Chp 8

1.5K 244 211
                                    

⚠Warning BxB⚠
[Tokyo Revengers || Takashi Mitsuya]
_
_Happy Reading_

Melihat putranya yang sekarang ini tengah berdiam diri dengan Mitsuya diatas ranjang Ibu Keisuke yang tak ingin menganggu kegiatan keduanya pun akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana, sebelum dirinya pergi ditutupnya pintu kamar putranya itu ta...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat putranya yang sekarang ini tengah berdiam diri dengan Mitsuya diatas ranjang Ibu Keisuke yang tak ingin menganggu kegiatan keduanya pun akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana, sebelum dirinya pergi ditutupnya pintu kamar putranya itu takut jika nantinya privasi keduanya terganggu.

"Huh anak muda" Ucapnya lalu menuruni tangga untuk kembali kekamarnya.

Untuk sesaat memang keduanya terlarut dalam panganan mata masing-masing tapi setelah cukup lama saat mereka tersadar keduanya memalingkan wajah dengan sangat cepat dan menyembunyikan wajah merah keduanya, entah apa yang terjadi dengan Mitsuya namun kali ini dia seperti melihat baji dalam sosok yang berbeda hingga membuat dirinya merah merona sedemikian rupa 'Duh, mukaku merah banget ya?' batin Mitsuya yang masih setia sembunyikan wajahnya dengan telapak tangannya sementara baji sendiri terlihat diam tapi jantungnya bergerak dengan sangat cepat.

Setelah cukup lama mereka diam meredakan rasa yang baru saja mereka alamai sekarang ini baji dan Mitsuya sudah terlihat seperti biasanya lagi, duduk ditepi ranjang sekarang ini Mitsuya terlihat mengerutkan dahinya saat merasakan bagian bawahnya terasa sangat tidak nyaman.

'Duh kok rasanya ada yang keluar dari dalem ya?' batin Mitsuya bertanya-tanya pada dirinya sendiri dan baji yang melihat keanehan Mitsuya langsung bangkit dari tidurnya dan menatap pemuda itu sebelum membuat suara dan bertanya "Kenapa mit? demam kah? kalo iya sini tidur, gua gak bakal ngapa-ngapain lu" Jelas baji tapi Mitsuya masih tak menjawab dan memilih diam disana dengan kecemasan yang sekali ini menjalar keseluruh tubuhnya

Menyadari tak kunjung dapatkan respon dari lawan bicaranya langsung saja baji menepuk pundak Mitsuya hingga pemuda itu kini memandang baji dengan tatapan yang terlihat sangat cemas, "Kamu beneran gak papa? Pucet banget muka kamu" Lanjut baji dengan tangan yang memeriksa suhu badan Mitsuya tapi semuanya terlihat sangat normal disana  "Gak demam, tapi kamu kenapa Mitsuya? apa tubuhmu terasa tidak enak?" Tanya baji memastikan dan Mitsuya menggelengkan kepala menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh baji saat itu juga.

Cukup lama Mitsuya diam dan bertarung dengan pikirannya sendiri, kini dia tampak menatap baji lalu meremas telapak tangan baji yang ada dipaha miliknya. Diremasnya tangan tersebut buat baji meringis kesakitan tapi dia tetap diam memilih untuk mendengar apa yang akan temannya itu katakan "Baji aku... aku ngerasa ada yang gak beres sama bagian bawahku" Ucap Mitsuya menahan rasa malu tapi siapa sangka disana baji masih tak tau apa sebenernya maksud dari perkataan Mitsuya

"Bagian bawah apa? apa sih mit?langsung to the point ajalah, aku gak paham kalau kamu ngomong setengah-setengah" Jawab baji yang benar-benar tak paham buat Mitsuya disana mencoba menahan emosinya untuk tak memukul pemuda itu sekarang juga karna dirinya benar-benar tak baik-baik saja.

Sebelum menjawab pertanyaan baji tadi Mitsuya lebih dulu menghela nafas panjang untuk meredakan emosi yang memuncak karna ketidak pekaan baji tadi, "Baji kayaknya ada sesuatu deh yang keluar dari hole-ku" Ucap Mitsuya terang-terangan sementara baji ber-oh ria karna akhirnya paham dengan maksud Mitsuya

Melihat baji yang tampaknya paham akhirnya Mitsuya bisa bernafas lega tapi itu hanya terjadi sebentar sebelum dirinya merasakan tangan baji yang memegang erat kedua pundaknya dan menidurkan Mitsuya diatas ranjang tersebut "Baji kamu mau apa?" Tanya Mitsuya panik takut jika baji melakukan apa yang telah dilakukan ran pada dirinya, melihat kekahwatir Mitsuya baji melepaskan tangannya dari pundak pemuda itu lantas memijat kepalanya pelan "Kamu bilang ada yang keluar dari hole kamu kan?" Tanyanya dibalas anggukan pelan oleh Mitsuya, "Nah sekarang diem aku mau priksa, biar kamu lebih nyaman aja" Lanjut baji mendapatkan tatapan tajam dari Mitsuya saat itu juga.

"GILA! Baji kamu apaan sih? Maksudnya priksa gimana? Ini hole ji hole, tau gak sih tempatnya dimana?" Kesal Mitsuya sedikit menekankan perkataan dalam beberapa kalimat buat baji hanya bisa berdecak kesal karna Mitsuya yang seperti ini pada dirinya.

"Ya ampun Mitsuya takashi,mending kamu diem deh yang ada dihole kamu itu spermanya ran jadi ya harus dibersihin dong" Jelas baji agar Mitsuya tak terus-terusan memarahinya karna ingin membersihkan sisa-sisa sperma ran yang ada didalam hole Mitsuya, "Hah? jadi sperma ran ada didalem? Bersihin cepet!" Printah Mitsuya buat baji terlihat kesal hingga garis siku-siku tercetak jelas diplipis kepalanya.

_

"Aku bersihin tapi kamu diem ya, awas aja sampai nendang-nendang" Ucap baji memberi peringatan agar Mitsuya tak menendang dirinya saat baji akan segera membersihkan hole milik Mitsuya disana.

Setelah mendapat persetujuan tadi tanpa basa-basi langsung saja baji memulai pada intinya, dibukanya celana yang dipakai oleh Mitsuya buat pemuda itu terperanjat kaget tapi dirinya memilih diam dan mempercayakan semuanya pada baji disana 'Gila masa banyak banget sih, ini pasti didalam juga gak kalah banyak' batin baji saat melihat pantat Mitsuya sudah basah akan sperma milik ran disana.

"Ini boleh dipegang kan?" Tanya baji sekali lagi, memastikan bahwa Mitsuya benar-benar tak masalah dengan tindakan dirinya ini.

"Pelan ji" Balas Mitsuya lalu memejamkan matanya sambil mengigit bibir bawahnya pelan merasakan jari tangan baji sudah ada didepan hole miliknya dan akan segera masuk kedalam sana, sebelum benar-benar memasukkan jarinya baji lebih dulu memperhatikan Mitsuya yang sekarang ini terlihat sangat panik "Mitsuya yang rileks aja, kalau kamu panik nanti makin sakit" Bujuk baji berusaha menenangkan Mitsuya agar dia lebih rileks dan tak panik seperti ini.

Menurut perintah baji sekarang ini Mitsuya jauh lebih tenang dari sebelumnya "Udah ji, cepetan" Ucapnya dan langsung saja tanpa pikir panjang baji memasukkan dua jarinya lalu melonggarkan hole tersebut dengan gerakan pelan dan dengan penuh hati-hati.

Merasakan jari baji ada didalam dirinya tentu saja disana Mitsuya mati-matian menahan desahannya dengan terus menutup mulutnya rapat-rapat 'Enak... Enak banget' batin Mitsuya yang tak bisa bohong dan mengakui bahwa gerakan tangan baji benar-benar terasa sangat nikmat, cukup lama Mitsuya tersiksa karna menahan desahan keluar dari mulutnya akhirnya jari baji dikeluarkan dari dalam holenya karna seluruh sperma milik ran didalam sana sudah dikeluarkan semuanya oleh baji.

"Nahh udah selesai, gimana rasanya lebih nyaman kan?" Tanya baji dengan wajah sumringah tapi ekspresi wajahnya tersebut tiba-tiba menjadi datar saat melihat Mitsuya yang sekarang ini berburu nafas dengan mulut terbuka dan air liur yang sedikit tercecer disekitar bibirnya karna sejak tadi menahan desahannya sendiri, melihat pemandangan tersebut naluri baji sebagai seorang manusia tentu saja tak bisa berbohong dan sekarang ini dia benar-benar horny melihat pemandangan didepannya ini.

Untuk beberapa saat baji diam menahan seluruh gejolak nafsu yang membara didalam dirinya tapi sepertinya usaha itu terasa sangat sia-sia karna tiba-tiba saja Mitsuya yang menarik baji untuk berbaring disebelah dirinya, entah apa yang memasuki Mitsuya kali ini tapi yang jelas dirinya sepertinya juga dalam masalah yang serupa dengan baji yaitu rasa nafsu yang tiba-tiba mengebu-gebu.

Melihat baji yang ada disebelah dirinya, keduanya kini tampak saling berhadapan dengan Mitsuya yang meletakkan tangannya diwajah baji pada saat itu

"Kayaknya kita dalam masalah ya sama ya?" Celetuknya membuat baji disana mengeluarkan smirk khas dirinya sebelum tangannya meraih pinggul Mitsuya dan ditarik ke arah dirinya hingga tak menyisakan jarak diantara keduanya "Cih, apa kau mencoba memancing diriku?" Tanya baji sambil sedikit menggosok miliknya dan milik Mitsuya yang saling bersentuhan dibawah sana.

Dengan kedua penis mereka yang saling bergesekan keduanya tampak menikmati permainan mereka bahkan sekarang ini baji tampak menghirup aroma leher Mitsuya sementara Mitsuya sendiri merangkul baji dengan wajah merah dan sedikit mendesah merasakan nikmat yang sekarang ini sedang dirinya alami.

"Punya baji besar ya?".

To be continued.....


Jangan lupa vote+comment💬

Love straight man [Takashi Mitsuya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang