Ss³³

5K 222 2
                                    

Seminggu berlalu seminggu pula rasa cemas Alde dkk semakin bertambah perubah di diri Stella kini semakin terlihat perubahan itu.

Seperti halnya skrng...

"Abang mau ketemu Gibran"rengek Stella.

"Apaan! Ngak ada! Mau ngapain ketemu manusia brengsek itu!"ketus Alde.

"Aku ngak tau hiks"ucap Stella polos dengan suara isakannya.

"Astaga terus ngapain mau ketemu kalau ngak tau mau ngapain!"

"Hiks ngak tau ta-tapi aku pengen bnget ketemu"rengek Stella.

"Ngak akan pernah Abang izinin!"

"Ta-"

"Ngak ada tapi²an masuk kamar!"

"Ak-"

"MASUK KAMAR!"ucap Alde penuh penekanan.

"Ishh jahat kesel!"

Aldebaran memijit pelipisnya pening menghadapi sikap Stella dengan mood yg berubah-ubah dan juga ke inginkan yg aneh-aneh.

"Huftt apa adek hamil"gumamnya lirih.

Sedangkan di kamar Stella kini mencak-mencak ngak jelas.

"Padahal cuman mau ketemu Gibran apa salahnya sih!"

"Gw jg knp coba mau banget ketemu mantan!"

"Apa jangan ² gw hamil?!"

"Ngak² pasti enggak"

"Aaaa gw pengen ketemu Gibran"

"Apa gw pergi tanpa sepengetahuan Abang yg?!"

"Tapi kalau Abang marah gimana?"

"Tp gw jg pengen banget ketemu!"

"Pergi ajah dlu"

Setelah berdebat dengan dirinya sendiri kini Stella mengendap-endap keluar dari mansion.

***

Stella menatap mansion megah di depannya ini dengan mata berbinar.

"Yesss akhirnya bisa ketemu Gorilla"ucap Stella dengan semangat 45.

"Gw knp sih hrsnya gw benci sama dia tp kenapa malahan gw rela²in ngak izin sama Abang cuman mau ketemu Gorilla brengsek itu."

Setelah berkutat dengan otak cantiknya, Stella memilih melangkah masuk ke pekarangan mansion Gibran.

Dengan jantung yg ber- DJ dia memencet bel.

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Tak lama kemudian muncullah wanita paruh baya.

"Astaga Allisya"gumam mommy Gibran panggil saja Gina .

"Mommy Al kangen"ucap Stella menghambur kepelukan Mommy Gina.

"Astaga Al ini kamu, mommy juga kangen"lirih mommy Gina.

"Huaa mommy Al kangen pke bnget bnget hiks"

"Eh eh eh kok nangis?"

"Kangen banget sama Mommy"

"Elleh anak mommy yg satu ini, makanya sering² main."

"Ta-tapi kan aku sama Gibran udah putus"lirih Stella.

"Emang knp klu udh putus?, kamu putus sama Gibran bukan berarti tali silaturahmi kita juga putus"ucap mommy Gina lembut sambil menggiring Stella duduk di sofa ruang tamu.

"Iyh mom"

"Kamu kesini pasti ada apa²kan?"

"Iyh mom, aku mau ketemu Gibran"gumam Stella.

"Yh udh mommy panggilin yh sekalian juga kalian selesai in masalah kalian"

"Iyh mom"

Setelah kepergian mommy Gina Stella menelusuri mansion megah ini Krn biasanya jika dia kesini dia tak pernah memperhatikan apapun paling datang cuman ngobrol sama mommy Gina masak dll.

Apa lagi setiap Stella ke mansion ini yg ada di sini hanya mommy dan Gibran saja tak pernah ada penghuni lain.

Stella berhenti berjalan tapi matanya menatap foto keluarga besar Maulana menelusuri setiap anggota keluarga hingga matanya terpaku pada seseorang yang seperti tak asing baginya.

Dia menggeleng kan kepalanya mencoba mengusir pikiran ² anehnya saat menatap lelaki itu, lelaki yang berdiri di samping mommy Gina.

"Ngapain Lo nyari in gw?"ucapan itu mengalihkan atensi stella.

"Hmm itu"ucap Stella gugup.

"Apa?"tanya Gibran ketus.

"Gw boleh usap kepala Lo ngak?"ucap stella pelan tapi masih di dengar gibran.

Gibran mengangkat sebelah alisnya dalam benaknya menerka² bahwa stella gamon."Apa yg gw dpt kku gw biarin kepala gw Lo usap?."

"Emangnya Lo mau apa?"

"Gw mau Lo ngak muncul lagi di hadapan gw!"

"Setuju gw ngak akan muncul lagi di hadapan Lo. Anggap ajah usapan di kepala Lo ini adalah kenangan terakhir dari gw Gorilla." Gibran sempat tertegun merasakan usapan di rambutnya dan juga mendengar ucapan Stella. Ada rasa sesak di dadanya tapi dia sudah terlanjur kecewa, matanya sudah tertutup oleh kabut kebencian.

"Hmm"

"Gw udh puas gw pamit yh salam untuk bunda maaf ngak sempat pamit sama dia, gw balik yh."

Merasa tak.ada sahutan Stella berlalu meninggalkan Gibran yg terpaku.

***

"Dari mana saja kamu!"ucap Alde ketus.

"Hehe Abang hmm itu"

"Hehe Abang hmm itu, bilang ajah dr rmh mantan"sinisnya.

"Kok Abang tau"ucap Stella dengan polosnya.

"Serah Lo dek capek gw, gw dr td khawatir disini mikirin Lo!"

"Ma-af bang ngak lagi."

"Huftt skrng msk kamar"

"Iyh bang"

Stella beranjak memasuki kamarnya m, dia tau dia salah Krn itu dia menurut saja. Dia juga bingung kenapa dia tadi menemui Gibran hanya untuk mengelus rambut nya dan tadi lelaki yang di foto itu siapa?.pikir Stella.

Sesampainya di kamar Stella masih berkutat dengan pikirannya. Kenapa kalau gw inget lelaki itu kepala gw sakit yh?.pikirnya.

"Bodo amat mending mandi trs TDR dan ketemu cogant hehe."

***
TBC

Belum Revisi 😻





Stella Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang