"jangan nakal,biar aku saja"
Disuatu malam yang gelap,terbaring seorang lelaki dengan postur telungkup di atas kasurnya.Dia terlihat amat sangat kelelahan,terbukti dengan tidur lelapnya saat ini.abian atau yang kerap di panggil bian adalah seorang siswa kelas XI IPA di SMA Nusa Bangsa dijakarta.bian kelelahan akibat bermain kejar-kejaran dengan teman-temannya ditengah malam saat nongkrong dipinggir jalan,iya dijalan mereka main kejar-kejaran dengan preman akibat ulah bian yang tidak sengaja melempar botol minuman kaleng mengenai salah satu preman dengan kepala plontos.
Dan bukannya minta maaf,bian malah memasang wajah mengejek bin ngeselin yang membuat pria plontos itu geram dan hendak memberi pelajaran.bukan bian namanya bila pasrah diam saja,bian menangkis dan berkelit dari serangan lawan dengan mudah.gini-gini bian jago beladiri,saat bian sedang asik bermain dengan lawan tiba-tiba terdengar suara sirine polisi yang membuatnya sontak terkejut dan memilih melarikan diri.
Temannya yang melihat bian melarikan diri bingung lalu mengikuti langkah bian untuk melarikan diri,dan terjadilah adegan kejar-kejaran antara preman dan siswa-siswa nakal itu di jalanan malam yang sepi.Bian terengah-engah sambil memegang lututnya disamping tembok yang cukup tinggi untuk bersembunyi.
Terengah-engah bian terduduk dan menarik nafas dengan rakus,meski jago beladiri dia bukan atlet lari jarak jauh,andai saja bian bisa mengcopy paste paru-parunya agar banyak dengan begitu dia dapat berlari dengan jarak yang sangat jauh mengalahkan rekor didunia."anjir lo kenapa lari bian?engap gw lari,berasa dikejar malaikat maut tau gk!"ucap abi sambil menggelepar di tanah.yang lain tentu saja sama,menarik udara dengan rakus.
Abi ini teman sekelasnya dan juga termasuk partner nakalnya di sekolah,saat ini mereka berjumlah lima orang.Ada bian,abi,dan ucup yang sekelas dan ada danar dan cakra dari kelas sebelah,mereka memang akrab dari awal kelas 10.
sambil mendoang keatas bian bertanya dengan muka heran"emang kalian gk denger suara sirine polisi tadi?"
mereka yang mendengar pertanyaan bian terdiam saling memandang."gk ada sirine polisi bego dari tadi juga hening sepi-sepi aja kayak hidupnya danar"celetuk cakra yang auto ditampol sang empu,danar.
"gk ada suara apapun dari tadi"ucap abi menegaskan
"lah terus gw denger dimana tadi?ucap bian bingung sambil menggaruk kepalanya.dengan raut raut wajah kesal ucup mengatakan"coba deh cek hape lo bian"
bian yang disuruh pun hanya menurut saja dan mengecek handphone yang berada disaku celananya,dan dengan muka tanpa dosa bian cengengesan.Melihat temannya cengengesan mereka bingung kecuali ucup yang hanya menghela nafas pasrah.
"kenapa?tanya cakra
"ternyata itu suara dering hape gw gays hehehe mak gw telpon,notifnya gw bedain eh gw malah lupa eheheh"ucap bian masih tertawa tanpa dosa
"dah ah males udah capek-capek gw lari ternyata cuman gara-gara notif sibian bangsat!"umpat danar menendang kaki bian
"meningan gw lari dari kenyataan kalo gitu mah tai"ucap cakra
"itu sih hobby lo anjing,gausah diumbar"
"tai"
"bini lo ngeselin bi,urusin tuh"ucap ucup menampol bian yang meringis kesakitan akibat ditendang danar tadi."udah ah bian emang ngeselin kita harus banyakin sabar,besok-besok kita buang kejurang aja"balas abi santai
"aaa abi mah masa gitu ke umi sih"ucap bian memeluk tangan abi sok sedih padahal enggak ada tampang sedih-sedihnya,tampang minta ditampol sih iya.
abi menoyor kepala bian dengan sayang sampai sang empu mengumpat"enggak ada manis-manisnya lo sama bini"kesal bian mengusap kepalanya"le mineral noh manis"balas abi santai lalu bangun menepuk celananya yang kotor akibat duduk di tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIAN PUTRA ADHITAMA
Teen Fictionalbian si manusai absurt ,penduduk bumi dengan kapasitas otak dibawah rata-rata, remaja yang punya segudang mimpi namun malas bangun dipagi hari. jomblo dari lahir,sampai-sampai dia dikira suka yang berbatang. tapi sebenernya bian bukan enggak laku...