[✔] 8 Letters | Jongchaengie

8.0 - 8 Years for 8 Letters

⚠️⚠️⚠️ FIKSI ⚠️⚠️⚠️

‼️Tolong jadi pembaca yang bijak ya.

‼️Jangan lupa untuk vote and comment, jangan jadi siders ya!

‼️Jangan lupa untuk follow aku sebelum membaca!

□

● part 8 ●

□

■

● U ●

■

- 8 Years for 8 Letters -

■

▪︎Jay POV▪︎

Setelah kejadian hampir sebulan yang lalu, sepertinya aku dan Jenisa jadi sedikit lebih menjauh. Entah gara-gara kami canggung atau Jenisa yang masih merasa malu dan aku yang masih merasa bersalah.

Bahkan dia sudah tidak pernah berkunjung ke rumah, dulu kadang-kadang dia membantu mama memasak lalu makan bersama dirumah. Sekarang, bahkan kami jarang bertemu.

Aku dan Sagara sekarang lagi berada di rumah Jake. Membantu sang tuan rumah mempersiapkan pesta pertunangannya yang akan dilaksanakan besok lusa. Aku yang mengurus makanan berat dan Sagara yang mengurus makanan ringan dan makanan penutup yang akan dihidangkan nanti.

"Gea mana?" tanyaku saat Sagara tadi datang tanpa kehadiran Gea disampingnya. Biasanya mereka tidak akan terpisahkan, karena Gea sedang hamil muda.

"Dia ke butik Jenisa mau liat dress buat party nanti." ucap Sagara.

"Btw, gue diceritain Jake. Lo sama Jenisa almost making love ya?" tanya Sagara to the point hampir saja aku menyemburkan minuman yang baru saja ku minum tadi.

"Gak-gak, cuma make out gak sampe almost making love ditambah Jenisa lagi mabuk. Gue gak boleh ambil kesempatan dalam kesempitan, kan?" jelasku, Sagara yang duduk dihadapanku mengangguk-angguk. "Iya sih, good manner gue suka."

"Tapi, sumpah gue kira lo bakalan kelepasan malam itu." ucap Jake yang mulai mengikuti pembicaraan kedua sahabatnya itu.

"Jake, lo tahu sendiri kan, gue sayang banget sama Jenisa. Gue gak mau merusak orang yang gue sayang. Gue gak tahu dan gak mau tahu dia sudah pernah ngapain aja sama Mahesa. Yang pasti gue gak boleh jadi orang brengsek yang merusak orang yang gue sayang."

"Waduh, gue sama Gea sering banget ngelakuin itu sebelum nikah." ucap Sagara.

"Kalo lo mah beda lagi Ga, lo berdua sama-sama cinta. Gak ada paksaan kan waktu ngelakuinnya. Jake juga sama Sesil pasti pernah." ucapku melirik Jake.

Sedangkan Jake sudah heboh duluan, "ETTT, belom dong hahaha. Tapi, gak tau sih nanti, pas udah tunangan." ucap Jake menampilkan senyuman nakalnya.

Membuat diriku dan Sagara terkekeh, wah pembicaraan kami ini pembicaraan yang sangat dewasa. Iya, kami memang sudah dewasa.

"Btw, Jay, lo gak mau confess ke Jenisa?" ucap Jake tiba-tiba. Aku hanya menatap Jake bingung. "Lo bilang ke gue kan, kalau Jenisa bilang suka sama lo, waktu dia mabuk." ucapnya lagi.

"Iya."

"Nah, dia pasti gak bakalan nolak lo, kalau lu confess ke dia." ucap Jake lagi yang langsung di setujui oleh Sagara.