8. I Miss You ☆

254 29 8
                                    

Sorry for typo & late update 🙏🏻

☆☆☆☆☆

Younghoon melihat pemuda manis itu tengah sibuk merapikan baju dan barang bawaannya di lemari yang ada di kamar mereka ketika dia keluar dari kamar mandi.

Pemuda tampan itu duduk di pinggir ranjang sembari mengeringkan surai hitamnya yang masih basah.

Chanhee yang sadar keberadaan Younghoon, menahan diri setengah mati agar tidak mengajaknya bicara.

Kalimat-kalimat Younghoon beberapa waktu lalu masih melekat di ingatannya dan itu membuat dadanya sesak. Dia tidak akan membiarkan pemuda tampan itu berpikiran jika dirinya mudah dipermainkan. Chanhee menekankan itu ke dalam pikirannya berkali-kali.

"Mandi sana. Lo bau." Ucap Younghoon tiba-tiba lalu berjalan ke balkon kamar mereka. Meninggalkan Chanhee yang mendengus kesal.




☆☆




Setelah makan malam usai dan beberapa acara yang dijadwalkan selesai, seluruh peserta trip kembali ke kamar masing-masing. Jam pun sudah menunjukkan angka 10.30pm.

Chanhee menemukan kamarnya kosong ketika dia masuk. Tidak ada penampakan kakak tingkatnya yang brengsek itu dimana-mana. Lalu dia masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi.

"Kemana dia?" Tanyanya bingung lalu merebahkan dirinya di ranjang king size kamar tersebut setelah keluar dari kamar mandi. Tadi dia bertemu dengan Changmin, karena mereka tidak satu kamar, jadi terpaksa Chanhee kembali ke kamarnya.



Cklek

Pintu kamarnya kembali terbuka lalu tertutup kembali. Chanhee melirik dengan ekor matanya.

Tidak ada percakapan apapun yang terjadi di antara mereka.

Younghoon masuk ke kamar mandi lalu setelah beberapa menit kembali keluar dan mengambil satu bantal dari ranjang. Kemudian dia berjalan ke arah sofa yang ada disana.

"Kenapa tidur disana?" Chanhee bangkit dan duduk bersila di ranjang, menatap Younghoon penuh tanya.


"Kenapa? Lo mau tidur bareng?" Pertanyaan itu hampir saja membuat jantungnya copot. Untung saja penerang di kamar mereka sudah berganti dengan lampu tidur yang remang, sehingga rona merah di pipinya tidak akan dilihat siapapun.

"Terserah!" Pekiknya lalu kembali merebahkan tubuh mungilnya di ranjang dan menutupi seluruh badannya dengan selimut. Malu. Ia merutuki Younghoon berkali-kali dengan suara pelan. Tidak sadar jika sekarang pemuda tampan itu sudah duduk di pinggir ranjang dan mendengarkannya.

"Anj-" Younghoon membekap mulut Chanhee ketika akan mengumpat karena kaget pemuda tampan itu menarik selimutnya dan naik ke ranjang.

"Jangan teriak. Udah malem.." gumam pemuda tampan itu pelan.

Chanhee terdiam..wajah Younghoon begitu dekat dengan wajahnya. Dia menelan ludah, takut jika pemuda tampan itu mendengar detak jantungnya yang tidak karuan.

Karena tidak ada pergerakan dari Chanhee, Younghoon dengan inisiatif menarik lengan pemuda manis itu agar ikut berbaring kembali di ranjang, di sampingnya. Lalu menaikkan selimut untuk menutupi tubuh keduanya. Meskipun ada ruang kosong di antara mereka, namun Chanhee tetap saja masih tidak percaya dengan apa yang dia alami sekarang.

"Tidur." Ucap Younghoon ketika melihat mata pemuda manis itu masih saja terbuka dan bengong ke arahnya.

Seperti dirinya adalah hal yang mustahil dia lihat.

"Ck. Kayaknya gue udah gila." Gumam pemuda manis itu lalu mencubit sendiri pipi gembilnya. Hingga menjerit pelan.

Karena tidak tahan melihat tingkah aneh Chanhee, Younghoon akhirnya menarik tubuh pemuda manis itu agar mendekat padanya lalu menjadikan lengannya sebagai bantal dan mengusap pipi yang tadi dicubit Chanhee dengan pelan dan lembut.

Membuat pemuda manis itu mematung.

"Gue nyata. Ada di samping lo. Jadi tidur sekarang!" Suara Younghoon pelan, karena sudah terlalu mengantuk.

Chanhee yang tersadar, memeluk tubuh Younghoon dengan erat. "Kangen kakak. Gini aja terus. Jangan kemana-mana. Huhuh." Gumam Chanhee dan terisak pelan di ceruk leher sang dominan. Padahal tadi dia menahan diri agar tidak dekat-dekat dengan pemuda tampan itu, namun kini dia terisak pelan di dalam pelukan Younghoon.

"Iya, aku gak akan kemana-mana. Sekarang tidur." Younghoon mencium lembut pucuk kepala yang lebih muda beberapa kali agar tenang dalam dekapannya dan terlelap.


"Maafin aku, Hee. Cuma ini yang bisa aku lakuin sekarang. Maaf. I miss you too." Gumamnya setelah terdengar dengkuran halus dan juga nafas teratur dari yang lebih muda. Younghoon mencium kening pemuda manis yang sudah terlelap dalam dekapannya itu lalu ikut memejamkan mata dan memasuki dunia mimpinya.










☆☆☆





Sebelum flight ke Jeju

"Thanks ya udah bikin gue sekamar sama Chanhee. Kapan-kapan gue traktir." Ucap Younghoon.

"Sip bro. Jagain. Jangan bikin nangis mulu anaknya. Kasian." Balas Yuqi, teman Younghoon dari kecil. Chanhee tidak tahu jika mereka sudah kenal lama.

"Iya. Gue usahain."

















Tbc

Manis-manis aja dulu 🥰
Sebelum badai menerjang 🥰

Makasih buat yg udah baca dan vomen 💕

Stay safe 💕

Stay safe 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💙

INSANITY || BBANGNYU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang