𝐌ㅡ𝐒𝐢𝐧𝐚𝐭𝐫𝐚 [✓]

CHAPTER 42

Sirkumstansi masif dan azmat. Pancarona bagaskara menyorotkan konsentrasi cahaya yang similar dengan perasaan person-person sekitar, yakni ceria dan penuh harsa. Ini lebih dari kata sempurna lantaran di sini tidak ada gambaraan kesedihan. Barangkali sudah termaktub di catatan predestinasi Tuhan bahwa ini hari yang hanya boleh diisi hal-hal yang absolut nirmala.

Jisa mutlak berumur lima tahun hari ini.

Agak lucu mengingat anak itu super ajaib dan jenius seolah sudah berumur lebih atas. Influensi sebab orangtuanya juga, sih, yang kebetulan tidak bodoh alias pintar level atas. Lagipula secara general, anak-anak pintar di umur masih dini itu sudah banyak eksis mengingat ini bukan zaman purbakala. Sekedar informasi, koneksinya dengan kepandaian, bahkan konsep pesta Jisa sendiri mutlak dari pemikiran Jisa. Antara ingin pamer abiliti atau ingin punya kebebasan.

Sebenarnya, sih, sederhana. Hanya pesta anak-anak pada umumnya dengan membuat setting tempat di panti asuhan milik Lim Seokjin yang berasma Joyi House itu. Mengundang anak-anak panti asuhan beserta teman-teman les studi ilmu dan les musiknya. Yang membuat berbeda itu, Jisa dengan sangat senang hati berbagi berbagai mainan keluaran terbaru pada teman-temannya, terutama anak panti asuhan. Well, Jisa memang selalu hedon, mirip mamanya sendiri; tetapi tak bisa dimungkiri ia juga tahu porsi. Maksudnya Jisa beruntung punya Jiya dan Taehyung dan suka diberi mainan, sementara anak-anak panti asuhan tidak dapat privilese yang banyak.

Jadi, meski ulang tahun, Jisa juga tetap memberi hadiah pada tamu, bukan hanya menerima hadiah. Sudah dibilang, Jisa memang ajaib untuk ukuran anak lima tahun. Seolah sudah kapabel memberi komparison antara baik dan buruk dan tahu makna spesifiknya.

Pada momen ini, tatkala kumpulan bocah-bocah tengah asyik bermain, termasuk Jisa yang super berisik sejak tadi sebab senang bisa kembali bertemu Han Jipyung dan Do Minha setelah sekian lama tidak bertemu, di sisi lain Jiya dan Taehyung menikmati atmosfer segar dengan duduk saling bersebelahan. Tidak berdua, tetapi ada famili Lim juga, yakni Lim Seokjin dan istrinya, termasuk Jimin dan Yieun. Tambahan yang paling krusial, ada si karyawan genit dengan Lim Dana dengan perut yang sudah nyaris mau meledakㅡdan Jiya iri lantaran harusnya Jiya masih mengandung saat ini.