Alisha seharusnya menyadari, jika Sabian bisa meninggalkan Yerin dengan mudah, maka bukan tak mungkin lelaki itu membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Namun, Alisha tidak tahu jika bagi Sabian, hubungan mereka yang pernah utuh adalah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alisha pernah mencoba mengukir sebuah kisah..
Veandara Sekala, lelaki itu sangat tampan. Seperti lukisan dewa, seperti sebuah ciptaan yang lebih dari kata sempurna. Alisha mengira dia jatuh cinta, sehingga ketika Sekala mengatakan ketertarikan dan mengajaknya menjalin sebuah hubungan, ia mengiyakan.
Dia seorang staff Aviation Security, lelaki berseragam yang sangat karismatik, selalu berpapasan setiap kali Alisha selesai menunaikan tugas terbangnya. Disambut senyum seindah malaikat, gadis mana yang tidak bertekuk lutut. Sekala yang amat sangat di idolakan pernah menjadi bagian dalam cerita hidupnya.
Tapi, semua hanya tertinggal. Karena Alisha menyadari, ia tak mampu memberi apa yang dibutuhkan lelaki itu. Ternyata ia hanya merasa kagum dan ingin berbuat sesuatu untuk melupakan yang telah berlalu dengan cara mencoba memasukkan seorang pengganti. Saat ini ia hanya bisa mengusap tengkuk gusar, saat Sekala memberikan senyum yang sama didepan meja bar cafenya.
"Halo, Ica."
Alisha memejam mendengar sapaan yang sempat menjadi indah dan candu itu. Lalu ia tersenyum kikuk, "Hai Kal."
Lewat satu senggolan dari Hanan barulah Alisha sadar untuk mempersilahkan Sekala duduk di salah satu meja. Menawarkan minuman dan meminta Hanan untuk membuat sekaligus mengantar, Alisha kemudian duduk berhadapan dengan cowok itu.
"Ca, aku sekarang ada di Malang. Kamu nggak punya alasan lain untuk menolakku lagi, kan?"
Dan bibir ranum milik gadis itu tergigit gusar, Sekala kenapa harus begini?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
