26

198 40 0
                                    

[Name] sedang berjalan menuju mini market, hari ini hujan jadi dia pake jas hujan. Dia gak suka pake payung soalnya ribet jadi dia pake jas hujan biar main hujan-hujanan sekalian. Saat selesai dengan keperluan bulanannya [Name] melewati taman dan melihat 2 bayi toman yang sedang hujan-hujanan di sana.

"Are... kenapa mereka di sana?" Ucap [Name] ketika melihat keduanya. 

[Name] menghampiri keduanya tapi tidak ada yang menyadari keberadaan gadis itu hingga Chifuyu mendorong Takemichi dan terpental hingga berada dekat di kaki [Name].

"Tenangkan dirimu, Takemicchi!!" Teriak Chifuyu kemudian memalingkan wajahnya. "Tenang aja, oke?!"

"Kenapa? Masa depannya gak bagus ya?" Tanya [Name] melihat Takemichi.

Takemichi membuka matanya kemudian melihat ke arah [Name] yang ada di atasnya. "[Name]-san... [NAME]!"

Takemichi melihat ke arahnya, wajah pria itu menunjukan ekspresi sedih. [Name] berjongkok kemudian menepuk kepala pria itu. 

"Aku paham, menyelamatkan masa depan memang tidak semudah itu, shush... shush... sudah jangan menangis aku akan membantumu," ucap [Name] masih mengelus rambut basah milik Takemichi.

"Ini sangat menyebalkan. Mikey-kun... Mikey-kun mati di tanganku... masih kerasa aku megang dia, itu sakit banget," ucap Takemichi melihat kedua tangannya.

Chifuyu berbalik kemudian duduk di samping Takemichi, dia menundukan kepalanya dan berkata, "masa depan gak enak banget di dengernya. Tapi... jujur, aku seneng."

"Huh?"

"Soalnya kami masih bisa liat Takemicchi yang cengeng ini," ucap [Name] tersenyum.

Kemudian hening sejenak. [Name] menatap kosong ke arah depan. Sudah lama dia gak pergi ke taman bermain. Terakhir kali waktu mereka sd dan setelah masuk smp mereka gak pernah main-main ke sini lagi.

"Aku kayaknya... tahu harus ngelakuin apa," ucap Chifuyu tiba-tiba membuka suaranya.

[Name] dan Takemichi langsung melihat ke arah Chifuyu dan memberikan ekspresi tanda tanya. "Aku harus pukul pantat Mikey-kun."

"Aku lupa dia bego," ucap [Name] menatap malas ke arah Chifuyu.

"Huh? Apaan sih, kau bakal mati bodoh," ucap Takemichi menatap miris ke arah Chifuyu.

"Oh kau benar, aku bakalan mati."

[Name] hanya bisa mengelus pelipisnya, dia lelah dengan kebodohan ini, terlalu bodoh dan tidak dapat dipercaya. [Name] kemudian berdiri dan memberikan cemilan miliknya kepada Chifuyu dan Takemichi.

"Mikey terlalu kuat, kalian tidak usah pikiran hal yang itu, aku akan mencari cara membuatnya tidak lepas kendali," ucap [Name] kemudian berbalik. "JANGAN LUPA KIRIM PESAN PADAKU, CERITAKAN DETAIL TENTANG APA YANG TERJADI DI MASA DEPAN."

Kedua pria itu menatap kepergian [Name]. Gadis itu hanya bisa menghela napas, dia tidak menyangka bahwa masa depan akan lebih buruk dari sebelumnya. Takemichi memegang beban yang cukup berat dan kekuatannya sangat terbatas. 

Hujan berhenti di tengah perjalanan [Name] menuju rumahnya. Dia menatap langit yang mulai terlihat cerah. Pikiran masih kepada masa depan yang terlihat buruk dari bagaimana Takemichi menceritakan kematian Mikey di tangannya. 

Tidak lama kemudian [Name] tersadar karena telepon dari sang kakak. [Name] mengangkatnya dan menunggu si penelepon berbicara.

"[Name], kau ada di mana?" Tanya Daniel terdengar santai.

"Oh aku? di jalanan, mau pulang ke rumah, rumah bukan apartemen, aku bosan di sana soalnya ada kau," ucap [Name] kembali melanjutkan jalannya.

"Heh~ jahat sekali pada Onii-chan."

Persona [Tokyo Revengers x Fem!Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang