"Variety show? Berdua?"
Manager Jennie mengangguk membenarkan,"Sore nanti, aku akan rapat dengan staff yang lain agar bisa menyesuaikan jadwal kalian berdua."
"Oh baiklah, aku tidak keberatan."
Manager Jennie kemudian berpamitan dan meninggalkan Jennie di depan ruang latihan.
"Dia sudah tau, belum ya?" guman Jennie
Jennie kembali masuk ke dalam ruang latihan menuju ke meja yang berada di sudut ruangan untuk mengambil ponselnya yang ia simpan di dalam tas.
"Pas sekali." guman Jennie mengangkat telefon dari Jaehyun.
"Aku baru saja mau meneleponmu." ujar Jennie begitu ia mengangkat telefonnya.
"Kenapa? Kau merindukan ku?"
"Kepedean sekali" Jawab Jennie terkekeh geli.
"Bukan? Kalau begitu biar ku tebak, kau ingin mengajakku berkencan kan?"
"Bukankah, itu mau mu?"
"Ck, pacarku ini, ternyata sangat memahami ku ya?"
Jennie tersenyum tipis,"Ah iya, aku mau menanyakan sesuatu."
"Jadwal ku terlalu penuh untuk beberapa hari ke depan, maaf."
"Kalau begitu semangat ya! Aku akan mendukungmu."
"Jadi kau benar benar akan mengajakku berkencan?"
"Tidak, siapa yang bilang? Aku hanya mau menyemangati pacarku."
"Kau bilang apa terakhir?"
"Pacarkuuuu"
"Ya! Jung Jaehyun, berhenti berguling tidak jelas!"
"Hyungggggg!"
"Mwo?!"
Jennie tertawa,"Sudahlah, aku ingin bertanya sesuatu."
"Apa itu?"
"Kau sudah tau? Kita di undang untuk menghadiri variety show bersama."
"Oo, mengenai itu, aku sudah tau. Manager sedang berbincang dengan Sajangnim sekarang."
"Oh, begitu ya. Ku kira kau belum tau."
"Nadamu terdengar kecewa. Haruskah kita ulang? Aku akan menjawab tidak tau kali ini."
Jennie tertawa,"Bukankah itu palsu sekali?"
"Kau meragukan kemampuan aktingku?"
"Hm, aku meragukannya."
"Kau bilang apa tadi? Sinyalnya tiba tiba jelek."
"Aku meragukannya."
"Apa?"
****
Pip pip pip pip
Ceklek
Jennie menaruh barang bawaannya di atas sofa. Ia mengedarkan pandangannya menatap unit apartemen mewah yang gelap karena lampunya di matikan.
Tak
Lampu dinyalakan, membuat kesan glamor semakin jelas terlihat. Jennie melangkahkan kakinya ke dapur, membuka kulkas dan berdecak saat tidak ada apapun yang bisa ia gunakan untuk memasak.
Matanya kemudian melirik ke arah jam dinding, memperhitungkan waktu yang tersisa jika ia pergi ke market terdekat untuk membeli beberapa bahan.
"Sepertinya bisa." guman Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNNING LOVE {II}✔
Novela JuvenilTentang bagaimana mereka menjalin sebuah hubungan di atas pekerjaan mereka. Disarankan membaca season 1 dulu yaa.