Insane (2)

54 4 0
                                    

disclaimer : saya gak berhak apapun atas tokoh di sini, murni cuma jalan ceritanya
warning : penganut seungmin uke tolong jangan salah lapak, ada crack pair juga, mohon bersabar ya :)
⚠️ Hyunjin brilliant criminal ⚠️


☁️ . . .


Saat ini sudah hampir menuju puncak acara. Semuanya sedang menikmati hidangan yang disajikan. Tampak normal sebagaimana seharusnya. Begitupun dengan keluarga Hwang. Tapi yang lainnya tidak mengetahui Hyunjin memiliki rencana licik.

"Yeji, bagi sedikit kuemu buatku" pinta Hyunjin. "Enak saja, ambil sendiri sana" ujar Yeji mengabaikan sepupunya itu. "Jangan bertengkar kalian berdua, makan" tegur Chansung. Melihat isyarat tersebut keduanya pun mengangguk.

Sesekali Hyunjin menengok ke luar, beruntung Juyeon segera menyadari itu. Dengan alasan yang sangat natural Juyeon izin pergi keluar karena ingin merokok. Juyeon sedang ada di tahap untuk mengurangi hal tersebut, tapi untuk saat ini rasanya dia butuh sekali.

Juyeon mendekat ke satu sisi tembok dan melihat dua pemuda bersembunyi di sana. Juyeon menyuruh keduanya keluar sebentar dan membuat gerakan bibir yang mudah dipahami keduanya. Mereka pun segera kembali ke tempat persembunyiannya.

Juyeon melanjutkan merokoknya. Tempat ia berdiri sekarang berbatasan dengan tembok. Sehingga orang di ruangan rapat tidak bisa melihat Juyeon sama sekali. Setelah cukup puas, Juyeon segera kembali.

Acara makan malam berlangsung cukup lama. Karena semuanya seakan mencari kesempatan untuk mengabadikan momen emas ini. "Ini pertemuan yang sangat luar biasa" bos mereka tersenyum.

Mendengar itu Kevin ikut menimpali. "Benar sekali Tuan, sayang sekali ada rekan kerja yang tidak bisa datang" pria itu mengangguk. Chanhee merasa kesepian karena sang dominan tidak ada di sini. Jacob mengelus lembut pundak sempit itu.

[]

"Felix, Seungmin, tetap berjaga di posisi kalian" perintah seseorang lewat alat komunikasi yang sangat kecil itu. "Kami berdua siap di lokasi" ujar Seungmin mewakili Felix.

"Untuk Younghoon, Changmin dan juga... selamat bergabung dengan kami Eric" Eric masih kebingungan dengan pekerjaan seperti ini. "Jadi tugasku adalah menahan agar orang itu tidak kabur kan ?" tanyanya.

"Benar" koreksi Younghoon. "Agak menyedihkan mereka membuangmu setelah kau disuruh mengintai kami, tapi jangan senang karena sedikit saja gerakmu mencurigakan kami bisa langsung kirim kau ke penjara" tambahnya. "Kami tau kau belum segila keluarga Hwang" tambahnya.

Eric hanya mengangguk patuh. "Sepertinya aku akan menyukai pekerjaan ini" sahut Eric bersiul senang. "Tenangkan dirimu, kita baru akan mulai" ujarnya lagi. "Haknyeon, kau sudah cocok menjadi kepala detektif di pusat" celetuk Changmin.

"Hyung bisa saja, aku senang melakukan ini kok" ujarnya terdengar malu. "Kalian harus hati-hati, katakan kalau perlu bantuan, unit NCT dan juga SVT siap membantu kalian" ujar Haknyeon.

"Hebat sekali, tapi sepertinya kita bisa tunda itu" tambah Younghoon. "Mari bekerja dengan baik seperti biasanya" ujar Haknyeon lalu mematikan sambungan telepon.

[]

Kembali ke jamuan makan penting, Chanhee sedang mengatur jebakan untuk mereka. Berdasarkan analisanya Hyunjin adalah yang paling lincah dan satu-satunya yang bersenjata, sisanya aman.

Kevin menyadari gelagat Chanhee yang hanya bertahan beberapa detik itu. "Maaf, aku ingin minta air lagi" ujar Eunbi pada Sangyeon, yang menyamar sebagai pelayan. Sangyeon pun memberikannya segelas air. Sebenarnya Sangyeon baru saja menginjak tombol untuk jebakan keluarga Hwang. Apa dia menyadarinya ? Tentu saja, karena dia sendirilah yang menyusun jebakan ini.

Eunbi, Yeji, Chansung, Minhyun dan juga Yunseong yang menyamar pun panik. Sementara Hyunjin dengan cepat berkelit dari jebakan itu setelah bertukar pandang dengan Chanhee yang menunjukkan raut wajah datar tapi misterius.

Hyunjin sekarang seakan kalap dan menembaki lampu-lampu yang menghias ruangan. Tidak ada korban terluka, namun semuanya sangat terkejut. Bahkan keluarga Hwang pun bereaksi sama. Tapi tidak ada yang berani bersuara saat ini.

Ruangan sudah gelap total, tapi tidak ada seorang pun yang berani beranjak dari tempat duduknya. "Aku tanya pada kalian, mana yang namanya Hwang Nayeon ??!!!" Hyunjin berteriak lantang.

Seketika itu juga karpet di bawah tempat duduk keluarga Hwang seperti tenggelam ke bawah. "SIALAN !!! BAHKAN YANG TIDAK ADA KEPERLUAN JUGA MENJEBAK KAMI !!!!" rutuk Yeji sebelum mereka sampai di ruang dasar dengan keadaan terikat. Tidak terlihat apapun lagi, karpet itu kembali seperti sedia kala dan lubangnya pun menutup.

"Jawab aku, kalian tuli ?" tanya Hyunjin tenang, namun menusuk. Karena sangat gusar Hyunjin akhirnya berlari keluar. "Hah payah semua, akan ku bunuh kalian yang menyembunyikan Hwang Nayeon !" Hyunjin berlari tanpa tujuan, hanya berlarian ke depan.

Seungmin dan Felix langsung yakin langkah itu pasti Hyunjin. Keduanya membentangkan kain yang langsung membungkus tubuh Hyunjin dengan rapat. "Seungmin, kau juga menjebakku ?" tanya Hyunjin dengan suara yang teredam.

"Bukankah kau juga menjebakku, kitten ?" tanya Seungmin. "Padahal aku berharap sikapmu bisa berubah, lalu kita bisa hidup bahagia, Felix juga tidak keberatan kalau kau tinggal dengan kami, tapi aku salah memperkirakannya" Hyunjin sudah tidak bisa berkutik.

Seungmin memanggul tubuh itu seakan hanya karung berisi kapas. Tangan satunya menggandeng Felix. Hyunjin ditempatkan di belakang, bahkan dipasangkan sabuk dan juga jalinan ikat pinggang sangat panjang yang dililitkan ke kursi mobil. Tidak ada celah kabur sama sekali baginya.

[]

#TBC
Sedikit lagi ff nya selesai nih
maaf ya kalo mungkin genre action atau thriller nya kurang berasa
aku masih noob banget soalnya
seperti biasa jangan lupa vote dan komennya ya

see you in next chapter !

You're My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang