Meena is back...
Sebelumnya aku mau minta tolong buat tandain typo yaaa..
Makasii~Aku menulis materi yang sedang dijelaskan Kak Akandra sambil beberapa kali memandangnya lebih lama.
Di depan sana, Ia sedang menjelaskan mengenai syarat-syarat negara menurut hukum internasional sambil sesekali menanyakan pendapat anak kelas.
He's very attractive while teaching wearing that black shirt.
Selain itu, aku suka caranya menjelaskan materi, tidak membosankan dan mudah dimengerti. Selain itu, dia terlihat sangat pintar saat menjawab beberapa pertanyaan dari anak kelas.
Di tengah penjelasannya, aku merasakan kursiku bergerak-gerak. Akupun menoleh ke belakang dan menemukan Nanda sebagai pelakunya. Dia tersenyum menunjukkan giginya dan mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
"Cek hape!" pintanya tanpa suara.
Aku memang selalu mematikan ponselku setiap ada kelas dan meletakkannya di dalam tas, tak terkecuali saat ini. Sehingga, aku harus merogoh tas untuk mencari ponsel.
Saat menyalakan ponselku, terlihat notifikasi dari grup whatssapp yang aku baru sadar bahwa aku bergabung di dalamnya. Entah kapan mereka memasukkanku, yang jelas saat aku membuka grup, ada kontak Nanda dan Seira yang terpajang di dalamnya.
Pemuja Seira
Yesterday
Seira
Welcome to the club gaiss...
Jangan ragu buat selalu mengagungkan diriku yaa...Nanda
Ga jelas lo ra
Sapa juga yang sudi jadi fans loSeira
Waahh... lo ga tauu yaaNanda
Emang engga
Dan nggak mau tauSeira
Sialan lo, gue belum kelar ngetik jugaNanda
😎😎Seira
Eh
Meena kok nggak nongol yakk
Meenaa
Halloww
Naa
Where are youu??Nanda
Diemm lo
Berisik tau ga sihSeira
Yeeee sirik aje looAku tersenyum sembari mengscroll pesan dalam grup yang baru dibuat semalam, tapi pesannya sudah sampai 100 lebih, padahal cuma ada dua orang dalam grup.
Di bubble chat terakhir, ada ajakan makan siang dari Nanda. Kini aku tahu alasan Nanda memintaku membuka ponsel di tengah kuliah.
Nanda
Makan yuk sebelum kelas
Laper banget gue
KAMU SEDANG MEMBACA
520
ChickLitBisa berbincang dengannya adalah hal yang sangat aku syukuri. Jika bukan karena dia, mungkin aku akan tetap bersembunyi, karena aku terlalu takut untuk menghadapi kenyataan di depan sana. Selama ini, aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri. Wh...