20. PERTENGKARAN

10 5 8
                                    

"Gue? Kesini mau menjenguk gadis kesayangan gue" ucap Rasya.

"Gadis kesayangan?" tanya pria itu masih tak percaya.

"Ya iya lah. Dia gadis kesayangan gue. Emang kenapa?" tanya Rasya yang masih menampakkan muka sinisnya.

"Zilda pacar lo?" tanya pria itu.

"Kalo iya emang kenapa?" tanya Rasya menatap sinis ke arah pria itu.

"Nggak mungkin" jawab pria itu.

"Kenapa nggak mungkin, kan lo bukan siapa siapa nya Zilda" ucap Rasya.

"Zilda itu pacar gue sekarang, esok, dan selamanya" tegas pria itu.

"Jangan ngadi ngadi lo, Zilda itu punya gue" Rasya tak kalah tegasnya dengan pria itu.

"Zilda punya gue, dan lo jangan harap bisa ambil Zilda dari gue" ucap pria itu dengan menunjuk Rasya menggunakan tangannya.

"Emang lo siapa? Bisa ngomong seenaknya kayak gitu" smirk Rasya muncul.

"Lo punya telinga nggak sih? Udah dibilangin masih aja tanya" ujar pria itu.

Dia siapa sih? Kok Zilda nggak pernah bilang ke gue batin Rasya bersuara.

"Ya punya lah" Rasya mulai tidak bisa menahan emosinya.

"Kalo punya telinga, ngapain tanya lagi" seru pria itu.

"Suka suka gue lah. Mulut gue yang tanya ngapain lo yang sewot" ujar Rasya.

"Ni orang buat gue tambah emosi aja dah" kata pria itu.

"Gue sih nggak ada niat buat lo emosi, tapi kalo lo nya yang emosi ya berarti lo yang gampang buat terpancing" ujar Rasya.

"Lo tuh bikin gue emosi mulu deh perasaan" ucap cowok itu.

"Lah yang minta lo emosi siapa!" seru Rasya.

"Udahlah gue mau menemani Zilda sampai dia sadar" tegas pria itu.

"Lo bukan siapa-siapanya Zilda, mending lo pergi sekarang" ujar Rasya.

"Mending lo yang pergi dari sini" ujar pria itu.

"Jangan harap gue pergi dari sini" ujar Rasya dengan tegas.

Bugh bugh

        Tanpa aba-aba pria itu langsung meninju dengan keras wajah Rasya dua kali. Jelas, Rasya tak terima akan hal itu. Tapi, bagaimana pun ini rumah sakit dan Zilda pasti tidak akan mau menemui dirinya kalau tau dia berkelahi.

"Apa-apaan lo" kata Rasya.

"Kenapa? Lo nggak terima? Sini bales sini" pria itu menantang Rasya tanpa ada rasa takut sedikit pun.

"Ngapain gue bales orang kayak lo" seru Rasya.

"Orang kayak gue? Maksud lo apaan ha?!" ujar cowok itu dengan nada tak senang.

"Ya lo, orang yang ngaku ngaku pacarnya Zilda padahal bukan siapa-siapanya dia" ujar Rasya.

        Tanpa mereka tau Zilda sedang meneteskan air matanya. Mungkin Zilda tidak bisa melihat apa yang terjadi disekelilingnya. Tapi, Zilda merasakan apa yang ada di sekelilingnya. Walaupun matanya terpejam apapun bisa terjadi. Semua kehendak Tuhan, Tuhan yang merencanakan.

"Heh apa-apaan kalian" seru kak Keyvan.

"Eh kak Key" cengo mereka berdua.

"Ngapain kalian berantem kek gini" seru kak Keyvan.

"Eh nggak kok kak" bela cowok itu.

"Apanya yang nggak, jelas jelas gue liat lo mukul Rasya tadi" ujar kak Keyvan.

"E-eh tadi cuma bercanda kak" Cowok itu mulai gugup di hadapan Kak Keyvan.

"Gue nggak tau masalah kalian. Gue mohon sekarang juga kalian saling minta maaf dan jangan mengulangi kesalahan yang sama. Kasian Zilda sampai meneteskan air mata merasakan perkelahian kalian" ujar kak Keyvan.

"Zilda nangis kak?" tanya Rasya.

"Tuh liat sendiri" ucap kak Keyvan.

        Rasya yang menyadari bahwa Zilda meneteskan air mata langsung mendekat dan menghapus air mata Zilda. Dia merasa sangat bersalah karena berkali-kali membuat Zilda meneteskan air matanya.

Zilda, maafin gue. Gue nggak bermaksud buat lo nangis lagi. Gue nggak tau kalo lo nangis lagi. Maaf udah buat lo nangis berkali-kali dan itu karena gue yang nggak pernah mikirin perasaan lo batin Rasya mulai bersuara.

"Gue minta maaf sama lo karena udah mukul lo tadi" ucap cowok itu.

"Ya gue maafin" ujar Rasya.

"Nah gitu dong saling memaafkan. Emang tadi kalian ngapain sih? Kok sampai berantem" kata kak Keyvan.

"Ini nih kak, dia ngaku-ngaku pacarnya Zilda" ucap Rasya.

"Eh apaan, lo juga ngaku-ngaku pacarnya Zilda" kata cowok itu.

"Oh, kalian belum saling kenal ya. Yaudah gue kenalin, ini Rasya teman dekatnya Zilda, dan ini Rafli teman SMP nya Zilda" ujar kak Keyvan memperkenalkan mereka berdua.

"Salam kenal ya" ucap Rasya dan Rafli.

"Yaudah, kalian pergi dulu gih. Biarin Zilda istirahat, jangan ganggu dulu ya" kata kak Keyvan.

"Baik kak" seru mereka berdua.

Hey hey hey aku balik lagi nih.
Pada penasaran nggk sih kelanjutannya seperti apa??

Nanti tanggal 01 Februari aku bakal update 2 part nih tungguin yakk

Jangan lupa like, comment, dan share cerita aku yakk

Semoga suka semuanyaaaa😇

                                         Salam manis
                                                     MII

WHEN I SEE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang