Sasuke benar-benar menunggunya sampai ia selesai mandi, mengganti pakaian dan berdandan. Sebenarnya Sasuke juga sibuk, pria itu terus saja mengecek email diponselnya sembari bersandar diranjang miliknya.Sakura sebenarnya tidak tahu apa status hubungan mereka. Walaupun di keluarga mereka sudah bertunangan, tetap saja ia ingin sesuatu keluar dari mulut Sasuke langsung.
Kalau mau menikah lamar, kalau mau pacaran ya tembak. Dan sekarang Sasuke tidak terlihat ingin melamarnya ataupun menembaknya. Biarkan saja, kali ini ia juga menikmati hubungan ini. Ditambah Sasuke sedikit berubah , pria itu terlihat lebih romantis dari biasanya.
Sakura mendekatinya, ia melihat pria itu tengah membalas email dengan begitu serius. Pasti dari klien penting. Namun melihat siapa nama pengirimnya tersebut membuat dirinya tersentak. Bukankah Cleo itu adalah brand kosmetik yang dibintanginya?
" Sasuke, bukankah itu.. "
" Saya sudah membatalkan kontrak kamu dan membayar dendanya. Lihatlah! Mereka bahkan tidak marah karena kita mengatakannya dengan baik " Sakura menggigit bibirnya. Semudah itu memang kalau untuk Uchiha. Tapi apakah imagenya masih baik-baik saja.
" Sudahi pemikiran buruk yang ada di kepalamu. Sekarang kita harus bicara sama orang tua kamu dan mendatangi kantor Kakak. Kamu sudah lebih baik bukan? " Sakura mengangguk, ia sudah lebih baik dengan obat yang biasa dikonsumsi olehnya.
" Hm! Terima kasih karena sudah membantuku " Sakura memberikan senyum terbaiknya. Sasuke pun demikian, ia membalas senyuman Sakura dengan senyuman yang lebih manis lagi.
" Sakura, bagaimana kalau kita memulainya dari awal? Kamu mengerti maksudku kan sayang " Sakura melebarkan matanya. Apakah ia tidak salah dengar? Apakah barusan Sasuke meruntuhkan tembok batasannya?
" Maksud kamu, kita berdua berpacaran? " Tanyanya dengan tidak yakin. Sasuke menggelengkan kepalanya tentu saja bukan seperti itu. Ia ingin lebih dari sekedar berpacaran.
" Kita ini sudah bertunangan, tidak perlu berpacaran lagi. Maksudku adalah kita saling terbuka dan saling mendukung satu sama lain. Mungkin kedua orang tua kita sudah menentukan tanggal, jadi persiapkan saja dirimu sayang " Sakura tahu ucapan Sasuke benar adanya. Tingkah mereka semua sangat serius, sudah begitu seperti ada yang disembunyikan.
" Apa setelah menikah aku tidak diperbolehkan bekerja? " Tanyanya dengan penasaran. Sasuke membawa Sakura kedalam rangkulannya sembari mengelus rambut panjangnya.
" Kontrakmu dengan Izumi sudah seumur hidup. Kamu bebas berekspresi sayang. Tapi hanya dengan model iklan saja, bagaimana? " Sakura mengangguk, itu lebih baik daripada tidak diperbolehkan bekerja sama sekali.
Keduanya sampai diruang keluarga. Disana ia melihat kedua orangtuanya yang tengah menonton berita internasional. Keduanya mendekat, namun mereka tidak mendapati Sasori berada disana. Mungkin pria itu sudah berangkat karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan.
Mebuki dan Kizashi tampak kaget dengan kondisi Sakura yang sedikit pucat. Apakah anaknya sakit karena semalam? Walaupun terlihat pucat senyum lebarnya tidak bisa disembunyikan. Pasti terjadi sesuatu bukan?
Keduanya duduk bersebrangan. Sasuke dengan mesra merangkul lengannya dipundak sang wanita yang masih pucat walau sudah dipoles make up. Mereka akan mengadakan konferensi pers setelah melakukan pembatalan kerjasama dengan sutradara terkenal di Jepang.
" Mau syuting? Kamu pucat sekali sayang " Tanya Ibunya. Sakura melirik Sasuke, setidaknya kondisi Sakura lebih baik ketimbang saat dirinya menemukannya sedang meraba-raba tembok dan hampir pingsan tadi.
" Pah, Mah, maaf kalau selama ini Sakura membuat kalian khawatir. Aku sudah memutuskan untuk berhenti, Sasuke sudah membantuku memutuskan pembatalan kontrak " Sasuke tersenyum karena ucapan calon istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE (SASU x SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 AVAILABLE ON PDF Pertemuan tidak terduga antara Sakura Haruno dan Sasuke Uchiha membuat semua penduduk Jepang heboh. Mereka yang tidak pernah dikabarkan dekat tahu-tahu mengumumkan pernikahan. ...