part 28

2.6K 136 9
                                    


Saat memasuki rumah, Zelin dan Revi langsung di beri berbagai macam pertanyaan oleh kedua orang tua mereka.

Mereka terlihat antusias sekali melihat kedatangan mereka berdua. Tak segan segan Adam dan Tina langsung menghampiri kedua putri mereka saat baru melihat batang hidung keduanya.

Adam dan Tina berharap setelah acara tadi kedua putri mereka akan menjadi akur dan bisa menerima satu sama lain. Mereka sudah capek melihat keduanya selalu berantem, dan Adam ingin kedua anaknya tersebut bisa akur seperti saudara pada umumnya.

"Bagaimana acara kalian tadi, lancar kan?" Tanya Adam antusias. Tina pun ikut menatap mereka dengan binar

"Lancar___" jawab mereka berdua serempak. Terlihat sekali mereka malas untuk menjawab ketika mendengar nada jawaban dari mereka.

"Terus- terus?" Lanjut Tina.

"Maksudnya?" Tanya Zelin bingung.

"Maksudnya itu apa ada hal yang membuat kalian terkesan selama dinner?"

"Nggak ada," itu yang menjawab Revi beda lagi dengan jawaban Zelin.

"Ada ma, sangatttttt ada," kata Zelin sambil melirik Revi sinis.

Tina semakin antusias untuk mengintrogasi mereka berdua.

"What jadi lo suka dinner sama gue, sorry gue nya enggak,"

Tina langsung mencubit pinggang revi, dan menatapnya tajam.

"Awhhh, sakit ma," dengus Revi.

Tina tak menggubris, lalu dia kembali menatap Zelin kembali guna melanjutkan pertanyaannya tadi.

"Apa itu sayang?"

"Nggak mau lagi gue jalan sama dia," tunjuknya ke Revi.

"Kenapa sayang?" Tanya Tina heran, apakah anaknya yang satu ini bikin ulah?

Adam hanya menyimak dan sebagai pendengar yang baik.

"Bikin malu tau__"

"Gue nggak bikin malu ya!!" Sanggah Revi. "bilang aja lo ketagihan jalan bareng gue,"

"Lo bikin malu gue, kapok gue keluar sama lo,"

"Lo nya aja yang bawel, kan sudah gue bilang mending kita ke angkringan saja, di sana orang orang pada teriak juga hal biasa."

"Orang kalau makan pada diem bukan teriak teriak kayak toa,"

"Lagian Gue nggak mau, pasti itu tempat anak anak berandal kayak lo!!" Sengit Zelin.

"Lah emang lo nggak berandal?" Revi menunjukkan raut wajah mengejek.

"Gue nggak berandal kayak lo!"

"Kita itu sama sama berandal cuma cara kita yang berbeda, bahkan lo lebih parah dari gue," telak Revi yang mampu membuat Zelin bungkam.

Tina dan Adam pusing mendengar perdebatan mereka. Bukan ini yang mereka inginkan, mereka cuma ingin kedua anak mereka akur hanya itu saja. Tapi nyatanya malah sebaliknya, bukannya makin deket, tapi malah bikin orang pusing saja.

"Sudah sudah, kalian bikin papa pusing," lerai Adam.

Mereka berdua langsung kicep, saat mendengar suara tegas dari papanya.

"Kalian itu sama sama anak yang bandel, susah untuk di bilangin,"

"Sekarang kalian pergi ke kamar masing-masing!" Suruh Adam dengan suara tegasnya.

Mereka berdua langsung berjalan cepat ke arah kamar masing-masing tanpa berani melihat wajah papanya yang sedang marah itu.

Adam langsung memijit pelipisnya saat kedua putrinya sudah tak terlihat lagi dari jangkauan nya. Dia sungguh pusing memikirkannya mereka berdua yang sangatlah susah untuk di atur. Dia tahu jika keduanya suka kebebasan, Adam juga tak melarang, tapi dirinya hanya ingin mereka tahu batasan nya.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang