1 pertemuan pertama

25.9K 571 31
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat datang di acara abal-abal aku.

Ini cerita pertama aku yang berhasil membuat aku yakin untuk publish

So

Enjoy your reading all❤️❤️

🥀🥀🥀

Muhammad Wahyu Fazaira atau dikenal dengan nama Wahyu. Seorang laki-laki soleh yang terlahir dari keluarga beragama. Sejak kecil dia hidup di tengah-tengah masyarakat beragam dan dididik sedemikian rupa.

Semua santriwati pasti akan bergumam syukur tatkala mampu memandang ciptaan Allah yang satu itu. Sayang nya dia sudah tidak lagi perjaka. Wahyu sudah menikah dengan wanita pilihannya tujuh tahun lalu.

Dia Syara Habiba wanita yang ia kenal saat mengantar ibunya ke kota. Wahyu menyukainya karena wanita itu yang cantik. Hingga ia akhirnya datang melamar setelah satu bulan pasca bertemu sesaat itu.

Awalnya keluarga Syara menolak tetapi,karena keteguhan hati Wahyu mereka luluh. Syara bukan  berasal dari keluarga beragama sepertinya. Syara adalah seorang nasrani yang kemudian pindah sesaat sebelum ijab kabul di laksanakan.

"Assalamualaikum mas,boleh saya minta tolong?"tanya seorang gadis berniqab yang sedikit kebingungan.

"Waalaikumsalam. Boleh."

"Mas tahu ruangan pak Sofyan?"

"Ada keperluan apa ya mbak,kok mencari pak Sofyan?"tanya Wahyu ramah.

"Saya putrinya. Saya ingin memberikan obat-obatan untuk ayah."jawab gadis itu menunduk.

Ia selalu diajarkan untuk menundukkan wajah pada siapapun terkhusus yang bukan mahramnya.

"Biar saya antar kebetulan saya juga akan kesana."tawar Wahyu.

"Terima kasih mas."

Wahyu berjalan di depan gadis itu. Jarak mereka cukup jauh sekitar dua setengah meter. Hingga mereka sampai di sebuah ruangan luas yang berisi banyak meja kursi.

"Itu pak Sofyan,mbak bisa kesana."tunjuk Wahyu pada ruangan yang tertutup di belakang meja-meja.

"Terima kasih mas, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Gadis itu berjalan masuk menghampiri sang ayah yang masih fokus dengan rentetan uang yang tertulis di buku tebal.

"Assalamualaikum ayah."ucap gadis itu.

"Humaira,ada apa nak?"tanya Sofyan ia sedikit lupa wajah anaknya karena tertutup niqab. Setahu dia anaknya ini tidak berniqab.

"Maaf ayah,ini obat ayah. Kata bunda sudah habis."ucap Humaira atau Aira.

"Iya. Terima kasih."ucap Sofyan menerima paper bag berisi obat-obatan miliknya.

"Oh iya nak, kenapa pakai niqab?"

"Aku malu ayah,kata bunda banyak laki-laki disini."jawab Aira masih sopan.

Sebenarnya,Aira itu manja dan selalu lengjet dengan sang ayah. Tetapi karena ini di luar rumah dan berada di tempat asing ia tak mungkin bermanja pada ayahnya.

"Ya sudah. Oh iya Umi Dewi ingin kamu membantunya lagi. Beliau hari ini ingin masak banyak lagi."

"Insyaallah ayah. Karena Aira juga mau ke asrama putri ada jam mengajar."

Istri Kedua Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang