Sorry, baru up lagi :(
Jangan lupa vote + comment <//3[ Author POV ]
Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, matahari bahkan masih belum sempurna menampakkan sinarnya. Tapi hari itu, SMA Hayuuk sudah ramai berkat penghuninya yang 11 12 dengan nyamuk kawin. Berisik, ngeselin lagi.
Shirabu bersandar pada tembok, duduk di sebelah Kenma yang tengah bermain baby hazel di ponselnya. Tak lama, Kenma berucap, "Hitung mundur. Tiga, dua, satu,"
"Cek, cek! Semuanya! Siap menggeparkan Hayuuk!?"
"ASIAPPP!"
"Tu, wa, ga, pat!"
"Api asmara yang dahulu pernah membara!"
"YIHAAA!!"
"Semakin hangat bagai ciuman pertama!"
"Aduaduahhh!"
"Detak jantungku seakan ikut irama!"
"ASEKK, BIDUAN HAYUUK NI BOS!"
"Karena terlena oleh pesona alunan kopi,"
"DANGDUT!"
"ASEK ASEK JOS!"
Cowok berponi miring itu seketika menatap datar Teru yang menjadi biduan dadakan sepagi ini juga antek-anteknya yang mendadak jadi tukang sawer kacang-kacangan.
"Percepat kontrak ketos bisa gak ya?"
*****
"Pagi, cantik!"
Mai yang baru saja hendak memakan katering untuk sarapan pagi itu seketika hilang nafsu dan hendak memuntahi Futa yang sudah menggodanya pagi-pagi begini.
Pukul enam, artinya satu jam sebelum open gate acara pagelaran seni budaya SMA Hayuuk akan dimulai. Semuanya sibuk, terutama (Name) yang sudah wira-wiri sana-sini entah sudah mengisi perutnya atau belum.
Akaashi yang tengah melakukan rutinitas rahasia ketampanannya alias seruput-seruput mantap kuah popmie, hanya bengong sambil menonton Aone yang sedang mengobrol dengan batu di sebelahnya. Miris, tapi gapapalah sekali-kali hiburan.
Bruum! Bruum! Bruum!
Seisi sekolah sontak melongok, mencari sumber kegaduhan yang disebabkan gerombolan banci, maksudnya cowok bermotor vespa yang baru saja memasuki gerbang sekolah.
(Name) terkejut, sedangkan Suna yang sudah berjaga dekat pos satpam kemudian menghampiri gerombolan cowok-cowok berkaos catur itu.
"Yoo, Sunarto! Udah lama gak ketemu kita, kangen gue gak lo?" tanya manusia berambut hitam dengan bentuk lebih abstrak daripada tai kucing.
"Gak dulu bang," jawab Suna yang dibalas decihan kecil dari Kuroo. Cowok-cowok yang menyusul Kuroo seketika berhambur menambah frekuensi polusi suara pagi itu. Sudah subuh-subuh dangdutan, ditambah kericuhan manusia-manusia minus adab. Mantap.
"HEY! HEY! HEY!"
"Yahoo, Tsumu mana nich? Gue mau pansos ma dia ah."
"Futaaa, Teruuu, eykeh kangen dikau nich!"
(Name) menganga, ia diam-diam menarik Suna dari kerumunan lalu mengajaknya berbicara empat mata di tempat yang sedikit tenang.
"Sun, mereka siapa?"
"Sie keamanan."
Cewek itu melotot tak percaya, "Sun, gila aja kali. Lo nyuruh jamet-jamet melehoy kek bihun cem mereka jaga sekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Babe | Suna Rintarou
Fiksi Remaja"Admin lambe kek lo bisa apa, huh?" "I'll make sure you fall into me." OSIS yang kelakuannya absurd, sumber gosip terpercaya yang antek-anteknya ngalahin paguyuban emak komplek, dan bocah seantero sekolah yang 90% akhlakn't. Herannya, masih ada 2 ek...