Bunyi alarm mengusik Karina dari tidur nyenyaknya. Semalam, setelah acara pertemuannya dengan calon suami, Karina langsung tidur. Ia mengantuk berat karena mempersiapkan ini itu sejak pulang kerja kemarin. Belum lagi, kemarin ia memotret banyak photocard untuk ia jual.
Bicara tentang photocard, Karin baru sadar bahwa ia belum sempat mengunggah foto-fotonya ke website jualan online. Maka setelah mematikan alarm, Karina segera mengecek galeri di smartphone-nya.
Dan betapa terkejutnya Karina ketika mendapati tidak ada satu pun foto photocard yang tersisa.
Wanita berambut hitam panjang itu terus menggeser ke atas dan ke bawah, membuka semua folder di galerinya. Tapi benar-benar tak bersisa. Padahal seingatnya, ia sama sekali belum memegang smartphone-nya setelag makan malam kemarin.
Karina tidak bisa mengontrol detak jantungnya yang berburu. Berbagai pertanyaan muncul di kepalanya.
'Siapa yang menghapus foto-foto kemarin?'
'Apakah smartphone-ku rusak?'
'Apa yang terjadi padaku?'
Benar. Apa yang sebenarnya sedang terjadi pada kehidupan Karina akhir-akhir ini? Sering melakukan sesuatu di luar kendalinya, yang bahkan ia tidak ingat mengapa ia melakukannya.
Karina menatap kotak seukuran kotak sepatu yang ia gunakan untuk menyimpan photocard- photocard itu. Kotak itu masih tertutup dengan rapi. Bahkan tidak berpindah barang sesenti pun. Itu artinya tidak ada yang membukanya semalam.
'Jadi, siapa yang menghapus foto-fotoku kemarin?'
Karina mengacak rambutnya kesal. Cukup menyebalkan jika ia tidak punya bayangan akan apa yang menimpanya.
Tiba-tiba sebuah ide terbersit di otaknya.
"Apakah aku perlu memasang CCTV di kamarku?"
___________________________________________12.05
Jam makan siang
Bila waktu makan siang tiba, Karina akan makan siang bersama Giselle jika tidak ada deadline. Begitu pun hari ini, keduanya tengah menyantap makan siangnya di ruang makan. Karina dan Giselle terbiasa membawa makan siang dari rumah. Jadi mereka hanya perlu mencari tempat untuk makan.
Sambil makan, sesekali cerita mengalir dari keduanya. Sesekali Giselle menceritakan tentang hobinya atau Karina menceritakan tentang pekerjaannya yang menumpuk. Tapi Karina belum menceritakan tentang kejadian aneh yang menimpanya.
Umm, itu akan membingungkan bagi orang lain. Apalagi bagi Karina sendiri yang belum menemukan jawaban atas peristiwa yang menimpanya.
"Karina, apa kamu punya acara hari Minggu?" tanya Giselle ketika makanannya hampir habis.
Karina menggeleng, "Sepertinya tidak ada. Ada apa?"
Giselle melebarkan bibir, tersenyum senang atas jawaban Karina. "Ikut aku, yuk!"
"Ke mana?" tanya Karina sedikit curiga. Pasalnya, biasanya di hari Minggu, Giselle lebih memilih tinggal di rumah dan fangirling seharian. Mumpung libur kerja katanya.
Giselle menggenggam tangan kanan Karina lalu menjawab, "Ikut aku ke Bday party-nya Minyuk yuk!"
Karina langsung menghela napas lelah. 'Astaga, sampai kapan Giselle seperti ini?'
"Ikut ya, Karina!" pinta Giselle sambil mengeluarkan jurus puppy eyes-nya yang justru membuat Karina bergidik ngeri.
Karina meletakkan sendok dan menggenggam balik tangan Giselle. "Memangnya kenapa harus ditemani? Bukankah kamu biasanya fangirling sendirian? Mana aku juga kurang paham dengan hobimu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Another Me
Fanfiction'aespa' Karina X 'treasure' Yoshi ❤️ Karina ❤️ "Beli koleksi Kpop lagi? Astagaaa! Ingat, Nak! Kamu sudah dewasa dan sebentar lagi kamu akan menikah. Kenapa kamu masih berurusan dengan orang-orang Korea itu." "Aku juga tidak tahu, Bunda." ___________...