Part 6

47.1K 830 3
                                    

Sudah 20 menit aku berada di Cafe ini. Ya sedikit mengerjakan novel terbaruku. Lelaki berstelan jas itu memasuki area Cafe. Sepertinya wajahnya tidak asing bahkan pasaran.

"Hei sayang" Dia mencium keningku. Bodohnya diriku tidak menyadari lelaki itu suamiku sendiri ! Hei kenapa dia menciumku tanpa ijin ? dan ini depan umum ! Sungguh memalukan.

Duk.. Aku menendang kakinya tepat di tulang keringnya. Rasakan tendangan mautku !

"Aww sakit tau .. Galak banget sih dasar Waria" pekiknya

"Lagian siapa yang suruh main nyosor? disini gak ada keluarga jadi gausah sok romantis ! Terus kenapa kesini ngintilin gue ya? overprotec banget . Cewek lo mana kok lo sendiri" Desisku.

" Kenapa lo cemburu ? Siapa juga yang ngintilin Lo ? kurang kerjaan banget. Gue nunggu temen gue Gezod ! Nah tuh gezod" Wah ternyata aku kepedeean malu juga. Kresek mana kresek. Gezod berjalan menghampiri meja kami.

"Elo.." teriak Gezod dan Felly barengan.

"Kalian kenal ?" Tanya ku dan Willy berengan.

"Ini cowok nyebelin yang gue ceritain tadi Nai" Jawab Felly yang membuat gezod tidak terima.

"Nama gue Gezod bukan cowok nyebelin" Gezod membela dirinya sendiri.

"Mau gezod kek Genjot kek emang gue pikirin!" Felly melipat kedua tangannya di depan dada.

"Genjat genjot kaya lo berani di genjot aja" Felly membulatkan matanya ! Melihat Felly melotot dan darahnya sudah mendidih lucu sekali ! Semacam hiburan tersendiri. Hah dasar Gezod dan Willy sama aja . Sama sama cabul !

Meja makan serasa arena pertandingan buat kami. Hal kecil pun selalu menjadi perdebatan Gezod dan Felly. Aku dan Willy juga tak kalah dengan mereka, kami juga bertengkar disini.

Kedua lelaki yang menyebalkan itu sudah enyah dari hadapan kami. Mereka akan rapat katanya. Kulihat Felly yang sedari tadi masih setia melontarkan sumpah serapahnya.

"Tuh cowok nyebelin banget sih. Ya tuhan semoga jodoh hamba tidak seperti itu amin " Felly komat kamit.

"Jangan terlalu benci Fel ntar jatuh cinta lo ! Benci sama Cinta beda tipis palingan segaris"

"Nggak mungkinlah, mana mungkin jodoh gue kaya Genjot itu ! Mana brondong , cabul pula. Elo kali yang jatuh cinta sama Willy !" Apa aku jatuh cinta sama Willy ? enggak deh eh belum maksudnya , mungkin saat ini belum gak tau nantinya. Rencana tuhankan gak ada yang tau.

"Apaan sih belom kok" Elakku yang membuat Felly bingung dengan kata belom.

"Belum? maksudnya ?"

"Ya untuk saat ini belum begok ! kan nggak tahu nantinya gimana lemot banget sih !" Felly mendengus kasar.

Lelaki di pojokkan itu terlihat tidak awam lagi. Rendra, entah mengapa nama itu melintas di otakku. Apa lelaki itu Rei? Ah mungkin aku terlalu kangen dengan dia. Teringat luka lamaku saat aku benar-benar menetapkan option dia malah pergi. Pernah dia mengungkapkan isi hatinya, tapi dia tidak menanyakan rasaku padanya. Lantunan lagu lawas semasa aku SMP mengalun indah di cafe (BCL - CINTA PERTAMA)

Sunny, sunny,

Jantungku berdetak tiap ku ingat padamu

Sunny, sunny,

Mengapa ada yang kurang saat kau tak ada

Sunny, sunny,

Melihatmu menyentuhmu itu yang kumau

Kau tak sempat tanyakan aku

Cintakah aku padamu.

Tiap kali,

My beloved cousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang