27 : "Selamat tinggal ma..."

64 12 68
                                    

Aisha terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa pening––pandangannya buram, perlahan tapi pasti, Aisha bangun dari posisi nya yang terbaring.

Ada yang aneh, kamar ini begitu berbeda dengan kamarnya, ia melirik ke selimut––selimut ini berwarna putih sedangkan selimut di kamarnya berwarna biru.

Aisha makin terheran-heran, sebab di ranjang berwarna putih ini ada bunga mawar yang sudah di petik dan bertaburan di kasur ini.

Aisha bernafas tidak teratur karena panik saat melihat pakaiannya.

Sekarang Aisha hanya memakai kemeja berwarna putih yang kebesaran ditubuhnya, dan hal yang pasti ini bukan kemeja miliknya.

Aisha melirik ke samping dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat seorang pria yang tengah tertidur di sampingnya, pria itu terlihat telanjang dada.

Aisha memegang dadanya sendiri yang terasa sesak––perempuan itu menarik selimutnya menutup tubuhnya.

Tangan Aisha bergetar, air matanya mengalir begitu saja, dia bukan orang bodoh yang tak mengerti ini.

Tapi yang membuat Aisha semakin sesak karena pria di sampainya ini adalah temannya sendiri.

"Raja..." Lirih Aisha.

Aisha melirik ruangan ini––di dinding ada beberapa foto Raja dan koleksi milik Raja.

Aisha berpikir jika ini adalah kamarnya Raja, tapi kenapa ia bisa ada disini?

Aisha mengingat kembali kejadian tadi, tiba-tiba ada seseorang yang membekapnya dan bangun-bangun yang sudah berada disini bersama Raja.

"Aaaa...." teriak Aisha sembari menarik rambut nya sendiri.

Mendengar itu, Raja terbangun dan tampak terkejut kala melihat Aisha di sampingnya.

"Aisha? Kenapa kau ada disini?" tanya Raja tak percaya apalagi kala melihat ranjang miliknya yang di penuhi dengan taburan bunga, lalu melihat dirinya yang telanjang dada dengan Aisha di sampingnya yang memakai kemeja miliknya yang tadi ia pakai.

"KAU TANYA KENAPA AKU DISINI HAH?!" bentak Aisha sembari menarik selimutnya agar menutupi tubuhnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU, RAJA!"

Raja menggeleng. "Aku pun tak tahu kenapa aku dan kau tiba-tiba ada disini--"

"BOHONG! JELAS JELAS INI KAMARMU RAJA!" Sergah Aisha berangsur menjauhi Raja––walau hanya beberapa senti.

"Aisha..." Raja benar-benar tak paham, ia baru bangun dan tiba-tiba ada Aisha di sampingnya.

Aisha melirik ke bawah, disana ada pakaian nya berserakan, perempuan itu langsung menangis sejadi-jadinya.

Raja mengacak-acak rambutnya sendiri frustasi. "Arghhhh! Apa yang kau lakukan Raja! Kenapa ini semua!"

Mendengar itu, Aisha langsung menatap Raja tajam. "Kurang ajar brengsek!" Aisha langsung memukul Raja bertubi-tubi melampiaskan rasa marahnya.

Sedangkan Raja hanya diam, ia tidak tahu apa-apa.

Aisha menghentikan aktivitas nya itu lalu menatap Raja dengan tatapan penuh kebencian. "Aku sebentar lagi akan menikah dengan Abhimanyu... Kenapa kau tega lakukan ini padaku?"

Raja menggeleng. "Aku pun tidak tahu--"

"Tadi di jalan, aku di bekap seseorang sampai aku pingsan... Ketika aku terbangun, aku sudah berada disini!" Jelas Aisha penuh penekanan.

Raja jadi mengingat kejadian tadi. "Aku pun sama Aisha, ketika aku hendak masuk rumah aku di bekap--"

"Cukup! Jangan berbohong padaku Raja! Ini kamar mu?! Jika kau di jebak lalu kenapa kita bisa berada di rumah mu?! Tepatnya di kamarmu?" Sela Aisha masih dengan tatapan tajam dan tegas.

Aisha Story's [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang