Warning; Angst.
Watanabe Haruto. Seorang aktor papan atas sekaligus pebisnis sukses.
Kim Junkyu. Pria manis yang masa lalunya kelam, gelap gulita.Setiap hari dirinya melangkahkan kaki, dengan tujuan yang pasti, 'Aku pasti bisa bertahan hidup'. Junkyu menamatkan pendidikannya pada pertengahan jalannya di jenjang perguruan tinggi. Pada saat itu ayah dan bundanya mengalami kecelakaan maut yang berakhir merenggut nyawa mereka.
Dari saat itu lah Junkyu merasakan hidupnya gelap seakan tak terpastikan bagaimana masa depannya nanti.
Beruntungnya Junkyu adalah, memiliki kekasih yang sangat sempurna. Ya, Watanabe Haruto. Haruto sempat pernah menawarkan Junkyu sampai 15 kali untuk melanjutkan pendidikannya, yang pasti akan dibiayai sepenuhnya oleh Haruto. Namun Junkyu terus menolak.
Junkyu tahu kekasihnya memiliki harta yang melimpah. Apalagi pada saat itu adalah 'Masa Gemilang'- nya Haruto sebagai seorang aktor. Alasan Junkyu menolak tawaran Haruto adalah—
“Haru.. Ngga semua yang aku mau akan terwujud. Aku tahu itu. Cukup kamu. Iya, cukup kamu yang selalu disamping aku, aku pasti jauh merasa senang.”
Sembilan tahun. Waktu yang sangat cukup lama dalam sebuah hubungan sebagai sepasang kekasih.
Junkyu dan Haruto belum menikah, tetapi Junkyu sudah diikat oleh Haruto. Junkyu sudah bertunangan.
Namun hari ini, 9 September— tepat pada hari Junkyu bertambah usia, Haruto nya harus Ia lepaskan.
Keluarga Watanabe memang tidak setuju mengenai hubungan asmara antara Haruto dan Junkyu.
Setelah mendapat kabar dari keluarga Watanabe tentang pernikahan Haruto dan seorang wanita yang pastinya anak dari rekan bisnis keluarga Watanabe, Junkyu kembali hancur.
Pada saat itu juga Junkyu berlari dari rumahnya menuju rumah keluarga Watanabe.
Junkyu terus menerus berkata— “Aku tak ingin pisah dari Haruto.. Aku mohon.. Aku tak bisa tanpanya.” sambil terisak.
Terang terangan di depan Junkyu, nyonya Watanabe berkata—
“Kamu ini siapa Kim Junkyu? Kamu pikir kamu layak bersanding dengan anak saya, Haruto? Ck, seharusnya sembilan tahun yang lalu kamu sudah sadar diri tidak akan pernah mendapatkan Haruto seutuhnya, Junkyu.”
Setelahnya hanya suara pintu yang tertutup. Junkyu terduduk lemas. Air matanya tak berhenti mengalir. Hidupnya hancur.
Satu hari sebelum pernikahan Haruto.
Sejak hari itu, Junkyu hanya menghabiskan waktu dengan berdiam diri. Namun air matanya tak berhenti berhenti mengalir. Seakan tak mau berhenti.
Tok, tok.
Ada yang mengetuk pintu rumahnya. Junkyu menghapus sedikit air matanya, lalu berdiri untuk membukakan pintu.
Cklek.
“Kyu? Astaga kenapa muka kamu gini?.”
Yang datang ternyata adalah Haruto. Setelah dibukakan pintu, Haruto yang melihat Junkyu berantakan langsung menangkup pipinya.
Junkyu hanya mampu diam. Dan lagi, air matanya keluar.
“Hei hei sayang, berhenti nangisnya.” Diusapnya pipi gembul yang semakin hari semakin menirus.
Haruto meringis, kekasihnya kacau. Ia tak dapat menghindar dari semua ini.
“Aku ngga rela kamu nikah sama orang lain, Haru. Dada aku sakit, s-sesak...”
Perlahan Junkyu masuk ke dalam pelukan hangat sang kekasih. Yang mungkin besok dan seterusnya tidak akan Ia rasakan lagi.
Haruto memeluk tubuh Junkyu erat. Siapa yang mau ini semua terjadi? Keduanya tidak. Junkyu juga pun Haruto tidak mau.
“Aku juga, pumpkin. Ngga mau pisah dari kamu.”
“Tapi aku terpaksa, Kyu. Aku diancam sama mama papa. Kalau aku ngga terima perjodohan ini, nyawa kamu yang direnggut.” Giliran air mata Haruto yang tumpah tak kalah deras oleh Junkyu.
Keduanya saling berpelukan erat. Karena mereka tahu, ini yang terakhir kalinya.
Hari-H pernikahan Haruto.
Junkyu tak tau. Dia akan pergi kesana atau tidak? Sejujurnya, Junkyu sangat ingin melihat Haruto. Tapi Ia juga memikirkan perasaannya sendiri.
Setelah 1 jam menimbang nimbang keputusan, akhirnya Junkyu menemukannya.
Junkyu akan mendatangi acara pernikahan Haruto.
Junkyu melihat dari jendela luar yang menampakkan Haruto bersama— calon Istrinya.
Pada saat Junkyu mendengar Haruto mengucapkan Janji Suci dengan menahan tangisnya, Junkyu kembali menumpahkan air mata.
“Terimakasih sudah datang, Kak Junkyu.”
Seorang wanita yang sekarang tengah bersanding dengan Haruto, memperlihatkan senyumannya. Kala Junkyu menghampiri mereka berdua. Haruto kuat, menahan tangisannya. Junkyu tersenyum tipis.
“Kak, aku tau ini bukan apa yang kalian berdua inginkan. Aku udah tau, kak Haruto nyeritain semua tentang kakak.”
“Kakak itu, malaikat bagi kak Haruto. Bahkan aku yang belum kenal sama kakak, udah ngira kalau kakak beneran pendamping yang sangat sempurna.”
“Sembilan tahun pacaran... Akhirnya berpisah. Itu sakit, aku tau kak. Aku juga sama seperti kakak, kok.”
“Dikarenakan papi mami yang jodohin aku sama kak Haruto, aku putus sama pacar aku setelah lima tahun pacaran. Masih belum lama kalau dibandingkan sama waktu kalian berdua bersama memang.”
“Tapi aku bener bener hancur hari itu. Pacar aku juga. Semuanya bener bener kayak mimpi. Berharap untuk bangun, tapi ternyata ini kehidupan yang nyata.”
“Aku sekarang memang Istrinya kak Haruto. Tapi percaya kak, hati dan cinta kak Haruto tetap untuk kak Junkyu.”
Wanita itu tersenyum melihat Junkyu yang menunduk, lalu meraih dua tangan Junkyu untuk di genggam.
Junkyu menatap mata wanita itu.
“Kak Junkyu, bahagia selalu ya? Wony janji bakal bahagiain kak Haruto semampu Wony.”
The Wedding, End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot - Harukyu
Fanfiction-harukyu/rutokyu area. -bxb -for sum chapt, i use harsh words. -haruto; dom -junkyu; sub eartharukyu, 15/08/21.