011. you are my hope

0 0 0
                                    


" Bimbang menyuruhku untuk diam maafkan jika tidak ada jawaban"

~azuora amor guntara~


***


"Pagi semuanya!" Seru amor pada seluruh anggota keluarga

"Pagi sayang" kedua orang tua amor serentak menjawab sapaan sang anak

"Pagi pim" jawab Hanzel

"Pagi bibo ku" jawab Gavin

"Hih! Kagak ada sebutan yang lebih layak lagi? Pimi? Bibo? Sebutan macam apa itu...." Komen amor tak suka

"Hanya kita yang tahu" kata Gavin lagi

"Amor mau makan apa sekarang?" Tanya bunda disela berdebatan mereka

"Susu aja deh bun" amor mengambil segelas susu dimeja lalu meneguknya habis

"Ini siang loh mor, roti juga" Ucap ayah yugo

"Gak yah, amor buru buru"

"Iya buru buru ada janji sama new boyfriend" ucap Gavin tiba tiba

"Udah punya pacar pim?" Tanya Hanzel penasaran

"Gak! Ngarang si Gavin ah" Decak amor kesal

"Jangan pacaran! Ayah gak suka anak ayah pacaran sama orang yang gak jelas siapa" tutur ayah sebagai peringatan khusus untuk amor

"Tapi yah, kalo dia baik gimana" jawab amor

"Tetep gak, kalo kamu mau. Langsung nikah aja sama pilihan ayah" sekali lagi peringatan untuk amor

"Pengin karir dulu" Amor menundukan kepalanya tidak berani menatap pria didepannya tersebut

"Ya udah mor buruan nanti telat loh janjian sama temennya" bunda menyela

Amor meninggalkan seluruh anggota keluarga dirumah. Ia sempat tidak bisa pergi karena momoy anak anjingnya yang tidak ingin ditinggal. Setelah memberi makan dan menunggu momoy tertidur pulas maka ini kesempatannya untuk pergi.

Amor sempat bimbang pada perkataan ayah tadi. Ia khawatir hubungannya dengan zio tidak direstui jika ia terima perasaan darinya. Itu sebabnya amor bimbang karena sudah tau tentang pendapat sang ayah jika berpacaran.

Zio ternyata sudah menunggu lama di halaman rumah milik amor. Mereka berpamit juga kepada bapak satpam rumah Guntara. Sepanjang perjalanan hanya suara mesin motor yang terdengar. Rasa canggung mulai menghantui kedua mahluk tersebut.

Zio nampak sangat amat bahagia walaupun belum ada jawaban dari gadis tersebut namun setidaknya amor tidak lagi berusaha menjauh darinya. Berbeda dengan amor yang selalu mencemaskan perkataan sang ayah. Namun ia usahakan untuk tidak mengganggu waktu berduanya bersama zio.




*
*
*







Mereka sudah sampai di tempat yang ia sebut pantai. Yah itu memang pantai. Amor belum pernah melihat pantai sebagus ini. Pantai yang bersih dan jarang pengunjung terasa ini pantai pribadi.

Löôk At Me!||✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang