Canvas, Palette, and Brush

138 5 0
                                    

Love Colors...

Jinyoung and Nayeon

Layaknya kanvas kosong yang butuh diisi dengan warna. Begitupula cinta.

Cinta itu ibarat kanvas kosong yang telah terisi oleh warna.

Sipelaku adalah kuas.

Kuas menorehkan warna warna dari palet ke kanvas.

Kanvaspun terisi berbagai macam warna.

Ada yang menjadi lukisan indah, adapula yang malah menjadi lukisan tak sedap dipandang.

Apa yang ada di kanvas adalah ulah si kuas.

Yang telah terlanjur tertoreh, tak bisa di hapus menggunakan penghapus biasa.
Itu hanya bisa ditimpa dengat cat warna putih.

Sama halnya dengan cinta.
Jika sudah terlanjur cinta, sulit untuk dihilangkan.
Itu akan hilang jika diketemukan gantinya.

Bagaimana jika kanvas terlanjur rusak?
Akan sulit untuk kembali seperti semula.

Begitu juga cinta.
Jika cinta telah rusak, maka akan sulit untuk kembali seperti semula. Bahkan, bisa berubah menjadi benci.

Apakah kanvas yang rusak bisa diperbaiki?
Tentu bisa, tapi tidak akan sama seperti kanvas yang masih baru. Hasil lukisan di kanvas yang baru pasti lebih bagus dibanding kanvas yang telah rusak.

Tapi....
Jika sipelukis pandai menorehkan kuasnya. Ia akan lihai mengambil cat pada palet lalu ditorehkan pada kanvas yang telah rusak itu.

Lukisan yang abstrak telah ia hasilkan.

Orang yang tak paham seni akan menganggap lukisan itu buruk.

Namun, siapa sangka...
Lukisan itu malah bernilai jual tinggi.

Cintapun begitu.
Jika sang pemilik cinta lihai memperbaiki cintanya yang telah rusak, maka cinta itu akan semakin kuat dan sulit untuk dirusak lagi.

Sang pemilik cinta itu berhasil menemukan berbagai warna cinta yang telah membantunya dalam memperbaiki cinta yang telah rusak.

Hanya bermodalkan kanvas, palet, dan kuas.

Love Colors (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang