♨️empat♨️

1 0 0
                                    

Hai guys aku mau kasih sedikit penjelasan ya

Jadi si imam ini bukan ustadz yang kayak di omongin sama bunda dan dela,dia itu cuma guru ngaji biasa yang ada di kampung,nah si imam ini juga cuma ngajarin anak kecil gitu disana bukan ustadz yang kayak di pikiran dela sama bunda gitu,jadi ilmu agama si imam ini juga nggak se tinggi itu.

Yaudah ayok lanjut ah!!

∆∆∆

"Del jadi gimana elu sama Angga kemaren,menang?"Dipta bertanya sembari mencomot lauk yang di siapkan oleh bunda tadi

Kini mereka tengah berada di ruang keluarga milik dela,duduk berlesehan dan beralaskan karpet bambu sederhana khas ayah sendiri

"Menang"dela menjawab sekenanya

"Nggak berantem kan?"kini Yasa bertanya,ia akan bertanya seperti itu ketika dela dan Angga baru saja balapan atau hanya beradu motor

"Tulang kakinya patah mungkin"jawaban dela benar dan dia jujur

"Maaf sebelumnya kok kamu cewek tapi ikut balapan"imam bertanya ragu,ia takut dela akan marah jika ia berbicara namun rasa penasarannya lebih tinggi dari pada rasa takutnya

"Gini ya bro gw jelasin,si Dela ini bukan cewek seutuhnya elu tau?liat tuh otot lengannya kek gitu,buat angkat elu make satu tangan aja kuat tuh orang"Azka berbicara layaknya tau semua tentang dela yang membuat imam bergidik ngeri

Pantas jika imam bergidik ngeri,tubuh dela yang tak terlalu gemuk itu saja tak kuat di angkatnya semalam jika ayah tidak datang,jika di pegang tubuhnya keras layaknya batu yang sudah di pahat menjadi patung manusia!

Ya itulah gw

"Gw balapan buat nyembuhin penyakit bukan buat nyari sensasi"

Aku tau kok,tapi maaf aku masih akan terus mencari tau tentang kamu dela

°
°
°

"Nda aku mau keluar sama anak-anak dulu ya"dela menghampiri bunda yang kini tengah berada di dapur membereskan semua keributan yang di bantu oleh bibi

"Iya,ajak imam sekalian"bunda tersenyum kecil

"Nggak"dela menjawab dengan nada dingin yang ah,tidak begitu sopan

"Biar di bonceng Yasa imam nya"bunda kembali membujuk dela

"Yasa nggak mau"

"Gw mau kok"ucap Yasa tiba-tiba

"Yaudah imam udah siap kok katanya tunggu di luar aja"lembut sekali nada bunda

"Yaudah assalamualaikum"selepas mengatakan itu dela mencium punggung tangan bunda lalu memakai helm nya dan menuju keluar dimana tim mereka telah berkumpul

.
..
...

"WOI IMAM CEPETAN"teriakan Yasa sontak membuat imam sedikit berlari menuju mereka

"Mau ke basecamp loh bukan mau pengajian"Azka berceloteh tentang penampilan imam yang sedikit berlebihan

Baju Koko yang di sandingkan dengan sarung berwarna hitam dan peci berwarna hitam serta gelang hitam yang mengalung di tangannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUKAN ORANG YANG SAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang