〖Bagian Ketujuh〗

15.2K 1.6K 185
                                    

Happy Reading...

Doyoung sedang berada di ruang CTscan untuk memeriksa keadaan jantung Haechan. Sebenarnya bukan penyumbatan yang ia takutkan, tapi irama dari detak jantung Haechan. Sebelum terjadi kelemahan pada jantung nya, Doyoung sempat merasakan jika jantung Haechan berdetak begitu cepat dan kurang dari tiga menit jantung nya langsung melemah.

Pemeriksaan pun selesai, Haechan di pindahkan ke ruang VVIP, ia butuh perawatan untuk kesembuhan dan memeriksa lebih lanjut keadaan jantung Haechan.

"Dokter ini hasil scan nya" ucap salah satu perawat disana.

Doyoung pun mendekat dan melihat ke arah layar monitor, jantung nya normal dan tidak ada penyumbatan tapi ada beberapa saraf-saraf kecil yang rusak mungkin karena benturan yang cukup keras dan berkali-kali.

"Coba kau zoom di bagian impuls listrik pada jantung nya" perintah Doyoung

"Baik dok"

Perawat itu langsung memperbesar gambar pada layar. Doyoung memperhatikan sekitar jantung yang di zoom. Doyoung terdiam, ia menatap tidak percaya pada layar.

'Tidak mungkin..'

.

.

.

Haechan baru saja di pindahkan ke ruang rawat VVIP, ia masih belum sadarkan diri sejak ia di bawa ke rumah sakit.

Hanya tinggal Jeno, Renjun dan Jaemin yang berada di sana menemani Haechan, sedangkan Dejun sudah pulang terlebih dahulu karena ada urusan mendadak.

"Apa yang terjadi pada Haechan? Kenapa banyak sekali luka?" tanya Renjun

"Aku juga tidak mengerti, tapi kita doakan saja agar Haechan baik-baik saja" jawab Jaemin menatap sendu ke arah Haechan

"Jaemin kau sudah menghubungi paman Johnny?" tanya Jeno

"Sudah, mungkin sebentar lagi dia akan datang" jawab Jaemin

Mereka kembali terdiam, menatap Haechan yang terbaring lemah dengan alat yang ntah apa itu menempel pada tubuhnya.

"Eunghh.." satu lenguhan keluar dari mulut Haechan dan perlahan membuka matanya.

"Haechan kau sudah sadar? Mana yang sakit? Tunggu sebentar aku akan memanggilkan dokter" ucap Renjun lalu memencet bel di atas ranjang Haechan untuk memanggil dokter.

Tak lama seorang dokter datang dengan satu perawat bersamanya. Ia memeriksa keadaan Haechan.

"Keadaan nya masih lemah, jadi dia akan di rawat disini beberapa hari" jelas dokter itu

"Kalau begitu saya permisi" pamit dokter itu setelah memeriksa keadaan Haechan

"Terimakasih dokter" balas Jaemin, Jeno dan Renjun bersamaan. Mereka kembali mengalihkan pandangan nya ke arah Haechan

"Yak! Kau membuat kami khawatir, kau hampir membuat ku pingsan karena keadaan mu yang seperti ini" gerutu Renjun dan Haechan hanya tersenyum kecil

"Aku baik-baik saja Injun-ah, tidak usah khawatir seperti itu. Aku ini kuat" lirih Haechan

"Kuat apanya! Kau hampir mati bodoh!" kini Jaemin ikut protes

"Hampir mati ya.." lirih Haechan lagi sambil tersenyum miris

"Sudahlah, kalian ini. Haechan sedang sakit tapi kalian malah memarahi nya" lerai Jeno

"Diam kau Jung Jeno" titah Jaemin pada kekasihnya.

PERFECT 〖MarkHyuck〗✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang