14 || Gladi Clean

1.5K 290 72
                                    

Translate ada di paling bawah
Jangan lupa vote + comment <//3

[ Author POV ]

"Shir, Shir, ada duit tuh!"

Yang disebut namanya sontak menunduk namun menampakkan muka masam sedetik kemudian. Terushima tergelak, berhasil menipu ketos sekaligus fanboy garis keras itu.

"Yhaa, mata duitan."

"Sabodo."

Siang itu, seluruh panitia acara seni budaya benar-benar disibukkan dengan berbagai persiapan mengingat besok adalah hari digelarnya acara. Bukan hanya panitia, seluruh partisipan yang akan tampil di atas panggung sudah bersiap untuk melaksanakan gladi bersih.

"(Name), (Name), (Name)! Abis ini gladi perform kakel dulu ya."

Cewek itu menoleh, mengacungkan ibu jarinya, "Oke."

"Sunaaa, kamu mau kemana? Gak mau temenin dedek disini gituch?"

Cowok bermata sipit itu mengendik, mengangkat sebuah kamera DSLR di tangannya. "Dokumentasi bentar. Sakit mata gue ngelihat kloningan mimi peri kek lo," ucapnya sebelum melangkah gontai meninggalkan segerombolan manusia akhlakn't itu.

Tsumu kemudian memonyongkan bibirnya. Berbeda dengan Samu yang justru ingin menggampar saudaranya itu, seluruh cewek yang melintas di hadapannya justru kesemsem bahkan meleyot di tempat.

Samu berdecih sambil membuka sebungkus lemper bi Inah, "Gue kadang heran kenapa monyet kek lo bisa banyak cewek."

Cowok berambut pirang itu mengusap dagunya penuh pede, "Iyalah, orang gue ganteng sejak orok. Gini-gini, cewek itu suka sama cowok badboy kayak gue begini." Sombongnya tak tahu tempat.

Samu kemudian melempar tatapan datar ke arah Tsumu. "Pengen deh, gue jejelin mulutnya pake lemper isi tai ayam," pikirnya. 

Tanaka, Noya, dan Yamamoto yang sedari tadi menyimak seketika menggeleng tidak setuju. "Kok gue gak yakin ya? Padahal gue juga badboy, kenapa gak ada yang suka sama gue gitu," ujar Noya menggaruk tengkuknya.

Yamamoto mengernyitkan dahi, "Emang lo ngapain aja?"

Cowok berjambul kuning itu terlihat berpikir sejenak, "Kemarin gue udah nunggak kas ampe dikejer-kejer bendahara. Terus, gue juga makan mi kuah gak pake kuah. Bukannya itu termasuk kriminal ya?"

Tsumu menggeleng, "Kurang greget itu mah. Sini, gue ajarin cara menggaet cewek dengan benar," ujarnya kemudian dia melongok, mencari mangsa yang hendak ia gombali.

Kedua mata Tanaka seketika melotot, "Tsum, Tsum! Ada dekel cakep tuh, lo deketin coba," serunya menunjuk sesosok gadis dengan rambut coklat tergerai.

Kembaran Samu itu terlonjak senang menemukan mangsa barunya. "Ada info gak, ini anak kek gimana?"

"Asal Jawa, gayanya medok pisan."

Lima cowok yang tengah berkerumun itu seketika terlonjak kaget. "Anjing, Sun! Bukannya lo tadi cari dokumentasi? Kek setan lo ujug-ujug nongol."

Suna memutar pelan kedua bola matanya, "Alay lo pada."

"Goblokk! Hinata goblokk!"

Ibarat kuyang, datang tak diundang, pulang ditendang. Muncullah dua sosok tuyul bersurai hitam jelaga dan oren jeruk nutrisari. Seketika, sebuah ide melintas di kepala tanpa otak Tsumu.

"Kageyama! Kags! Kags! Woi, asu! Sini lo berdua!"

Dua manusia itu menoleh, kemudian saling berpandangan. Buat salah apa mereka sampai dipanggil kakel jamet seperti mereka? "Hah? Kita bang?"

Hey, Babe | Suna RintarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang