Happy reading 📖
Happy Satnight All 🤍
Jangan lupa vote and coment 🤍
Jangan lupa juga share cerita ini ke teman kalian biar pada ikutan baca 😃
Eitss, jangan lupa juga mampir ke Instagram aku @anggiresnew
°°°
"Hallo, pak! Ini dokumennya dimana sih, udah saya cari di ruang kerja bapak, tapi belum ketemu juga,"
"Coba kamu cek diatas nakas kamar saya."
"Cckk! Bilang kek dari tadi. Ngapain nunggu saya geledah semua ruangan bapak, sih!"
Sambungan telepon belum terputus. Kemudian dengan cepat Tere keluar dari ruang kerja Aksa dan menuju kamar atasannya itu.
"Masih nggak ada juga, bapak Aksaaaaaa!" Marah Tere karena tidak menemukan dokumen yang dimaksud Aksa.
Astaga! Kenapa menyebalkan sekali sih. Ini Senin pagi lho, dan Tere belum sarapan sama sekali. Niatnya ingin sarapan di kantor namun urung karena ia disuruh mengambil dokumen yang tertinggal di apartemen Aksa dan kini nihil, dokumen itu tidak ada. 'Apa Aksa sedang mengerjainya?' pikir Tere.
"Kamu berani teriakin saya?"
"Iya berani! Kenapa? Bapak nggak suka," sarkas Tere mendengar ucapan Aksa.
"Saya suka."
Ucapan ambigu Aksa membuat Tere heran. Apalagi Aksa mengucapkannya dengan nada lembut.
"Suka apa?"
"Kamu."
"Ngaco! Udah ya pak, karena dokumennya nggak ketemu. Saya mau balik ke kantor tapi sebelum itu, saya mau beli sarapan dulu. Jadi kemungkinan akan ngaret sedikit," ucap Tere berusaha tidak memperdulikan ucapan Aksa yang ambigu itu.
"Saya potong gaji kamu, kalau dalam 20 menit kamu tidak kemba---"
Klik
Tere memutuskan sambungan telepon sebelum Aksa menyelesaikan ucapannya. Masa bodo! Dengan gaji yang katanya akan dipotong. Yang terpenting, sekarang ia harus mencari sarapan.
Keluar dari apartemen Aksa. Tere memasuki lift untuk turun ke lobby.
Ting!
Lift terbuka. Kemudian Tere keluar dan melanjutkan langkahnya menuju sudut lobby yang terdapat cafetaria. Ia memutuskan untuk sarapan disana, namun baru beberapa langkah ingin pergi. Ada seseorang yang memanggil namanya.
"Teresha,"
Tere menghentikan langkahnya dan melihat dihadapannya saat ini ada seorang laki-laki paruh baya yang sedang melihat kearahnya bersama dengan wanita muda yang berpenampilan rapi seperti dirinya, 'ahh! Pasti sekertaris si bapak paruh baya ini' pikir Tere.
"Bapak kenal sama saya!" Tunjuk Tere pada dirinya sendiri.
Laki-laki paruh baya itu tersenyum mendengar pertanyaan Tere, "Kamu putri kedua Hans' Kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Boss! My Husband [ On Going ]
Literatura KobiecaTeresha Putri Pradana & Aksara Putra Pranaja❤️ #1 in ex [18/6/2021] #1 in work [4/6/2021] #15 in chicklit [17/7/2021] #1 in kerja [4/8/2021] #1 in aksa [13/8/2021] #1 in aksa [22/8/2021] #1 in perjodohan [22/10/2021] #1 in perjodohan [23/10/2021] #1...