______________________________________________
When the minute and second hands overlap,
The world holds its breath for a little while
Zero o'clock•••
Ketika jarum menit dan detik tumpang tindih,
Dunia menahan napasnya untuk sementara waktu
Zero o'clock
___________________________
■[00:00 (Zero O'clock)-BTS]■
______________________________________________🕛°°°ZO: WTWSFAW°°°🕛
Rasanya seperti mimpi.Bagaikan tengah berjalan di tengah hutan yang lebat tanpa penghuni, masuk lebih jauh. Berusaha keluar namun tidak menemukan satu pun jalan pulang.
Berusaha berlari lebih cepat namun sia-sia, karena pada akhirnya dirinya jatuh ke dalam jurang. Merosot begitu jauh hingga ke bawah, tanpa ada seorang pun yang menolong.
Park Aeri tidak pernah mengira bahwa dia justru gagal memahami semuanya sejak awal. Amanah menjaga Lee Taehyun yang seharusnya bisa berakhir baik-baik saja, kenapa malah berujung pada hal tak terduga?
Jika bisa memutar waktu, apakah semuanya bisa diubah sesuai apa yang Aeri harapkan? Apakah gadis itu bisa memohon agar semuanya direka ulang semudah memutarbalikkan telapak tangan?
Mungkin setidaknya dengan itu, dia pun dapat memperbaiki apa yang salah sejak awal.
Meski dia tahu itu mustahil.
Karena sekali lagi, gadis itu tahu dia tidak sedang berada dalam kisah fantasi kegemaran Kai itu. Ataupun menjadi aktor dalam memerankan kisah drama televisi. Hanya saja, apa yang sudah terjadi membuatnya ingin berharap sekali saja.
Jika saja kau datang di saat yang tepat, apakah kau bisa menghentikannya? Apa Aeri nuna bisa membuat hari-hari yang Beomgyu hyung lalui waktu itu menjadi berwarna juga sepertiku?
Entah kenapa pesan Taehyun itu membuat dirinya merasa terintimidasi. Seolah gadis itu ingin sekali menyalahkan dirinya sendiri atas semuanya.
Tentang waktu.
Hanya masalah waktu yang menjadikan semuanya rumit. Hanya karena waktu yang membuat Park Aeri jadi menyesali semuanya tanpa berpikir panjang.
Dia merasa telah melewatkan sesuatu.
"Boleh tidak kalau aku memanggilmu dengan sebutan ... 'nu-na'?"
Apa boleh begitu? Meminta satu saja pilihan lain?
Terima kasih karena sejak awal sudah menjadi temanku setelah hyungku tiada.
Terima kasih juga karena beberapa hari belakangan ini, nuna selalu saja mengkhawatirkanku atas apapun.
Satu hal yang paling mungkin menjadi opsi teraneh yang pernah ada. Apa Aeri boleh memintanya?
Sekali lagi, aku minta maaf. Kau jadi kesulitan karenaku. Hanya saja untuk kali ini, apa yang akan kulakukan selanjutnya akan membuatku terus-terusan minta maaf sampai kapan pun.
Seperti menginginkan bahwa semuanya hanyalah bunga tidur semata, atau ... mimpi buruk yang melelahkan?
Kurasa mungkin cukup sampai sini saja dan semuanya akan selesai.
"Ya, sepertinya ini hanya mimpi. Benar begitu?"
Aku akan baik-baik saja. Jadi kau tak perlu cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ZERO O'CLOCK: When The World Stops For A While
Fantasy[𝙊𝙉 𝙂𝙊𝙄𝙉𝙂] Park Aeri tidak pernah berpikir bahwa kehidupan seseorang di luar sana rupanya tergantung pada pilihannya. Ada satu pemuda Seoul yang seharusnya bisa ia selamatkan saat itu. Jika saja waktu dapat diulang, gadis itu ingin memulai s...