˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚*
"Ayo menikah, Cheol ah."
"Wait, what?!"
Seungcheol membuka matanya lebar-lebar, melotot menatap Jeonghan yang terkekeh sembari menyesap segelas soju ditangannya.
"Kau tak mau?" tanya Jeonghan mengangkat salah satu alisnya.
Seungcheol menggelengkan kepalanya tak habis pikir, "Are you kidding me? Kau baru saja mengajakku menikah. Menikah Yoon Jeonghan!"
Jeonghan mengangguk, "Ya~ Aku memang mengajakmu menikah."
"Are you drunk?" Seungcheol menatap Jeonghan tak percaya, yang dibalas gelengan, "Tidak, a little tipsy but not drunk. And I am serious though."
Seungcheol menghembuskan nafasnya kasar, meraih gelasnya yang kosong dan mengisinya dengan soju. Ia menghabiskan satu gelas penuh dalam satu kali tegukan.
"Tunggu, jangan bilang sejak lama kau sebenarnya mencintaiku? Heol!" Seungcheol bahkan tidak percaya dengan pikirannya sendiri.
Jeonghan menggeleng ribut, "Tidak! Enak saja. Ngapain cinta cintaan. Nggak ada kayak gitu ah."
Seungcheol semakin bingung, "Lalu apa maksudmu mengajakku menikah? Kau mengerjaiku?"
"Begini Seungcheol ah. apa sekarang kau sedang memiliki kekasih?" tanya Jeonghan dengan nada serius.
Seungcheol masih bingung tapi menggeleng, "Tidak."
Jeonghan mengangguk puas, "Aku juga tidak. Kau sudah bekerja dan memiliki penghasilan tetap kan?" tanyanya lagi.
"Well, bisa dibilang begitu. Lalu? Apa hubungannya?"
Jeonghan bertepuk tangan heboh sendiri, "yeay! Sudah sesuai deh. Aku juga sudah memiliki pekerjaan tetap. Penghasilanku bisa dibilang cukuplah. Jadi kita sudah siap untuk menikah."
"Wait wait! I don't understand. Jelaskan padaku agar aku paham. Are you proposing me right now? In a – well – a tenant bar?"
Jeonghan meletakkan tautan tangannya diatas meja, tubuhnya ia condongkan ke depan, mendekat ke arah Seungcheol yang duduk berhadapan terhalang meja.
"Cheol ah, kau tahu kan aku anak tertua, orang tuaku sangat-sangat banyak menaruh harapan padaku. Termasuk mengenai pernikahan dan yah membangun keluargaku sendiri. Aku memiliki adik yang sudah cukup usia untuk menikah. Dan orang tuaku sangat menentang keras jika aku dilangkahi, mereka ingin aku duluan yang menikah sebelum adikku. Padahal, adikku sudah memiliki kekasih dan siap menikah. Mereka bahkan sudah menjalin hubungan sejak 5 tahun yang lalu. Dan aku tidak memiliki calon pengantin sama sekali. Tapi saat melihatmu tadi sore tiba-tiba ide itu datang begitu saja. Kenapa kita tidak menikah saja? Kita sudah mengenal bertahun-tahun, hampir 10 tahun bahkan. Jadi tak sulit untuk menikah dan terbiasa hidup bersama kurasa."
Seungcheol menyisir rambutnya kasar dengan jemarinya, Yoon Jeonghan dan pikiran absurd nya. Sangat khas Jeonghan sekali.
"Jeonghan ah. aku memang curhat padamu tentang belasan perjodohan yang dilakukan oleh orang tuaku. Dan kau juga sudah tahu aku menolak semua itu. Sebenarnya aku tidak keberatan dengan ide untuk menikah denganmu. Kau bukan pasangan yang buruk jujur saja. Tapi tetap saja Jeonghan, aku tidak ingin bermain-main dengan sebuah pernikahan. Dan ini bukan drama atau novel picisan yang sering kau baca. Tidak ada yang Namanya kontrak dalam pernikahan atau perjanjian apalah itu. Jadi aku tak tahu bagaimana harus menanggapi ajakanmu untuk menikah." Jelas Seungcheol lengkap. Ia memicingkan matanya, menatap serius kearah Jeonghan. Ia bisa melihat sahabatnya itu mulai tak fokus, mungkin memang sudah mulai mabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Menikah! [JeongCheol]
Fanfiction"Ayo menikah, Cheol ah!" Yoon Jeonghan dan idenya yang luar biasa gila! Lebih gila lagi Choi Seungcheol yang menyetujui ide tersebut. ManxMan Choi Seungcheol X Yoon Jeonghan