Beberapa hari terakhir ini Baekhyun menjadi pemurung, teman-temannya tau apa yang sedang dipikirkan pria mungil itu makanya mereka dengan sekuat tenaga selalu menghiburnya. Tetapi rumor tentangnya semakin hari semakin menjadi, membuatnya stres juga terpuruk. Seperti saat ini, dirinya sedang berjalan sendiri di lorong kampus karena Kyungsoo harus menemui dosennya untuk menyerahkan laporannya sedangkan Luhan harus ke ruang Konsultan untuk meminta jadwal ujian susulan yang belum sempat ia ikuti sewaktu dirinya izin.
❝Hei, lihat tuh ada jalang baru.❞ Terdengar sorakan beberapa pria tidak jauh dari tempatnya, sontak dirinya terkejut saat lengannya dicekal oleh salah satu dari mereka.
❝Hei manis, gimana kalau malam ini kau menemaniku? Akan kubayar dengan nominal besar jika kau bisa memuaskanku. Bagaimana?❞ Teriakan dan ucapan lainnya terlontar dengan menggoda.
❝To-tolong jangan ganggu!❞ Kata Baekhyun dengan ketakutan apalagi melihat para pria-pria itu bergerombolan.
❝Wow, ada apa ini? Apa kau takut kalau kita akan threesome?❞ Ucap salah satunya, ❝tenang saja, kalau kau takut, kita bisa kok ambil antrian biar bisa mencicipi tubuh indahmu itu.❞ Sambungnya lagi dengan kata-kata frontal juga menjijikan itu.
❝YAK! APA YANG KALIAN LAKUIN, HAH?!❞ Terdengar teriakan dari ujung lorong dan suara langkah kaki beralaskan high heels yang menuju ke arah mereka.
❝Oh, hai cantik.❞ Sapa seorang yang berada di antara kawanan yang mengganggu Baekhyun tersebut.
❝MINGGIR, BANGSAT!❞ Teriak gadis itu mendorong orang-orang yang mengganggu Baekhyun. ❝Baek, kamu gak kenapa-kenapa ❛kan?❞ Tanyanya pada Baekhyun yang tubuhnya menggigil ketakutan.
Tanpa menunggu jawaban dari Baekhyun yang dirasa tidak akan ada mengingat pria mungil itu masih ketakutan, ia lalu membawanya pergi dari orang-orang itu menuju kantin fakultas.
★★★
❝Aku udah ngabarin Luhan dan Kyungsoo biar langsung kesini setelah urusan mereka.❞Ucap gadis itu setelah meletakkan ponselnya di atas meja.
❝Ma-makasih, Joy.❞ Ucap Baekhyun dengan lirih, ❝ka-kalau gak ada kamu, mu-mungkin aku akan—❞
❝Jangan terlalu dipikirkan, Baek.❞ Potong gadis bernama Joy tersebut, ❝mereka itu cuman orang-orang gak berguna jadi jangan dipikirkan ya Baek.❞ Sambungnya lagi sambil mengelus tangan Baekhyun yang berada di atas meja.
❝Sekali lagi, makasih ya Joy.❞ Ungkapnya dengan tulus dan dibalas dengan senyuman.
❝BAEK, BAEKHYUN!❞ Teriakan histeris Luhan membahana di penjuru kantin saat dirinya dan Kyungsoo masuk ingin menemui Baekhyun.
❝Ya Tuhan, kamu baik-baik aja kan Baek?❞ Tanyanya sambil memeriksa tubuh sahabatnya itu dengan tergesa-gesa. Ia hanya takut jikalau sahabatnya itu diapa-apakan oleh anak-anak nakal yang beberapa minggu ini merundungnya.
❝Nah karena mereka sudah datang, aku pergi dulu ya.❞ Ucap Joy sambil berdiri dan menyelempangkan tas kecilnya di bahu indahnya itu dan tersenyum pada Baekhyun, ❝janji ya, jangan terlalu dipikirkan dengan kelakuan orang-orang tolol itu. Oke?❞ Sambungnya lagi.
Baekhyun mengangguk dan tersenyum, ❝sekali lagi, makasih ya.❞
❝Joy, thank you ya udah bantuan Baekhyun ya.❞ Ucap Kyungsoo dan diangguki oleh Luhan.
❝Sama-sama, itu gunanya teman ❛kan?❞ Ucap Joy sebelum akhirnya ia beranjak dari sana dan dengan pelan tangannya meraih ponsel dari tas kecilnya itu dan mengetik sesuatu.
Setelah ia mendapatkan balasan dari seseorang di sana, akhirnya ia berjalan menuju pelataran parkiran dan menunggu di tempat yang agak teduh. Dirinya tak sabar untuk melihat pertunjukkan yang sepertinya akan seru kali ini.
❝Baek, beneran kamu gak kenapa-napa?❞ Tanya Luhan yang duduk di samping Baekhyun dan juga Kyungsoo yang berada di seberangnya menunggu balasan dari pria mungil itu.
❝Aku gak apa-apa, untung tadi ada Joy jadi aku baik-baik aja.❞ Jawab Baekhyun.
❝Pokoknya kalau misalkan kejadian gitu lagi, kamu harus langsung ngehubungin kita berdua.❞ Kata Kyungsoo dengan nada seriusnya membuat Baekhyun menganggukkan kepalanya.
❝Makan yuk, lapar nih.❞ Ajak Luhan dan disetujui keduanya.
Sedangkan di tempat lain, Chanyeol memerintahkan anak buahnya sesudah ia mendapatkan pesan singkat melalui ponselnya.
❝Kasih tau Jackson buat siapin mobil, cepat.❞ Dengan gusar ia meraih jas kerja yang diselempangkan di kursi kerjanya dan pergi keluar dengan tujuan ke lobi kantor diikuti oleh Jongin yang sibuk menelpon Jackson.
Setelah sampai di lobi, ia melihat Jackson sudah memarkirkan mobilnya di sana dan tanpa kata, ia langsung masuk ke dalam menyuruh Jackson melajukan kendaraannya menuju suatu tempat.
❝Kita kemana, Bos?❞ Tanya Jongin.
❝Ke kampus XOXO. Kabari Chen buat nyiapin satu ruangan spesial untuk tamu-tamu kita.❞ Katanya dengan seringai menghiasi wajahnya.
★★★
Kegaduhan terdengar dari dalam kampus, terutama di fakultas tempat Baekhyun belajar. Terlihat beberapa orang kebingungan saat beberapa orang berjas tengah bertebaran dimana-mana dan seluruh ruang kelas didatangi satu persatu. Sedangkan Chanyeol menunggu dengan tak sabaran sedang menyandarkan tubuhnya di kap mobil besarnya, menunggu hasil kerja para anak buahnya itu.
Saat melihat Jackson datang mendekat, Chanyeol membuang puntung rokoknya yang masih setengah batang dan mematikannya dengan menginjaknya. ❝Bagaimana?❞
Mendengar pertanyaan bosnya, Jackson lalu membalikkan tubuhnya ke belakang dan bisa Chanyeol lihat beberapa anak buahnya menyeret paksa tujuh orang mahasiswa ke hadapannya.
❝Well, lihat ini.❞ Sambut Chanyeol dengan senyuman lebar. Jika orang lain yang melihatnya mungkin mereka akan terpukau, tetapi bagi anak buahnya jelas itu membuat mereka merinding ngeri karena tau arti senyuman itu.
Bosnya itu seorang psikopat jika kalian tidak tau.
❝So, siapa dari mereka yang harus lebih dulu kita urus?❞
❝Bangsat! Lu siapa, hah?❞ Teriak salah seorang yang dihimpit oleh kedua anak buahnya, begitu pula dengan teman-temannya yang lain berusaha untuk melepaskan diri dari mereka. Tetapi entah bagaimana, walau badan mereka memiliki postur yang sama tetapi tenaga orang-orang berjas itu lebih kuat hingga seberapa kerasnya mereka memberontak tetap tidak bisa lepas dari cengkeramannya.
❝Apa mau lu sebenernya?❞
Mendengar teriakan juga protes itu, Chanyeol hanya menyeringai tanpa membalas pertanyaan-pertanyaan yang terlontarkan untuknya.
❝Aku rasa lebih baik dimulai dari pria berbaju biru muda itu dulu.❞ Terdengar suara perempuan membuat mereka-mereka yang berada di lapangan itu menoleh.
Para mahasiswa yang sedari tadi berkumpul melihat kejadian apa di parkiran, akhirnya membukakan jalan sehingga terlihatlah seorang gadis berbaju merah dengan rok pendek berwarna senada tengah berjalan melewati kerumunan itu. Suara high heels seakan satu-satunya hal yang bisa mereka dengar karena sedari tadipun mereka hanya bisa terdiam karena takut akan sekumpulan orang-orang berjas itu yang mempunyai aura menakutkan. Pikir mereka, jika mereka berani-berani mengganggu atau bahkan ikut campur, bukan hal yang tak mungkin mereka juga menjadi salah satu yang diseret.
Begitupun dengan Baekhyun dan kedua temannya yang benar-benar terkejut hingga tidak mampu membungkam rahangnya yang terbuka lebar.
❝Bae-Baek?❞ Panggil Luhan tergagap.
Ia dan Kyungsoo tau jika pria yang dipanggil ❛bos❜ oleh pria-pria berjas itu adalah pria yang sama dengan orang yang menolong Baekhyun dari pelelangan itu. Maka dari itu mereka terkejut tidak percaya saat ketiganya menuju ke parkiran untuk kembali pulang ternyata disuguhkan dengan kerusuhan yang ditimbulkan oleh orang-orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐂𝐁 [𝟓] 𝐓𝐇𝐄 𝐈𝐍𝐕𝐈𝐍𝐂𝐈𝐁𝐋𝐄 𝐏𝐇𝐎𝐄𝐍𝐈𝐗
Fanfictionㅤㅤㅤㅤㅤ♡· TᕼE IᑎᐯIᑎᑕIᗷᒪE ᑭᕼOEᑎI᙭ ·♡ㅤㅤㅤ Berawal dari insiden malang, berubah menjadi seorang yang tangguh. ㅤㅤㅤㅤㅤ𝐓𝐇𝐄 𝐊𝐈𝐍𝐆𝐃𝐎𝐌 𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒 : ㅤㅤㅤ 𝟏. 𝐓𝐇𝐄 𝐈𝐍𝐕𝐈𝐍𝐂𝐈𝐁𝐋𝐄 𝐏𝐇𝐎𝐄𝐍𝐈𝐗 ㅤ𝐁𝐚𝐛 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐞𝐛�...