Part 20

9.4K 473 4
                                    

Hai, apa kabar? Sehat selalu ya❤️

Sepanjang perjalanan, rahang Lucas terlihat mengetat, pandangannya lurus menatap jalanan. Terlihat menyimpan amarah, siap meledak kapan saja.

Lucas tak terima, hal seperti ini tak terjadi pada gadisnya. Seumur hidupnya, jika ada orang-orang yang mengusik dia dan orang yang disayanginya, Lucas tak akan membiarkan orang itu hidup tenang.

Perlahan susunan puzzle di otaknya mulai nampak. Sepertinya, kejadian siang ini di sekolah, ada sangkut pautnya dengan luka di kening Zhivanna. Bisa jadi, pelakunya adalah orang yang sama. Atau mungkin, otak di balik ini semua adalah orang yang sama.

Pasalnya, dari awal hubungannya dengan Zhivanna, tak pernah terjadi hal-hal seperti ini. Tak pernah ada yang berani mengusik gadisnya sejauh ini. Namun semenjak kabar bahwa dia telah kembali, dua hal buruk ini datang berturut-turut. Jadi, wajar jika benaknya memikirkan bahwa ini ada kaitannya.

Sepanjang sisa perjalanan, keduanya terlibat keheningan. Zhivanna tak berniat membuka mulutnya, begitupun Lucas. Keduanya sama-sama bergelut dengan pikiran masing-masing. Hingga tibalah mobil mereka memasuki pelataran rumah Johasson.

Zhivanna melepaskan seat belt. Kemudian bergerak membuka pintu mobil, "makasih ya Kak." Ujarnya kemudian turun.

Yang tak Zhivanna kira, ternyata Lucas juga ikut turun dari mobilnya. Kemudian berdiri di hadapan Zhivanna.

"Loh, Kakak ngapain?"

Lucas mengangkat sebelah alisnya, "mau masuk lah, Ayo." Lucas memegang kedua bahu Zhivanna kemudian membalikkan tubuhnya lalu mendorongnya menuju pintu.

"Eh, Kakak nggak balik ke sekolah? Ini kan masih jam sekolah." Zhivanna mendongak ke belakang menatap rahang Lucas.

"Nggak." Jawab Lucas singkat.

"Dih, nggak boleh bolos." Protes Zhivanna.

Langkah keduanya berhenti di depan pintu, Zhivanna berbalik menatap Lucas. "Dengar nggak sih? Jangan bolos!"

"Lo pikir lo nggak? Lo ini juga bolos kali." Bela Lucas.

"Beda dong, aku kan ada alasannya."

"Gue juga punya alasan."

"Apa?"

"Nemenin pacar gue. Udah buruan masuk, ganti rok lo!" Lucas kembali membalikkan tubuh Zhivanna.

Zhivanna akhirnya menurut kemudian merogoh kunci di dalam tasnya. Satpam rumahnya sedang izin pulang kampung jadi tidak ada yang menjaga rumahnya.

"Bunda nggak ada?" Tanya Lucas begitu memasuki rumah Zhivanna.

"Nggak, bunda ikut ayah ke kantor kaya biasa."

Riana memang sering ikut Baskara ke kantor, hanya sekedar menemani suaminya karena Baskara tidak mengizinkannya bekerja. Di rumah pun Riana bosan karena dia hanya memiliki satu putri yang selalu pergi ke sekolah. Jadi dia akan menemani suaminya di kantor sampai jam pulang sekolah Zhivanna.

"Aku ke atas dulu, Kakak diam disini aja!" Lucas memang sering kali kurang ajar ikut masuk ke kamarnya. Itu sebabnya Zhivanna memperingatkan Lucas.

Possessive MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang