Seperti yang sudah ia tebak, keesokan harinya perut itu sakit gara-gara spicy chicken yang ia makan kemarin. Aze tidak masuk sekolah hari ini, sedikit senang dan juga bosan. Ia didalam kamar dari pagi, ia hanya bermain handphone dan membaca novel sesekali meminum obat ketika sudah jamnya.
"Kenapa harus ga sekolah sih, jadi bosen. Kan bisa ya berak di kamar mandi sekolah, tapi kok gue jijik." gumam Aze bosan.
Ia keluar dari kamarnya dan melihat suasana rumah, sepi. Papanya sudah berangkat kerja dan kakaknya sudah di rumah sakit sejak tadi pagi. Mamanya mungkin sekarang sedang di rumah Bunda Jeano mengobrol bersama.
Aze melangkahkan kaki ke rumah orangtua Jeano, ia ingin menemui Mamanya untuk mengusir kebosanan. Ia mengetuk pintu sesaat ia tiba.
Terlihat Bunda Jeano membuka pintu, "Loh Aze? Kok nggak istirahat? Sini masuk!" ucapnya.
"Tante tau kalau aku sakit?"
"Mama kamu yang cerita."
Aze masuk ke ruang tamu dan duduk di sofa sebelah Mamanya. Ia melihat sekeliling ruangan ini, tidak banyak yang berubah sejak ia masih kecil. Aze teringat dirinya dulu suka bermain di rumah ini namun bertambahnya usia dia sudah jarang masuk rumah ini karena waktu dan juga Jeano yang menjengkelkan.
"Tumben mau kesini." cibir Mama Aze.
"Mau main aja, dirumah sepi aku bosen." jawab Aze.
"Kamu mau makan nggak? Sana ke dapur ya nyari makan atau snack gitu punya Jaiden." suruh Bunda.
Aze menggeleng, "Kenyang te, tadi sama mama disuruh makan terus hehe."
"Yaudah kamu disini aja dengerin kita ngobrol." ucap Bunda Jeano.
Aze menurut, ia mendengar ucapan Bunda Jeano yaitu mendengarkan mereka berbincang membahas harga sembako sampai song jong ki.
Percakapan mereka terhenti ketika mendengar dering telfon Bunda Jeano, "Aku angkat dulu ya mbak." pamitnya pada Mama Aze.
"Iya iya sana angkat."
Bunda Jeano menggeser tombol berwana hijau hingga terdengar suara dari dalam handphone itu.
"Halo, kenapa?" tanya Bunda Jeano.
"Iya dia disini, kak."
"Ya nggak tau kok tanya bunda."
"Heh jangan kamu sekolah aja nanti juga pulang kok gimana sih?!"
"Iya nanti bunda sampein, kamu jangan bolos ya, dasar bandel!"
"Ya.""Kamu nge blokir nomernya Jeano ya Ze?" tanya Bunda Jeano yang membuat Aze kaget.
"Kenapa tan? Tadi yang nelpon Jeano ya?" tanya balik Aze.
"Iya, dia tadi telfon tante nanyain kamu nggak sekolah ya? kamu sakit? terus dia tanya nomernya diblokir ya sama kamu?" jelas Bunda Jeano.
"Terus dia bilang mau bolos sekolah, mau jenguk kamu aja katanya." lanjutnya
"Tuhkan! Makanya te, Aze tuh nge blokir Jeano karena Aze yakin anak itu tuh pasti kalo tau aku sakit nanti spam terus yaudah deh aku blok aja nomernya." ucap Aze.
"Ya itu namanya perhatian, dek." seru Mama Aze.
"Risih tau aku ma."
"Hus, nggak boleh gitu!" tegur Mama Aze.
Bunda Jeano terkekeh, "Emang dia tuh anaknya gitu ya, Ze. Aneh!" ucapnya bercanda.
****
Mata elang ini sangat fokus mengelilingi sudut kantin, bahkan orang yang lewat menyapanya pun tidak ia gubris."Aze mana sih?" tanyanya.
"Ya mana gue tau sih, Jef. Di kelas nggak ada kok, kalau disini nggak ada ya coba lo cari di ruang guru apa kamar mandi sekalian." jawab Gabri.
"Lawak lo badut!" pekik Farel.
Jeffery melihat Diandra yang duduk di bangku sendirian, ia segera menemui gadis itu.
"Halo An, sendirian? Temen lo mana?" tanya Jeffery setelah ia berada di hadapan Diandra.
"Naya sama Audie lagi pesen makanan tuh, kenapa emangnya Jef? Nyari Aze ya?" tebak Diandra.
Jeffery mengangguk, "Iya, kemana dia?"
"Nggak masuk, sakit dia." jawab Diandra.
"HA?!" pekik Jeffery, ralat, bukan hanya Jeffrey namun juga Jeano yang tadi tidak sengaja lewat di sebelah mereka saat hendak membeli makanan.
"Kalian apaansih ngagetin tau nggak? Mana diliatin sekantin lagi!" cibir Diandra.
"Ada apa nih?" tanya Naya sesaat ia kembali dari memesan makanan.
"Sakit apa? Kok nggak ngasih tau gue? Kok dia ga chat gue? Pantesan chat gue di delive daritadi." ucap Jeano bertubi-tubi.
"Lagian juga kalo Aze nggak sakit gabakal deh ngabarin lo Je." sinis Jeffery.
"Yeu bacot, lo mah gatau diem aja sih." ucap Jeano sembari mengelurkan handphonenya mencoba menghubungi Aze namun tidak bisa terhubung.
"Sakit apa sih An?" tanya Jeffery pada Diandra.
"Sakit perut katanya, gara-gara makan pedes kemaren." jelas Diandra.
"Iya, padahal cuma ayam pedes kan ya." lanjut Naya.
"Lah, lo kan kemaren yang ngasih makan Aze ayam pedes kan Jef?" tanya Farel yang mendengar ucapan Naya.
Jeffery membelalakkan matanya mengingat kemarin ketika di restoran milik Gabri, "Oh iya, gimana nih? Gara-gara gue dong?"
Jeano yang daritadi sibuk dengan telfonnya dengan Bunda kini menatap Jeffery, "Lo kenapa ngasih Aze makan pedes sih Jef? Kan dia nggak bisa makan gituan!" pekik Jeano.
"Ya mana gue tau sih Je! Kalo gue tau juga gabakal gue kasih kali, lagian dia juga nggak bilang dia gasuka pedes!" jawab Jeffrey .
"Lo sih!" tuduh Audie.
"Udah lah, kan Jeffery juga gatau." lerai Farel.
"Iya juga, udah deh Je lo jangan kebawa emosi. Gue yakin kok Aze sekarang udah sehat, nanti kan lo bisa jenguk dia." ucap Naya pada Jeano yang masih menatap kesal Jeffery.
"Nanti gue mau jengukin Aze, kalian nanti ke cafe duluan aja gue nyusul." ucap Jeffrey pada Gabri dan Farel.
"Gausah jenguk Aze deh lo, Jef!" seru Jeano.
"Terserah gue lah, Aze kan temen gue juga."
"Ya kalo gue nggak ngebolehin? Lo juga kan yang buat Aze sakit?"
Jeffrey berdecak, "Lo apa apaan sih Je? Emangnya lo tuh siapanya Aze? Lo juga terlalu membesarkan masalah tau nggak!" seru Jeffery.
"Gue siapanya Aze lo nggak perlu ikut campur sih." ketus Jeano.
"Loh? Yaudah dong, terus lo ngapain ngatur gue. Lo jangan kaya anak kecil deh Je, kita udah gede, Aze juga udah gede gaperlu lo urusin juga dia bisa." seru Jeffery menambah panasnya debat mulut mereka berdua.
"Kalian kaya anak kecil tau nggak? mendingan kalian balik ke kelas masing-masing. Kalian inget gak sih kita lagi di mana? Jangan malu-malu in dong." lerai Audie.
"Balik lah yuk Jef gausah ngeladenin Jeano nggak ada habisnya." ajak Gabri.
"Lo juga Je, balik sana ke kelas lo!" suruh Naya pada Jeano.
Mereka semua kembali ke kelas masing-masing kecuali Naya, Diandra, dan Audie yang belum sempat memakan makanan yang mereka pesan tadi gara-gara perdebatan aneh Jeano dan Jeffrey.
☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆
Back again, hihihii
Pengen nge up terus meskipun yang baca dikit, siapa tau jadinya banyak kan ya wkwkwk
have a good day,-ce <3
KAMU SEDANG MEMBACA
STACY
أدب الهواة"You can call me stacy, you call me love, you can call me late night, and ill be at your door You can call me anything oh anything u want, but JUST DONT CALL ME YOURS" Hanya sebuah cinta remaja antara Amaraze Stacy dan Jeano Zayvius yang sering terj...