Hari -H
..
.Hari yang di tunggu-tunggu oleh Zidan dan Zahra pun tiba,hari di mana seorang Zidan Al-Husman yang akan mengucap kan janji suci semati dengan ZahraAraBella.
Saat ini Zidan dan sekeluarga besar sudah berada di depan rumah Zahra,keluarga besar Zahra menyambut mereka dengan senang hati senyuman yang sedari tadi ia lihat kan tidak pernah luntur dari bibir tebal nya.
Di sebelah kiri nya ada bund Nurul yang sedari tadi melingkarkan d tangan nya,sedangkan sebelah kanan ada Abi Husman yang berdiri gagah tanpa ikut mengapit lengan nya juga.
"Kawin ya bang kawin?"Ledek Gara dari belangkang,ada rasa kesal saat mendengarkan ledekan dari sang adik.
"Nikah dulu baru kawin,kamu engga usah buat abang gugup ya!" Bisik Zidan dengan sedikit mengancam.
Bukan nya takut,Gara semakin kencar untuk mengejek sang Abang ini yang sebentar lagi akan berubah sesatus menjadi suami orang.
🌱🌱
"Rileks aja"bisik Gara dengan nada mengejek.
Zidan menatap sang adik dengan tajam,bisakah dia tidak menggoda nya?.
"Kamu diam aja!"
Gara berdiri tegap dengan memberkan kancing lengan ny dari tadi rerlepas,ia menatap sang Abang dengan alis naik turun.
"Wes rileks wae!" Ujar nya dengan bahasa jawa,padahal dirinya tidak bisa menggunakan bahasa daerah itu.
Zidan menarik nafas nya dengan pelan,jujur ia sangat gugup saat nanti ia akan menjabat tangan pak penghulu dan menyebutkan nama Zahra di depan semua orang dan Allah SWT.
"Apakah kamu siap?" Tanya pak penghulu tiba-tiba,hingga membuat Seorang Zidan terkejut.
Pak penghulu dan Abi Zahra terkekeh saat melihat wajah terkejut Zidan.
"Siap pak"
Zaki menjabat tangan Zidan dengan erat.
"Saudara Zidan,saya nikahkan engkau dengan anak saya Zahra Ara bella bin zaki Pratama,dengan maskawin uang sebesar 1000 Baht,dan seperangkat alay solat di bayar tunai!"Zidan memejam kan mata nya dan menarik nafas nya dengan dalam"Saya terima nikahnya Zahra Ara bella dengan maskawin tersebut dibayar tunai" ucap Zidan dengan lantang tanpa ada kesalahan sedikit pun.
"Bagaimana para saksi?"Tanya pak penghulu kepada semua tamu undangan.
"SAHH!"jawab mereka dengan serempak.
Zidan mengucap kan kata Alhamdulilah saat ijab kabul nya berjalan dengan lancar tanpa ada sedikit hambatan.
Sedangkan di tempat lain:
Zahra memeluk sang ummi dengan erat,ada rasa lega saat Zidan suami nya mengucap kan ijab kabul begitu lancar.
Dan ada rasa sesak saat mengingat bahwa diri nya akan pergi meninggal kan keluarga nya demi mengikuti sang suami.
"Umi maafin semua kesalah Zahra selama ini,maafin Zahra juga yang engga bisa menjadi anak yang baik buat ummi"ucap nya dengan suara serak menahat tangis.
Umi Putri menangis tersedu saat mendengarkan ucapan maaf dari putri nya.
"Engga usah minta maaf,harus nya umi yang minta maaf sama kamu kalo selama ini umi selalu marah-marah,nyuruh kamu kewarung terus bersih-bersih rumah,harus nya umi yang minta maaf"
Zahra menatap umi Putri dengan mata memerah,air mata yang sedari tadi ia tahan sudah mengalir deras dipipi nya yang sudah menggunakan make up pengantin.
"Apaan sih umi!itu kan udah kerjaan nya anak cewek buat bantu-bantu orang tua nya"
"T-a"
"Engga usah nangis lagi,cepet turun kasian suami kamu nunggu" potong umi Putri membuat Zahra mengcerutkan bibir nya kesal.
Mereka berdua pun keluar dari kamar dengan umi Putri yang menuntuk,gaun yang cukup besar dan panjang membuat cara jalan Zahra sedikit sulit.
Saat berada di tangah tangga,mata nya tidak sengaja menatap manik matik berwarna biru laut milik suami nya.
Ada rasa gugup saat di tatap seperti itu oleh nya.
Dengan anggun inya berjalan menuju Zidan dengan kepala menunduk.
Senyum yang sedari tadi ia lihat kan saat melihat Zahra dari ujung tangga tidak pernah luntur.
Dengan terang-terang ia menatap kagum Istri nya itu,tidak ada lagi kata zina saat ia menatap Zahra secara terang-terangan..
Dengan cara kita Ta'aruf kita miliki nilai positifnya.
-Menjauhkan diri dari hal negatif
-Mendapatkan sosok yang jelas dan baik
-Tidak menunda-nunda pernikahan sehingga tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak di inginkan
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf
Подростковая литератураDi kenal kan oleh medial sosial. Dan di satukan oleh oleh Ikatan Ta'aruf. Ini tentang Zidan dan juga Zahra Dua pasangan yang tidak saling kenal tapi ingin merasakan yang nama nya Ta'aruf. "Cinta bukan lah yang harus melakukan hal zina,saya atas na...