15. Special

373 36 4
                                    

Happy Reading ^^





Saat memasuki penthouse , Suryeon dan Dantae terpatung mendapati lampu rumahnya yang gelap seolah tak berpenghuni. Suryeon menarik sudut bibirnya untuk tersenyum sembari menarik nafas, dia menilik jam tangannya begitu mendengar denting keras dari jam besar disana.

Sudah jam satu pagi lebih ternyata. Pantas saja. Pasti anak-anak sudah tidur, karena memang jadwal tidur mereka dilarang melebihi jam 11 malam.

Perlahan dia berjalan untuk menyalakan lampu, namun betapa terkejutnya dia mendapati salah satu asisten rumah tangganya yang sengaja ia tahan untuk menjaga anak-anak belum terlelap di waktu selarut ini.

"Bibi Kang, kenapa belum tidur?" tanya Suryeon bingung. Dantae hanya terdiam dibelakang Suryeon menunggui jawaban wanita paruh baya itu.

"Nona muda S...."

Raut wajah keduanya langsung menegang. Tanpa bertanya dua kali, Suryeon langsung berlari kelantai dua, diikuti Dantae dibelakang. Namun saat dipertengahan, langkah mereka terhenti kala mendengar suara letusan, bersamaan dengan itu ratusan kertas kecil melayang, dan jatuh secara perlahan.

"Selamat hari jadi.... Selamat hari jadi.... Selamat hari jadi... Selamat hari jadi bunda dan ayah-nya kami."

Suara lembut yang saling beriringan itu mengalun ditengah keterkejutan mereka. Lantas Dantae dan Suryeon segera turun kebawah. Dibalik tembok ketiga anaknya muncul sembari membawa kue lumayan besar dengan banyak lilin yang tertancap diatasnya.

Suryeon menutup mulutnya, menatap haru ketiga anaknya yang sudah berdiri didepannya. Juga Dantae yang menatap mereka tak percaya.

Mereka bertiga tersenyum. "Happy Anniversary bunda, ayah." Ucap mereka kompak.

Suryeon dan Dantae tak mampu berkata-kata. Karena terlalu sibuk mengurus ini dan itu, mereka berdua saja sampai tak ingat jika hari ini adalah hari peringatan pernikahan mereka.

Namun anak-anaknya justru menyiapkan semuanya, dan sukses memberikan kejutan untuknya dan Dantae.

"Bunda, ayah. Pegel nih." Keluh Seok Hoon yang memegangi kue.

Keduanya dibuat terkekeh. Suryeon mengusap sudut matanya yang sudah terasa basah, lalu menatap Dantae yang sudah berdiri disampingnya. Mengajak suaminya untuk memejamkan mata, dan meniup lilin bersama.

"Terima kasih sayang-sayang nya bunda dan ayah." Ujar Suryeon, lalu menciumi mereka bergantian. Begitu juga dengan Dantae.

"Cicipin dong. Ini kue buatan adek, abang, dan kakak."

Seketika Seok Kyung menutup mulutnya sendiri. Dia sudah kelepasan. Seok Kyung menoleh kearah Seok Hoon dan Song Ah yang sudah menatapnya was-was.

Suryeon membulatkan matanya sempurna, sedangkan Dantae hanya menghela nafas panjang. Segera mungkin dia menahan Suryeon yang sudah mengambil ancang-ancang untuk memarahi mereka dengan menggeleng berulang kali ketika Suryeon menoleh kerahnya.

Sebisa mungkin untuk tenang, Suryeon menghela nafasnya sejenak untuk meredakan emosi yang tiba-tiba menghampiri. Sudah dia duga dari awal, pasti Song Ah akan melanggar janjinya sendiri. Lagi.

Alih-alih akan memberikan peringatan, Suryeon lantas tersenyum tipis dan kembali mengusap anaknya bergantian dengan sayang. Sekali ini saja mungkin dia harus membiarkannya, mereka pasti sudah bekerja keras menyiapkan ini semua. Dan dia tidak boleh mengecewakannya.

Welcome To Our Life  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang