"Lo percaya sama gue kan?" Tanya Jay tiba tiba, mereka sedang kencan. Eunbi sampai Berjam jam memilih baju buat jalan sama Jay. Padahal Jay bilang jalan doang kok bukan kencan.
"Iya" jawab Eunbi manja
"Lo percaya gue gak bakal biarin Lo luka kan?" Tanya Jay lagi."Iya, Lo kan udah berulang kali nyelamatin gue, makannya gue percaya. Dan Lo emang gak akan ngebiarin gue luka kan?" Tanya eunbi balik sambil melihat Jay tanpa mengangkat kepalanya. Eunbi sedikit terkejut saat Jay menggenggam tangannya, tapi hanya sesaat, perasaannya berganti hangat lalu membalas genggaman tangan Jay.
"Iya,,," balas Jay sambil mengelus rambut Eunbi sayang.
" Apapun yang gue lakuin demi Lo, inget itu" ulang Jay.
"Sampai kapan mau Lo gue terus, aku kamu kek, babe ke, sayang atau , Lo gue terus perasaan" Eunbi misuh misuh gak jelas. Gak tau apa Jay udah gemes aja.
"Iya iya, mulai sekarang aku kamu"
Mereka menghabiskan waktu bareng, sampai sore mulai dari nonton sampai keliling komplek." Suka banget ya?" Jay menatap Eunbi yang sibuk memakan eskrimnya.
"Kalo gak suka gak bakal di beli Jay" jawab Eunbi seperlunya.
"Gue mau ngomong sesuatu."
"Apa?" Tanya eunbi.
"Entar aja kalau udah sampai di rumah kamu, makannya yang bener dong" ucapnya sambil ngelus ujung bibir Eunbi. Padahal gak belepotan modus emang.Udah sampe juga akhirnya" Eunbi menghela nafas lega lalu berbalik menatap Jay yang berdiri di belakangnya.
"Seneng?" Tanya Jay entah kenapa sejak pertama berangkat wajah Jay sarat akan penyesalan bahkan ketika tersenyum. Atau menatap Eunbi.
"Jelas,, kapan kapan kita pergi lagi ya?" Ujar Eunbi sambil beraegyo lucu.
Jay terdiam sebentar lalu menunduk, melihat itu Eunbi semakin khawatir. " Kamu gak apa apa kan Jay?"
"Kita putus" ucap Jay tiba tiba.
Jelas Eunbi kaget, Eunbi diem sebentar terus natap Jay kaya nyari nyari kebohongan dimatanya tapi nihil.
"Aku takut salah denger,, kamu bilang apa tadi? Putus?" Tanya eunbi masih tak percaya.
"Kita putus jelas?" Ucap Jay dingin plus datar kaya tembok.
"Setelah semuanya? "Meskipun matanya sarat akan kemarahan tapi tidak dengan suara Eunbi yang bergetar takut, dia sayang Jay, entah sejak kapan tapi dia udah sayang banget sama Jay.
"Gue cuma main main" jawab Jay masih dengan ekspresi yang sama.
"Sejak awal gue cuma main main, Lo nya aja yang baper" lanjutnya.
"Hh? ,,, " Eunbi kehabisan kata kata, matanya sudah berkaca kaca tangannya mengepal menahan amarah.
"Gak usah nangis Lo tambah jelek kalau nangis, yaudah masuk gih gue mau pulang"
" Lo serius?"
" Lo tau jawabannya, gue pikir Lo gak bakal pernah Nerima gue, karena Lo akhirnya Nerima yaudah sekarang kita putus"
(Sori ya gak ada sedih sedihnya males melow melowan soalnya)
"Lo yang maksa~" cicit eunbi putus asa, bahkan entah sejak kapan lelehan bening mengalir dari matanya.
" Gue cuma pengen nyoba, gimana rasanya pacaran sama cewek kaya Lo"
Dan tangis Eunbi semakin pecah 'cewek kaya Lo?' maksudnya apa? Jay pikir dia cewek kaya apa?
"Usah masuk malah nangis heran, gue brengsek buat apa di tangisin mending move on, asal jangan ke jungwon"
"Lo aja yang pergi, jangan ganggu gue lagi anggap kita gak kenal, dan jangan sekali kali Lo nyamperin gue, atau gue bakar Lo" ketus Eunbi dengan isakannya.
Tanpa pamit lagi Jay menghilang dari hadapan Eunbi, Eunbi yang udah gak kuat langsung berjongkok menutupi wajahnya. Tubuhnya bahkan bergetar karena tangisannya. Hatinya sakit, jelas. Kecewa, pasti, marah apalagi.
"Sory,,, " lirih Jay, yang ternyata berdiri gak jauh dari Eunbi. "Yang penting Lo aman meskipun akhirnya Lo benci sama gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
KING OF THE DARKNESS
Fantasy"Jay memandangi nenek tua itu dari jauh, ia tampak bahagia dikelilingi cucu cucu nya, ia tersenyum . Senyum yang masih sama seperti dulu. Entah sudah berapa tahun berlalu, keputusannya untuk tidak pernah kembali, memang mengharuskan ia melepas cinta...