Awal

532 24 1
                                    


"Astaga YN-ah! Berhenti di sana!" teriak Tn. Jeon.

"Yah, ketauan lagi," kesal YN.

Tn. Jeon menghampiri YN yang belum juga turun dari atas pohon mangga yang berada di halaman rumah.

"Turun sekarang Jeon YN!" Tn. Jeon.

"Aishh ayah, aku mau pergi keluar. Sebentar aja, gapapa ya??" YN.

"Ayah bilang turun YN!" Tn. Jeon.

YN menunduk dan melihat ke bawah, ternyata Tn. Jeon sudah membawa serok tanaman yang ada di halaman depan.

"Ah ayah mah gitu, mainnya pakai serok," celetuk YN.

"Makanya turun!" Tn. Jeon.

"Iya-iya, sebentar!" ucap YN.

"Udah berapa kali ayah bilang, jangan coba-coba kabur lagi. Masih aja diulang!" Tn. Jeon.

"Tapi yah, temen-temen YN udah nunggu di mall. Masa YN ga ikut..." YN.

Tn. Jeon menghela napasnya panjang, rasanya ia sudah lelah menghadapi semua kelakuan anaknya ini.

"Apa harus ayah ingatin kalau kamu masih dalam hukuman?" tanya Tn. Jeon.

"Ayah....sebentar aja, janji cuma sampai jam enam. Ga bakal telat kok!" YN.

"Tetap ga boleh! Ayo cepat masuk!" Tn. Jeon *menarik tangan YN agar masuk ke dalam rumah.

"Ayah jahat banget, YN kan cuma mau pergi sebentar..." ucap YN sambil pura-pura menangis.

"Drama terus! Pura-pura nangis lah, pura-pura pingsan lah. Semua aja lo lakuin!"

"Eh diem ya lo, gausah nuduh-nuduh!" ujar YN pada kakaknya yang bernama Aiko.

"Kenyataannya emang gitu kan? Udah yah, Ai bilang juga apa. Biarin aja dia tinggal sendiri, suruh dia kerja cari uang biar hidupnya ga boros terus buang-buang duit!" ujar Aiko pada Tn. Jeon.

"Enak aja lo nyuruh-nyuruh! Ayah gausah dengerin ya, dia tuh bisa nya cuma nyuruh doang!" ucap YN.

"Udah-udah, jangan berantem. Kamu masuk ke kamar sekarang, jangan coba kabur lagi," ucap Tn. Jeon.

Setelah Tn. Jeon pergi, YN menatap tajam Aiko yang sedang berjalan menuju dapur.

Srett!

"Aww!" pekik Aiko saat YN menarik rambutnya ke belakang.

"Mampus!" YN.

"Sakit bego!" Aiko.

"Biarin! Siapa suruh ngomong gitu ke ayah!" YN.

"Adek laknat! Sini lo!" Aiko.

Saat Aiko hendak membalas, YN langsung kabur dan lari ke lantai atas.

"Huh, sabar aja gue ngadepinnya," gumam Aiko.

⚪⚪

Begitulah kira-kira kehidupan keluarga YN, penuh dengan kelakuan kakak beradik yang tidak ada habisnya.

Jeon YN, gadis berusia dua puluh tahun yang memiliki sifat ceria namun nakal. YN adalah gadis yang baik, hanya saja ia terkenal dengan tingkah nya yang selalu membuat orang-orang menggelengkan kepala mereka.

Sebenarnya YN memiliki satu sifat buruk yang tidak bisa ia hilangkan, yaitu sifat boros. Mungkin karena ia terlahir dari keluarga kaya dan tidak pernah kehabisan uang, membuat YN tumbuh menjadi anak yang boros. Tidak terhitung berapa uang yang habis hanya untuk memenuhi kebutuhannya hanya dalam dua minggu atau sebulan saja.

Namun uniknya, sifatnya itu berbanding terbalik dengan kakaknya yang bernama Jeon Aiko. Kakak yang menjadi saudara kandung namun terkadang juga menjadi musuh YN. Aiko sangat menyayangi YN, begitu pun sebaliknya. Walaupun mereka sering bertengkar hanya karena hal sepele, kedua saudara ini memiliki ikatan batin yang sangat kuat.

Balik ke cerita keluarga mereka, Aiko dan YN hanya tinggal bertiga bersama Tn. Jeon di kediaman mereka karena istri Tn. Jeon telah meninggal saat melahirkan YN.

"Ci, maafin gue ya karena ga bisa ikut. Biasalah, gue ga diizinin pergi keluar sama ayah," ucap YN pada temannya melalui sambungan telepon.

"......."

"Sekali lagi gue minta maaf ya, kapan-kapan deh gue janji bakal traktir kalian," ucap YN.

"......"

"Okay, see you," ucap YN lalu mematikan sambungan telepon itu.

Setelah itu ia menatap ponsel nya yang beberapa bulan baru ia ganti.

"Harus udah diganti nih, sama yang keluaran terbaru bagus juga," gumam YN.

"Hahh, sampai kapan ayah bakal ngurung gue gini? Masa keluar aja ga boleh sih," gumam YN lagi.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi non, ini saya," ucap salah satu maid yang bekerja di rumah YN.

"Masuk!" ujar YN.

Ceklek!

"Non, ini ada paket dari Tuan. Katanya untuk nona," ucap Anna.

"Wah, tas Chanel atau atau Louis nih?" tanya YN.

"Makasih ya Na," ucap YN.

"Iya non, coba nona buka dulu," ucap Anna.

YN mengangguk, dengan ekspetasi yang tinggi ia pun membuka paket berukuran besar itu.

"Hah?"

"Apaan nih?" tanya YN bingung saat melihat isi paket itu.

Sementara Anna hanya terkekeh, ia sudah tau jika paket itu berisi keperluan kuliah YN untuk besok.

"Besok nona YN akan pindah ke kampus yang baru, jadi Tuan bilang keperluan nona YN semuanya ada di situ," ucap Anna.

AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang