28

39 26 51
                                    

Kini Isabella dan Victor sedang menaiki kereta kuda menuju Kediaman Alexander.

"Katakan padaku apa rencana Antonio sebenarnya, kenapa dia mengutus Luke untuk menyamar menjadi Gavin? Kau pasti tau sesuatu kan Victor?" Ucap Isabella.

"Alasannya begitu sederhana, ia hanya ingin memantau dan menjaga mu, tapi tidak disangka Luke berani membuat ulah" Ucap Victor.

"Yang benar saja, orang seperti dia tidak mungkin menjaga ku! Dia adalah bangsawan jadi tidak mungkin dia bisa memiliki hati! Dia tidak berbeda dengan para bangsawan lainnya, mereka semua sama saja! Haus akan harta dan kekuasaan" Jawab Isabella.

"Dia bukan orang jahat Isabel! Dia juga memiliki trauma masa lalu seperti mu, apapun yang terjadi dia tetap kakak yang akan selalu menjagamu" Ucap Victor.

Isabel tidak menanggapi ucapan Victor, ia mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Ditengah perjalanan mereka Isabel melihat Luke yang sedang merokok di bawah pohon yang rindang, ia pun mengatakan pada kusir untuk menghentikan kereta.

Isabel turun dari kereta kudanya lalu berlari menghampiri Luke, Luke pun menghembuskan asap rokoknya tepat di depan gaun Isabel. Isabel nampaknya sangat khawatir dengan luka yang berada di wajah Luke, ia berjongkok lalu memegang sudut bibir Luke dengan perlahan.

"Kenapa bisa begini? Siapa yang memukulmu?! Jangan diam saja, bicaralah!" Ucap Isabella.

Luke ingin membelai wajah Isabel, tapi seketika niatnya hilang ketika melihat Victor yang turun dari kereta kuda.

"Kenapa begitu perduli padaku? Harus berapa kali ku katakan padamu jika aku bukan Gavin! Semua itu hanyalah imajinasi yang ku ciptakan untukmu, dia tidak benar-benar ada!" Jawab Luke.

"Tidak! Jangan katakan itu lagi, ini semua pasti hanya candaan mu kan? Kau selalu melakukan hal bodoh dan selalu membuatku kesal, hentikan semua ini kumohon!" Ucap Isabella.

Victor langsung menarik tangan Isabel untuk pergi, lalu Victor pun mengeluarkan pistol dari balik jasnya.

"Senang bertemu dengan mu disini Victor, kenapa kau selalu menghindari ku? Mari kita bermain beberapa permainan" Ucap Luke.

Victor kembali memasukkan pistol tersebut kedalam sakunya, ia meminta isabel masuk kedalam kereta dan menunggu.

"Victor kita pulang saja, jangan dengarkan dia kumohon" Ucap Isabella.

Isabel menarik lengan Victor untuk kembali masuk kedalam kereta, tapi langkah Victor seketika terhenti ketika mendengar ucapan Luke.

"Pulang kemana? Apa kalian tinggal berdua dalam satu kamar? Tidak ku sangka kau menyedihkan sekali Isabel, aku tau kau begitu merindukan ku tapi bukan seperti ini caranya. Jika kau mau aku bisa memberikannya padamu, tinggal katakan saja padaku" Ucap Luke yang menyeringai.

Victor tidak bisa menahan emosinya lagi, ia segera melepaskan tangan Isabel yang memegangnya, lalu berjalan ke arah Luke dan memberi beberapa pukulan yang cukup keras dibagian wajahnya.

Luke hanya diam dipukuli sampai kehilangan keseimbangannya, ia tersenyum kecil sambil mengusap darah yang menetes di hidungnya. Ketika Victor ingin melayangkan pukulannya kembali, tiba-tiba Isabel berteriak dan membuat Victor menghentikan pukulannya.

"Kenapa berhenti Victor? Kau takut dipukul oleh wanitamu itu?" Ucap Luke yang menyeringai.

Isabel langsung menampar wajah Luke, raut wajah Luke yang awalnya tersenyum kecil kini berubah menjadi datar.

"Entah kenapa aku bisa mencintai mu, aku memang sangat sulit menerima kenyataan jika kau adalah Luke! Tidak perduli seberapa kejam perlakuan dan ucapan yang kau katakan padaku, tetap saja aku tidak bisa membencimu! Begitu bodohnya aku kan? Tapi mulai detik ini aku akan membencimu!!" Jawab Isabella.

Isabella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang