyun hanya bergumam.
"Nama asli dokter siapa? Saya tidak enak jika harus memanggil dokter dengan 'dokmon'. Terlebih dokter sudah membantu saya." Ucap Karina.
Dahyun tersenyum melihat Karina yang begitu polos, "Saya tidak mempermasalahkan kamu memanggil saya dokmon. Toh, saya yang memperkenalkan diri sebagai dokmon kan waktu kamu mengikuti MPLS beberapa bulan lalu."
"Ya tapi kan, dok..." ucap Karina terputus kita Dahyun mengetuk pintu kelasnya.
Di kelasnya, terdapat Bu Sooyoung sedangkan mengajar bimbingan konseling.
"Oh, dokter Dahyun," ucap Sooyoung.
Mendengar nama Dahyun tersebut seluruh siswi yang ada di kelas heboh seketika. Tidak terkecuali Karina yang berdiri di samping dokter itu.
Hah? Jadi nama aslinya dokmon, dokter Dahyun?
Gila, aku baru tahu. Gila.
Namanya cantik, tetapi kenapa dokter Dahyun lebih suka dipanggil dokmon ya?
"DIAM!!!" Bu Sooyoung berteriak karena para siswi gaduh.
Dahyun yang melihatnya pun sedikit menahan tawa.
"Itu nama asli dokter?" tanya Karina berbisik.
Dahyun hanya mengangguk.
"Karina, ayo masuk." Ucap Sooyoung. Winter yang melihat kekasihnya sedikit kesusahan itu pun membantunya duduk di bangku mereka berdua.
"Kalau begitu saya permisi dulu, ya Bu." Pamit Dahyun meninggalkan kelas WinRina.
Di saat Dahyun berlalu dari kelas WinRina. Sooyoung membuka pembicaraan karena sedikit kepo kenapa para siswinya baru mengetahui nama asli dokmon.
"Jadi selama ini kalian memanggil dokter Dahyun apa?" tanya Sooyoung.
"Kadang dokter saja, tetapi karena kakak kelas kami kebanyakan memanggil beliau dengan dokmon, kami pun ikut memanggil dokter Dahyun dengan dokmon." ucap Winter.
"Waktu kami MPLS pun, dokter Dahyun memperkenalkan dirinya dengan dokmon, Bu. Jadi terbiasa sampai sekarang. Setelah tahu nama beliau sepertinya kami harus memanggil beliau dengan dokter Dahyun, terlebih beliau sudah membantu mengobati luka saya hari ini." ucap Karina panjang lebar.
***
Setelah mengantar Karina ke kelasnya, Dahyun menuju kantin untuk membeli makan siang buat dirinya dan wanita yang ada di UKS, jikalau wanita itu tetap berada di sana.
Setelah membeli makan siang, dia kembali ke UKS. Dahyun melihat ranjang paling pojok tirainya tertutup, tanda wanita tadi masih ada.
Dahyun membuka perlahan tirai tersebut tanpa menimbulkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anthology: MiHyun & SaiDa
FanfictionKumpulan oneshot dan cerita pendek Saida dan Mihyun P.S. Mostly MiHyun 😬