08. Malam

166 32 8
                                    


Tuan Lee masih terdiam di ruangannya. Pertemuannya dengan orang yang ia sebut pernah mengunjungi pulau itu membuat pria itu cemas. Ia begitu menyesali kebodohannya telah memberi izin pada anak-anaknya untuk berlibur ke sana.

Ia ingat betul, bagaimana lawan bicaranya tadi memperingati dirinya mengenai pulau itu.

»»——⍟——««»»——⍟——««»»——⍟——««

"Apa anda masih ingat kita pernah bertemu sebelumnya? Dan anda bilang pernah datang ke pulau itu. Tapi anda satu-satunya yang selamat. Apa yang terjadi?" tanya tuan Lee.

Sang lawan bicara terdiam. Tak ada niatan untuk buka suara.

"Apa anda keberatan? Atau ada yang anda sembunyi–"

"Kenapa anda sangat ingin saya menceritakan apa yang terjadi disana?"

"Ketiga putra saya pergi ke sana untuk berlibur. Dan saya baru mengetahui tentang sejarah kelam pulau itu setelah mereka berangkat siang tadi,"

Pria itu memejam sejenak, lalu menghela napas pelan. Tubuhnya yang tadi bersandar pada punggung sofa, ia tegakkan. Matanya lalu menatap tuan Lee serius.

"Anda sebaiknya membawa mereka pulang kembali, atau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada mereka,"

"Karena itulah saya ingin tahu apa itu,"

"Tak ada yang pernah melihat sosoknya dengan jelas, selain tangan dan kuku-kuku yang tajam dan mengerikan yang siap mencengkram apapun,"

Tuan Lee sedikit terkejut dengan penuturan pria itu. Selanjutnya, ia kembali bertanya.

"Bagaimana anda bisa selamat dari pulau itu?"

"Aku? Aku hanya beruntung,"

Tuan Lee menunduk, mulai memikirkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada ketiga putranya kapan saja setelah menginjakkan kaki di pulau itu. Ia mulai resah setelah mendengar cerita pria itu.

"Oh iya, aku yakin ada yang pernah melihat sosok itu dengan jelas,"

Tuan Lee kembali menatap pria itu antusias.

"Siapa?" tanyanya.

Pria itu lalu terkekeh,"Tentu saja salah seorang temanku,"

"Lalu dimana dia sekarang?"

Pria itu berhenti tertawa,"Dia melihatnya. Tapi dia belum sempat menceritakannya, dan makhluk itu membawanya pergi. Dia yang terakhir kali bersamaku, sebelum aku meninggalkan pulau itu,"

Pemimpin DH Company itu mengerutkan dahi. Jika ia sempat melihat rekannya di bawa oleh entah apa itu, bukankah ia juga melihat sosoknya?

"Lalu, jika anda melihat ia di bawa oleh makhluk itu, kenapa anda tidak bisa melihat sosoknya?"

"Dia melesat begitu cepat. Anggap saja mereka yang sempat melihat wajahnya, tidak akan selamat,"

»»——⍟——««»»——⍟——««»»——⍟——««

Tuan Lee menggeleng cepat. Ia meraih ponselnya dan menelepon sang istri.

"Seulgi, aku sepertinya akan menyusul anak-anak ke pulau itu,"

"....."

"Tidak,sayang. Jangan khawatir. Aku hanya akan menjemput mereka, dan membawa mereka pulang. Aku janji!"

"....."

"Iya, aku akan pulang setelah ini,"


🐾🐾🐾🐾🐾


HOLIDAY || Stray Kids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang