05

161 30 3
                                    

Chanyeol fokus melihat ke depan di mana ular-ular terbang berdesakan untuk keluar dari sebuah ruangan yang ada di depannya. Ia memasukkan kantong racun ular terbang yang masih bersimbah darah ke dalam sakunya. Sebuah karpet berwarna merah di depan perapian membuat pria jangkung itu menemukan sebuah ide. Diambilnya karpet berukuran sedang itu dan ia berlari ke arah pintu di mana ular-ular terbang yang ia perkirakan beberapa detik lagi keluar dari bingkai pintu. Dua detik sebelum kepala ular-ular itu menyembul dari bingkai pintu, Chanyeol membuka karpet itu untuk menjaring beberapa ular. Dengan cepat pria itu membungkus ular yang ia dapat lalu ia memukul dinding untuk menghentikan ular-ular yang lainnya mengejarnya dan ia melompat ke atas untuk memukul pohon buah menangis yang akar-akarnya merupakan atap dari rumah ini. Diding rumah itu hancur dan Chanyeol berhasil membuat pohon besar itu tercabut. Mutiara 10 cm milik pria itu langsung bekerja memberikan pencahayaan. Pria itu memiliki dua mutiara, ia tidak melanggar undang-undang yang membatasi bahwa setiap individu hanya boleh memiliki tiga buah mutiara pribadi dan setiap rumah bebas memiliki mutiara sebanyak yang mereka butuhkan.

Salah satu mutiara Chanyeol terbang ke arah pohon besar yang masih terbang membawa rumah Sehun di akar-akarnya. Chanyeol menangkap sosok Sehun keluar dari salah satu ruangan yang dindingnya masih cukup bagus setelah terkena pukulan Chanyeol tadi. Sehun terlihat sangat tenang dengan luka parah yang ia alami. Tangan kanan dari batas siku pria itu terlihat patah. Sehun pun masih sempat meminum jus jeruk yang ia pegang. Manusia ular memang punya penyembuhan yang bagus meski tak sebagus keturunan raja pertama jadi Chanyeol tidak terkejut dengan ekspresi Sehun yang sangat santai.

Chanyeol mendarat di halaman rumah Sehun lalu memukul karpet berisi ular-ular terbang yang ia dapat. Pria itu melebarkan kedua matanya saat mendengar suara tangisan lirih. "Sialan! Buah-buahnya menangis." Ucap Chanyeol. Dari jauh ia bisa melihat Sehun memasang penutup telinga khusus miliknya. Dentuman besar disertai tangisan buah-buah yang ada di pohon itu membuat sebuah gelombang raksasa yang membuat tubuh Chanyeol terpental jauh.

Wendy memelankan kudanya saat mendengar tangisan buah menangis. Ia memasangkan penutup telinga pada kudanya dan untuk dirinya. Gadis itu mempercepat laju kudanya setelahnya. Ia sudah tak jauh dari rumah Tuan Sehun.

Sebuah anak panah melesat tanpa diketahui oleh Wendy. Kuda yang ia tunggangi tersungkur. Wendy terkejut. Ia mendengar langkah kaki yang menuju ke arahnya. Sambil menarik anak panah Wendy menunggu orang itu keluar. Wendy sudah menduga bahwa mereka adalah sekelompok perampok. Mereka yang berjumlah tiga orang juga sedang menarik anak panahnya untuk mengancam Wendy. Namun Wendy sedang buru-buru saat ini jadi ia menembakkan anak panah yang mengandung peledak kepada para perampok itu. Gadis itu hampir menangis melihat kondisi kuda kesayangannya yang sudah terbujur kaku. Ia membawa bangkai kudanya berlari ke arah rumah Tuan Sehun lalu menyembunyikannya di dalam semak-semak.

Jaehyun keluar dari danau hitam yang berada di dekat istana Kerajaan Darat tanpa menyuruh mutiara 10 cmnya keluar. Pria itu memakai jubah hitam bertudung sambil menembus gelapnya malam untuk bertemu dengan seseorang. Jarak danau hitam terdekat dari Kerajaan Darat adalah sekitar 2 km, cukup jauh namun itu bukan masalah karena ia tak menuju Istana itu. Jaehyun membuka tudungnya saat cahaya mutiara danau hitam yang dipasang di dalam tugu-tugu di pinggir jalan menuju sebuah desa yang terkenal dengan kuliner malamnya, mutiara-mutiara itu dipasang sepanjang jalan. Pria itu berdiri cukup lama untuk melihat mutiara-mutiara di pinggir jalan itu sambil tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipinya yang dalam. Mutiara danau hitam dan harimau kertas adalah bisnis yang membuat Kerajaan Laut dan Kerajaan Darat saling membutuhkan. Cahaya dari mutiara-mutiara yang dibingkai dengan tugu-tugu indah itu membuat hatinya menghangat dan membuatnya teringat akan Wendy. Wendy si gadis penyelam yang meracuninya dengan buah anggur. Jaehyun melangkah kembali sambil memikirkan kata "meracuni" padahal jelas-jelas gadis itu tak sengaja. Kejadian itu lucu sekali menurutnya.

The Blood Of First KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang