Bagian Empat

8 0 0
                                    

Dio merangkul bahu Lala erat dan membawarnya menjauh dari tempat itu.

Mereka berdua kembali duduk di bangku penonton lapangan pertandingan panjat tebing.

Lala menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan masih menangis.

Dio melihatnya sekilas, lalu menarik tubuh Lala dalam rangkulannya.

"La, udah ya, mau minum?" tanya Dio.

Lala perlahan menghentikan tangisnya dan mendongak.

Dio melihat wajah Lala yang memerah karna menangis.

Dio mengambil dua lembar tisu dan menyodorkannya pada Lala.

"Lap air matanya, gue gak mau sok so sweet sampe bersihin air mata lo." Kata Dio.

Lala terkekeh.

"Bisa ya lo bercanda pas gini." Kata Lala.

Dio lalu memutar tubuh Lala sampai mereka berhadapan.

Dio memegang kedua bahu Lala dan menatapnya dalam.

"La, he doesn't deserve you. Bangkit, move on, lo pantes dapet yang lebih baik." Ucap Dio.

Lala tersenyum getir.

"Sakit, Yo. Sakiiiiiit banget, ternyata gue ngehalangin kisah cinta sahabat gue sendiri." Kata Lala.

Dio yang sadar Lala akan kembali menangis, menariknya dalam pelukannya.

"La, lo baik banget, bahkan disaat lo adalah yang paling tersakiti, lo ngerasa lo yang nyakitin" kata Dio.

Lala melepaskan pelukan Dio dan menatap Dio.

"Gue emang baik, lo baru sadar?" kata Lala terkekeh.

Dio tertawa mendengarnya.

"Kadang lebih baik dicintai daripada mencintai, La. Gue denger lo sering nolak cowo lain gara-gara Arda." Kata Dio.

"Ah gossip." Jawab Lala.

"Tapi gue percaya, dengan kebodohan lo selama ini, gue percaya itu fakta."

Lala terdiam.

Dio menarik tangan Lala dan menggenggamnya.

"La, be happy. Gini deh, karena lo orang baik gue kasih saran baik, Rista dan Arda butuh hubungan yang normal, bukan backstreet, kayak apa yang dibilang Arda, Rista jaga perasaan lo, kalo lo masih disini, mereka nggak akan bahagia, lo nggak mau kan?" jelas Arda.

Lala menggeleng.

"So?"

"Move on." Jawab Lala.

"Nah tuh lo pinter, gak perlu lah ya gue jelasin panjang lebar harusnya." Kata Dio tertawa.

Lala lalu memukul lengan Dio.

"Thanks, Yo. Doain gue bisa move on ya." Ucap Lala sambil menyatukan kedua tangannya di depan wajahnya.

Dio mengangguk dan tersenyum.

"Udah tenang?"

Lala menggeleng.

"Makan sama gue, yuk? Gue yang traktir karna gue menang hari ini." Kata Dio.

Lala tertawa kecil.

"Kenapa gue gak naksir lo aja sih, Yo? Kenapa Arda ya." Kata Lala.

"Gue dengan senang hati menerima kok." Dio menjawabnya lalu terkekeh dan langsung berjalan menjauh.

PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang