RoL: 4

7.8K 333 2
                                    


Setahun Kemudian

Zevanya bekerja disebuah Cafe yang bernama ' The Blossoms ' sebagai seorang waitress. Cafenya terletak didaerah Pantai Kuta. Banyak turis yang sering datang ke Cafe, walaupun yang lokal juga banyak, apalagi para muda - mudi disana. Cafe tempatnya bekerja berdesain vintage yang cozy dengan pilihan menu yang beragam namun ekonomis. Pemilik Cafe ini sepasang suami istri muda yang sudah 5 tahun menikah. Mereka mempunyai 2 anak yang sangat lucu dan menggemaskan. Yang pertama berumur 4 tahun, dan yang kedua berumur 2 tahun. Terkadang Zevanya membantu mengasuh kedua anak tersebut ketika sang bos membawanya ke cafe.

Seperti biasanya Zevanya pulang keapartemen jam 22.30.

" Baru pulang Zee ?"

"Eh iya mbak, kamu baru mau berangkat ya mbak. "

"Iya, aku berangkat dulu ya Zee. Ati - ati dirumah sendiri."

"Apasih mbak, gak jelas deh."

Yang menyapa Zevanya tadi adalah tetangga apartemennya namanya Winanti, ia bekerja sebagai bartender di club malam yang terkenal di Bali. Winanti lebih tua 6 tahun daripada Zevanya.
Awal perkenalan mereka,  Zevanya yang mendatangi apartemen Winanti lebih dulu dengan membawa cookies yang dibuatnya sebagai bentuk salam perkenalan. Karena hanya Winanti yang sering berpapasan dengannya ketika ia keluar atau masuk ke gedung apartemen tersebut. Apartemen tempatnya tinggal memiliki 6 lantai, Zevanya tinggal di lantai 4. Setiap lantai hanya memiliki 5 unit. Dan dilantai tempatnya tinggal ini semua unitnya sudah terisi. Namun Zevanya jarang bertemu dengan pemilik unit lainnya selain Winanti. Mungkin karena jam kerja mereka berbeda jadi jarang berpapasan. Sejak perkenalan tersebut Winanti dan Zevanya menjadi akrab, terkadang Zevanya yang mengundang Winanti ke unitnya, maupun sebaliknya.

Rutinitasnya berjalan seperti biasa, menghabiskan waktu paginya dengan memasak dan membersihkan apartemen.Zevanya selalu memastikan apartemennya selalu rapi sebelum ia pergi ke cafe pada siang harinya. Cafe tempatnya bekerja tidak punya hari libur karena selalu ramai, tapi para pekerja disana diberikan maksimal cuti bekerja 5 kali dalam setahun.

Pagi ini Zevanya melakukan aktivitas harian sebelum berangkat ke Cafe siang nanti.Namun entah kenapa ia ingin mengecek sosial medianya. Sudah setahun lebih mungkin Zevanya gak membuka sosial media. Saat tengah asik menscroll laman sosial medianya. Tangannya berhenti. Ia lupa untuk memblokir akun sosial media milik Kevanno. Saat melihat apa yang tengah ia posting hatinya berdenyut sakit lagi. Disana Vanno memposting foto dirinya dan Laura yang tengah saling bertukar cincin. Wajah bahagia mereka tertangkap dengan jelas pada postingan tersebut. Kebodohan yang ia lakukan untuk kesekian kalinya adalah ia membuka profil media sosial Kevanno dan menemukan banyak foto tentang dirinya dan Laura yang terlihat sangat mesra yang diuploadnya dalam jangka waktu setahun ini.

Zevanya termenung dengan pandangan masih mengarah ke profil media sosial milik Kevanno. Jujur ini menyakitkan, melihat orang yang dulu pernah ia cintai bahagia dengan sahabatnya sendiri. Apalagi perlakuan mereka kepadanya dulu. Tidak mau semakin sakit hati, Zevanya memutuskan untuk langsung memblokir akun media sosial milik Kevanno dan Laura. 

Malamnya selepas kerja, Zevanya tidak langsung pulang seperti biasa. Ia memutuskan untuk mencari hiburan agar rasa sesaknya hilang. Seharusnya Zevanya tidak bisa untuk masuk ke dalam club malam tersebut karena umurnya belum genap 21 tahun, tapi ia mendapat bantuan dari Winanti tetangga satu apartmennya yang bekerja disana. Jadi disinilah ia, duduk di depan meja bartender sambil melihat Winanti yang tengah meracik minuman.

" Nih pesanan lo, gue milih kadar alkoholnya paling rendah supaya lo masih bisa sadar buat pulang. Bukannya nyasar ke hotel."

Zevanya hanya tertawa mendengar kalimat Winanti.
" Aku juga gak mau nyasar kesana mbak... Tapi kalo nyasarnya sama cogan trus dia tajir mlintir... Hmm boleh lah dipertimbangkan."

Revenge of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang